25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Jembatan Penghubung 9 Desa di Labuhanbatu Anjlok

Pondasi Tiang Terkikis Air Sungai

LABUHANBATU-Jembatan Dusun Janji, Desa Janji, Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhanbatu anjlok, Jumat (8/2) sekitar pukul 04.30 WIB.

Anjlok: Lantai jembatan sungai Desa Janji, Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhanbatu kembali anjlok. Kali ini, jembatan tersebut sulit untuk diperbaiki.
Anjlok: Lantai jembatan sungai Desa Janji, Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhanbatu kembali anjlok. Kali ini, jembatan tersebut sulit untuk diperbaiki.

Sebelumnya, timbunan tanah pangkal menuju jembatan permanen yang menghubungkan 9 dusun tersebut sempat rubuh yang mengakibatkan terputusnya arus transportasi.

Anjloknya bagian Barat lantai jembatan itu menimbulkan komentar di sejumlah warga. Sebagian menduga tiang jembatan sudah tidak lagi memiliki pondasi akibat hantaman arus sungai. Disebabkan, tingginya debit air akibat galian C yang berada di hulu sungai yang berjarak sekitar 50 meter.

Menurut warga, banjir besar malam itu yang akhirnya menghantam dasar serta tiang jembatan sebelumnya sudah sering terjadi. Namun, tidak sebesar Jumat pagi kemarin.

“Kalau banjir dari dulunya itu, tapi kali ini airnya deras, bagai mana tidak, di mana-mana ada galian C yang beroperasi pakai beko, ya sungainya makin lebar dan dalamlah,” kata sejumlah warga.

Jika sudah begitu, tambah mereka, yang rugi masyarakat sendiri. Sementara keuntungan yang diperoleh pihak pengusaha tidak akan pernah memperbaiki jembatan penghubung tiga desa itu.

“Sekarang, masyarakat juga yang rugi. Bagaimana nanti orang mau mengangkut hasil kebunnya, pastilah harga hasil kebun menurun,” tambahnya lagi.

Pengakuan warga, Nirwan, anjloknya bahagian barat lantai jembatan diperkirakan terjadi pagi. Awalnya, jarak antara lantai dengan bada jalan hanya setengah meter. Namun lamban-laun, tiang serta lantai jembatan terus menurun hingga saat ini mencapai berkisar 2 meter jaraknya dari badan jalan.

Keretakan juga terlihat di ujung lantai jembatan satunya lagi. Jarak antara lantai dengan badan jalan kini tinggal berkisar 30 centimeter.

Menurut warga lainnya, Ilham, jembatan itu tidak lagi dapat bertahan lama jika hanya dilakukan perbaikan. Malah mereka berharap jembatan yang bersebelahan dengan Taman Wisata Alam Aekjanji itu rubuh agar dibangun baru.

“Dulu gitu juga, tapi kali ini yang parahnya, sampai lantainya anjelok. Maunya rubuh biar dibangun baru, karena kalau diperbaiki tidak akan bertahan lama dan suatu saat akan membahayakan orang yang melintas,” ujarnya disahuti rekannya, Armand, dan Nirwam.

Wakil Bupati Pemkab Labuhanbatu Suhari Pane didampingi Camat Bilah Barat Yusuf saat ditemui di lokasi berjanji akan secepatnya melakukan perbaikan demi lancarnya arus transportasi di sana. (mag-16)

Pondasi Tiang Terkikis Air Sungai

LABUHANBATU-Jembatan Dusun Janji, Desa Janji, Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhanbatu anjlok, Jumat (8/2) sekitar pukul 04.30 WIB.

Anjlok: Lantai jembatan sungai Desa Janji, Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhanbatu kembali anjlok. Kali ini, jembatan tersebut sulit untuk diperbaiki.
Anjlok: Lantai jembatan sungai Desa Janji, Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhanbatu kembali anjlok. Kali ini, jembatan tersebut sulit untuk diperbaiki.

Sebelumnya, timbunan tanah pangkal menuju jembatan permanen yang menghubungkan 9 dusun tersebut sempat rubuh yang mengakibatkan terputusnya arus transportasi.

Anjloknya bagian Barat lantai jembatan itu menimbulkan komentar di sejumlah warga. Sebagian menduga tiang jembatan sudah tidak lagi memiliki pondasi akibat hantaman arus sungai. Disebabkan, tingginya debit air akibat galian C yang berada di hulu sungai yang berjarak sekitar 50 meter.

Menurut warga, banjir besar malam itu yang akhirnya menghantam dasar serta tiang jembatan sebelumnya sudah sering terjadi. Namun, tidak sebesar Jumat pagi kemarin.

“Kalau banjir dari dulunya itu, tapi kali ini airnya deras, bagai mana tidak, di mana-mana ada galian C yang beroperasi pakai beko, ya sungainya makin lebar dan dalamlah,” kata sejumlah warga.

Jika sudah begitu, tambah mereka, yang rugi masyarakat sendiri. Sementara keuntungan yang diperoleh pihak pengusaha tidak akan pernah memperbaiki jembatan penghubung tiga desa itu.

“Sekarang, masyarakat juga yang rugi. Bagaimana nanti orang mau mengangkut hasil kebunnya, pastilah harga hasil kebun menurun,” tambahnya lagi.

Pengakuan warga, Nirwan, anjloknya bahagian barat lantai jembatan diperkirakan terjadi pagi. Awalnya, jarak antara lantai dengan bada jalan hanya setengah meter. Namun lamban-laun, tiang serta lantai jembatan terus menurun hingga saat ini mencapai berkisar 2 meter jaraknya dari badan jalan.

Keretakan juga terlihat di ujung lantai jembatan satunya lagi. Jarak antara lantai dengan badan jalan kini tinggal berkisar 30 centimeter.

Menurut warga lainnya, Ilham, jembatan itu tidak lagi dapat bertahan lama jika hanya dilakukan perbaikan. Malah mereka berharap jembatan yang bersebelahan dengan Taman Wisata Alam Aekjanji itu rubuh agar dibangun baru.

“Dulu gitu juga, tapi kali ini yang parahnya, sampai lantainya anjelok. Maunya rubuh biar dibangun baru, karena kalau diperbaiki tidak akan bertahan lama dan suatu saat akan membahayakan orang yang melintas,” ujarnya disahuti rekannya, Armand, dan Nirwam.

Wakil Bupati Pemkab Labuhanbatu Suhari Pane didampingi Camat Bilah Barat Yusuf saat ditemui di lokasi berjanji akan secepatnya melakukan perbaikan demi lancarnya arus transportasi di sana. (mag-16)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/