25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Sandi Bercinta Pengungsi Sinabung: ‘Ota Ku Juma Lebe’

Foto: Desi/Sumut Pos Pengungsi erupsi Gunung Sinabung dari Desa Pintu Besi dan Desa Suka Nalu memadati Gedung KNPI, Tanah Karo, Sumut, Selasa (16/6/2015).
Foto: Desi/Sumut Pos
Pengungsi erupsi Gunung Sinabung dari Desa Pintu Besi dan Desa Suka Nalu memadati Gedung KNPI, Tanah Karo, Sumut, Selasa (16/6/2015).

SUMUTPOS.CO – Sejak 2 bulan terakhir, sejumlah warga korban erupsi Gunung Sinabung, Karo, Sumut kembali diungsikan. Bahkan radiusnya makin luas, setelah Gunung Sinabung kembali erupsi dan statusnya meningkat. Selama mengungsi itu pula, kebutuhan biologis pengungsi sedikit ‘macet’.

Maklum, belum ada disediakan bilik asmara di posko pengungsian. Seperti di posko Gedung Serba Guna KNPI Kabanjahe. Posko pengungsian ini berbentuk bangunan aula. Ada warga 2 desa yang mengungsi di sana. Yakni Desa Sukanalu dan Desa Pintu Besi, Kec. Simpang Empat.

Ada satu gedung lainnya yang digunakan untuk menyimpan bahan logistik pengungsi. Serta ruang satu lagi adalah perpustakaan yang bisa dipergunakan pengungsi. Sedang di area terbuka, berdiri dua tenda masing-masing, tenda BNPB dan tenda polisi. Belum terlihat ada bilik khusus menyalurkan hasrat biologis pengungsi, kerap disebut Bilik Asmara.

Koordintaor posko, Bali Ukur Ginting dan 3 staf wanita, sempat kaget dan tersenyum saat ditanya soal itu. Bali Ukur dengan lugas menjelaskan, untuk ruang berhubungan intim, pernah disampaikan kepada instansi terkait. Namun, hingga kini permintaan beliau belum terealisasi.

Namun sebagian pengungsi memiliki sandi tersendiri untuk bercinta dengan pasangannya. Bagi yang tak memahami, sandi itu justru biasa. Hanya ajakan ke ladang. Bali Ukur kerap mendengarnya dan sudah memahami kalau itu ajakan bercinta di sebuah tempat di luar posko pengungsian. “Mak, ota kita ke juma lebe, itu biasanya sandinya,” ucap Bali sembari tersenyum.

Sementara di lokasi pengungsian, sembari menunggu waktu berbuka puasa, aktivitas warga pengungsi diisi berbagai hal. Anak-anak biasanya bermain dan nonton tv. Sementara warga dewasa tampak duduk di pelataran teras gedung, berkumpul dengan para orangtua dan para lansia.

Dibeber Bali Ukur, ada 608 pengungsi beragama Islam menjalankan ibadah puasa dengan lancar. Sejak sahur hingga berbuka puasa, seluruh kebutuhan logistik telah tersedia. Begitu juga makanan ringan serta sirup dan roti dapat juga dinikmati para pengungsi. Makanan dan minuman tambahan itu, menurut, Bali Ukur Ginting, merupakan sumbangan para dermawan. Untuk acara sahur hingga berbuka puasa bersama, kordinator telah mendirikan satu tenda khusus.

Persiapan makanan dan minuman untuk sahur hingga berbuka, para pengungsi mempersiapkan kebutuhannya dengan memasak bersama-sama, di dapur umum yang berada di samping belakang gedung utama.

Sedang untuk keperluan sholat dan tarawih, kordinator telah mendirikan satu tenda khusus yang letaknya di dekat pintu masuk gerbang. Mengenai keamanan selama berada di pengungsian, aparat kepolisian dan TNI, tampak berjaga-jaga di sekitar area. “Ada 1193 pengungsi dari Sukanalu dan 275 dari Pintu Besi.(mag8/trg)

Foto: Desi/Sumut Pos Pengungsi erupsi Gunung Sinabung dari Desa Pintu Besi dan Desa Suka Nalu memadati Gedung KNPI, Tanah Karo, Sumut, Selasa (16/6/2015).
Foto: Desi/Sumut Pos
Pengungsi erupsi Gunung Sinabung dari Desa Pintu Besi dan Desa Suka Nalu memadati Gedung KNPI, Tanah Karo, Sumut, Selasa (16/6/2015).

SUMUTPOS.CO – Sejak 2 bulan terakhir, sejumlah warga korban erupsi Gunung Sinabung, Karo, Sumut kembali diungsikan. Bahkan radiusnya makin luas, setelah Gunung Sinabung kembali erupsi dan statusnya meningkat. Selama mengungsi itu pula, kebutuhan biologis pengungsi sedikit ‘macet’.

Maklum, belum ada disediakan bilik asmara di posko pengungsian. Seperti di posko Gedung Serba Guna KNPI Kabanjahe. Posko pengungsian ini berbentuk bangunan aula. Ada warga 2 desa yang mengungsi di sana. Yakni Desa Sukanalu dan Desa Pintu Besi, Kec. Simpang Empat.

Ada satu gedung lainnya yang digunakan untuk menyimpan bahan logistik pengungsi. Serta ruang satu lagi adalah perpustakaan yang bisa dipergunakan pengungsi. Sedang di area terbuka, berdiri dua tenda masing-masing, tenda BNPB dan tenda polisi. Belum terlihat ada bilik khusus menyalurkan hasrat biologis pengungsi, kerap disebut Bilik Asmara.

Koordintaor posko, Bali Ukur Ginting dan 3 staf wanita, sempat kaget dan tersenyum saat ditanya soal itu. Bali Ukur dengan lugas menjelaskan, untuk ruang berhubungan intim, pernah disampaikan kepada instansi terkait. Namun, hingga kini permintaan beliau belum terealisasi.

Namun sebagian pengungsi memiliki sandi tersendiri untuk bercinta dengan pasangannya. Bagi yang tak memahami, sandi itu justru biasa. Hanya ajakan ke ladang. Bali Ukur kerap mendengarnya dan sudah memahami kalau itu ajakan bercinta di sebuah tempat di luar posko pengungsian. “Mak, ota kita ke juma lebe, itu biasanya sandinya,” ucap Bali sembari tersenyum.

Sementara di lokasi pengungsian, sembari menunggu waktu berbuka puasa, aktivitas warga pengungsi diisi berbagai hal. Anak-anak biasanya bermain dan nonton tv. Sementara warga dewasa tampak duduk di pelataran teras gedung, berkumpul dengan para orangtua dan para lansia.

Dibeber Bali Ukur, ada 608 pengungsi beragama Islam menjalankan ibadah puasa dengan lancar. Sejak sahur hingga berbuka puasa, seluruh kebutuhan logistik telah tersedia. Begitu juga makanan ringan serta sirup dan roti dapat juga dinikmati para pengungsi. Makanan dan minuman tambahan itu, menurut, Bali Ukur Ginting, merupakan sumbangan para dermawan. Untuk acara sahur hingga berbuka puasa bersama, kordinator telah mendirikan satu tenda khusus.

Persiapan makanan dan minuman untuk sahur hingga berbuka, para pengungsi mempersiapkan kebutuhannya dengan memasak bersama-sama, di dapur umum yang berada di samping belakang gedung utama.

Sedang untuk keperluan sholat dan tarawih, kordinator telah mendirikan satu tenda khusus yang letaknya di dekat pintu masuk gerbang. Mengenai keamanan selama berada di pengungsian, aparat kepolisian dan TNI, tampak berjaga-jaga di sekitar area. “Ada 1193 pengungsi dari Sukanalu dan 275 dari Pintu Besi.(mag8/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/