Di dalam bak juga tidak terlihat berisi air. Mata air yang dikatakan PPK itu juga tidak tampak. Yang ada hanya air mengendap lama sehingga warnanya semacam air parit, sehingga kalau hujan air parit itulah yang memenuhi bak penampungan.
Seorang tokoh masyarakat setempat bermarga Zai menilai, bahwa pembangunan sarana air bersih di dDesa Botolakha Kecamatan Tuhemberua direncanakan tidak matang alias asal-asalan. “Mungkin saja proyek itu tidak melalui tender sebagaimana mestinya dan patut diduga proyek itu untuk kepentingan orang-orang tertentu” Ucapnya.
Zai juga menyebutkan bahwa proyek sarana air bersih itu tidak akan bisa berfungsi. Patut diduga proyek itu terlalu dipaksakan untuk menghabiskan anggaran 2016 yang lalu. Zai juga membeberkan bahwa proyek instalasi sarana air bersih tersebut merupakan jatah salah seorang anggota dewan.”Itu berdasarkan informasi yang saya terima,” tandasnya.
Untuk itu Zai berharap, agar proyek pembangunan sarana air bersih segera diusut oleh pihak penegak hukum. “Ini uang rakyat, sudah disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu demi kepentingan pribadi. Sekali lagi agar aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas kasus ini, karena di negara kita ini tidak satupun yang kebal hukum termasuk di Nias Utara ini,” sebutnya. (mag-5/azw)