30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Angka Kemiskinan di Gunungsitoli Turun

Foto: DOHU LASE/SUMUT POS
PAPARKAN: Wali Kota Gunungitoli Lakhomizaro Zebua, memaparkan hasil-hasil capaian pembangunan Kota Gunungsitoli 2017 pada konferensi pers di Hotel Kaliki Gunungsitoli, Rabu (7/2).

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO -Dalam 2 tahun terakhir, Kota Gunungsitoli diklaim mengalami banyak kemajuan. Pertumbuhan ekonomi masyarakatnya meningkat, laju inflasi dan angka kemiskinan menurun.

Sejumlah target pembangunan infrastruktur telah berhasil dicapai. Hal ini disampaikan Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua, saat ekspos hasil capaian pembangunan Kota Gunungsitoli 2017 di Hotel Kaliki Gunungsitoli, Rabu (7/2).

“Pertumbuhan ekonomi meningkat jadi 6,03 persen dari sebelumnya 5,79 persen. Angka kemiskinan turun dari 23,43 persen menjadi 21,66 persen. Demikian pula dengan laju inflasi, yang pada 2016 sebesar 7,39 persen, kini tinggal 3,91 persen,” ungkap Lakhomizaro.

Untuk nilai produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita Kota Gunungsitoli pada 2016 naik menjadi Rp29,33 juta, dari sebelumnya sebesar Rp26,43 juta pada 2015. Sebanyak 5 lapangan usaha juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan selama masa pemerintahannya. Untuk sektor pengadaan listrik dan gas bertumbuh sebesar 7,47 persen, konstruksi sebesar 6,83 persen, perdagangan sebesar 6,68 persen, transportasi dan pergudangan sebesar 6,63 persen, dan penyediaan akomodasi dan makanan/minuman sebesar 5,64 persen.

Beberapa pembangunan infrastruktur yang berhasil dicapai, antara lain sejumlah jembatan di daerah terpencil/terisolasi, jaringan irigasi, gedung kantor pemerintahan, gedung pusat penjualan aneka olahan pangan khas, dan suvenir, pasar rakyat di Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, dan Kecamatan Gunungsitoli Utara, Tugu Peringatan Gempa, serta paviliun Kota Gunungsitoli di Pekan Raya Sumatera Utara.

Kemudian, pemeliharaan jalan dalam kota sepanjang 5 kilometer, penataan Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli, penataan kawasan kampung nelayan di pesisir Kota Gunungsitoli, pengadaan tanah untuk kawasan perkantoran, serta pengoperasian Balai Pengujian Kendaraan Bermotor, dan pengembangan 2 terminal yang pada masa wali kota sebelumnya sempat tidak difungsikan. (mag-10/saz)

 

 

Foto: DOHU LASE/SUMUT POS
PAPARKAN: Wali Kota Gunungitoli Lakhomizaro Zebua, memaparkan hasil-hasil capaian pembangunan Kota Gunungsitoli 2017 pada konferensi pers di Hotel Kaliki Gunungsitoli, Rabu (7/2).

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO -Dalam 2 tahun terakhir, Kota Gunungsitoli diklaim mengalami banyak kemajuan. Pertumbuhan ekonomi masyarakatnya meningkat, laju inflasi dan angka kemiskinan menurun.

Sejumlah target pembangunan infrastruktur telah berhasil dicapai. Hal ini disampaikan Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua, saat ekspos hasil capaian pembangunan Kota Gunungsitoli 2017 di Hotel Kaliki Gunungsitoli, Rabu (7/2).

“Pertumbuhan ekonomi meningkat jadi 6,03 persen dari sebelumnya 5,79 persen. Angka kemiskinan turun dari 23,43 persen menjadi 21,66 persen. Demikian pula dengan laju inflasi, yang pada 2016 sebesar 7,39 persen, kini tinggal 3,91 persen,” ungkap Lakhomizaro.

Untuk nilai produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita Kota Gunungsitoli pada 2016 naik menjadi Rp29,33 juta, dari sebelumnya sebesar Rp26,43 juta pada 2015. Sebanyak 5 lapangan usaha juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan selama masa pemerintahannya. Untuk sektor pengadaan listrik dan gas bertumbuh sebesar 7,47 persen, konstruksi sebesar 6,83 persen, perdagangan sebesar 6,68 persen, transportasi dan pergudangan sebesar 6,63 persen, dan penyediaan akomodasi dan makanan/minuman sebesar 5,64 persen.

Beberapa pembangunan infrastruktur yang berhasil dicapai, antara lain sejumlah jembatan di daerah terpencil/terisolasi, jaringan irigasi, gedung kantor pemerintahan, gedung pusat penjualan aneka olahan pangan khas, dan suvenir, pasar rakyat di Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, dan Kecamatan Gunungsitoli Utara, Tugu Peringatan Gempa, serta paviliun Kota Gunungsitoli di Pekan Raya Sumatera Utara.

Kemudian, pemeliharaan jalan dalam kota sepanjang 5 kilometer, penataan Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli, penataan kawasan kampung nelayan di pesisir Kota Gunungsitoli, pengadaan tanah untuk kawasan perkantoran, serta pengoperasian Balai Pengujian Kendaraan Bermotor, dan pengembangan 2 terminal yang pada masa wali kota sebelumnya sempat tidak difungsikan. (mag-10/saz)

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/