31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Polri Watch: Polisi Hanya Tangkap Kurir

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Mabes Polri dibantu dengan aparat Polda Sumut berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jaringan international jalur laut, dan mengamankan 4 orang tersangka bersama barang bukti 48kg sabu-sabu dan 70.000 butir pil ekstasi. Polisi memaparkan penangkapan tersangka kepada media di Mako Brimob Jalan Wahyid Hasyim Medan, Senin (6/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah pengungkapan kasus narkoba yang melibatkan jaringan International kerap dilakukan aparat dari pusat, seperti Mabes Polri dan Badan Nasional Narkotika (BNN) Pusat. Pengungkapan kasusnya pun hanya menangkap dan menembak mati para kurir, sedangkan bandar narkoba belum tersentuh.

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu) melalui juru bicaranya Kepala Bidang (Kabid) Humas Kombes Rina Sari Ginting mengatakan, pengungkapan jaringan bisnis narkoba di Sumut dilakukan Mabes Polri. Hal itu dilakukan karena informasi awal tentang jaringan narkoba international masuk ke tim pusat. Tapi, Direktorat (Dit) Narkoba Poldasu membantu di lapangan saat penangkapan.

“Koordinasi tetap ada ya, Mabes Polri kemarin sewaktu turun melakukan penangkapan di sini juga berkoordinasi dengan kita. Namun informasi awal dari Polisi Diraja Malaysia memang langsung ke Mabes Polri,” kata Rina Sari Ginting, kepada Sumut Pos, Rabu (8/3).

“Kalau untuk itu saya tidak tahu pasti, mungkin nanti bisa dikonfirmasi kembali dengan Dit Narkoba. Apalagi Mabes Polri itu kan seluruh Indonesia wilayah kerjanya, sehingga informasi Polisi Diraja Malaysia sampai ke mereka agar kerjanya lebih mudah misalnya masuk ke provinsi-provinsi lain,” terang Rina.

Melihat kinerja kepolisian di Sumut, Direktur Polri Watch, Abdul Karim mengaku kecewa dengan petugas yang menangkap pelaku sindikat narkoba di jalan, dan ujungnya ditembak mati. Pengungkapan yang dilakukan baik BNN pusat dan Mabes Polri, dikatakannya bukan prestasi.

“Yang namanya bandar bukan orang yang mengantar. Bandar itu menunggu di tempat yang sudah ditentukan. Artinya dari beberapa pengungkapan yang dilakukan Mabes Polri dan BNN pusat di Sumut menimbulkan pertanyaan, ada apa?” katanya.

Abdul Karim menerangkan, bila memang ingin memberantas narkoba dari akar-akarnya, harusnya baik BNN pusat dan Mabes Polri menangkap ketika barang sampai ke tujuan atau ketika barang haram itu turun di pelabuhan-pelabuhan kecil.

“Mereka bilang mendapat informasi dari Polisi Diraja Malaysia kalau ada penyelundupan narkoba, tapi kenapa ditangkapnya selalu di jalan bukan di lokasi awal narkoba itu turun atau di tujuannya,” pungkas Abdul Karim. (prn)

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Mabes Polri dibantu dengan aparat Polda Sumut berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jaringan international jalur laut, dan mengamankan 4 orang tersangka bersama barang bukti 48kg sabu-sabu dan 70.000 butir pil ekstasi. Polisi memaparkan penangkapan tersangka kepada media di Mako Brimob Jalan Wahyid Hasyim Medan, Senin (6/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah pengungkapan kasus narkoba yang melibatkan jaringan International kerap dilakukan aparat dari pusat, seperti Mabes Polri dan Badan Nasional Narkotika (BNN) Pusat. Pengungkapan kasusnya pun hanya menangkap dan menembak mati para kurir, sedangkan bandar narkoba belum tersentuh.

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu) melalui juru bicaranya Kepala Bidang (Kabid) Humas Kombes Rina Sari Ginting mengatakan, pengungkapan jaringan bisnis narkoba di Sumut dilakukan Mabes Polri. Hal itu dilakukan karena informasi awal tentang jaringan narkoba international masuk ke tim pusat. Tapi, Direktorat (Dit) Narkoba Poldasu membantu di lapangan saat penangkapan.

“Koordinasi tetap ada ya, Mabes Polri kemarin sewaktu turun melakukan penangkapan di sini juga berkoordinasi dengan kita. Namun informasi awal dari Polisi Diraja Malaysia memang langsung ke Mabes Polri,” kata Rina Sari Ginting, kepada Sumut Pos, Rabu (8/3).

“Kalau untuk itu saya tidak tahu pasti, mungkin nanti bisa dikonfirmasi kembali dengan Dit Narkoba. Apalagi Mabes Polri itu kan seluruh Indonesia wilayah kerjanya, sehingga informasi Polisi Diraja Malaysia sampai ke mereka agar kerjanya lebih mudah misalnya masuk ke provinsi-provinsi lain,” terang Rina.

Melihat kinerja kepolisian di Sumut, Direktur Polri Watch, Abdul Karim mengaku kecewa dengan petugas yang menangkap pelaku sindikat narkoba di jalan, dan ujungnya ditembak mati. Pengungkapan yang dilakukan baik BNN pusat dan Mabes Polri, dikatakannya bukan prestasi.

“Yang namanya bandar bukan orang yang mengantar. Bandar itu menunggu di tempat yang sudah ditentukan. Artinya dari beberapa pengungkapan yang dilakukan Mabes Polri dan BNN pusat di Sumut menimbulkan pertanyaan, ada apa?” katanya.

Abdul Karim menerangkan, bila memang ingin memberantas narkoba dari akar-akarnya, harusnya baik BNN pusat dan Mabes Polri menangkap ketika barang sampai ke tujuan atau ketika barang haram itu turun di pelabuhan-pelabuhan kecil.

“Mereka bilang mendapat informasi dari Polisi Diraja Malaysia kalau ada penyelundupan narkoba, tapi kenapa ditangkapnya selalu di jalan bukan di lokasi awal narkoba itu turun atau di tujuannya,” pungkas Abdul Karim. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/