31.8 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Vendor Ngaku Diancam Tembak Kades

RICUH:Rapat warga di aula Desa Malasori nyaris ricuh.

SUMUTPOS.CO – TRUK tronton pengangkut beko tergelincir dan menimpa jaringan listrik di Dusun III Desa Malasori Kecamatan Dolok Masihul. Dampaknya, sejumlah kabel jaringan milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) terputus sejak (18/9) lalu.

Membahas masalah itu, H Manurung mengaku selaku vendor Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Pembaca Meter Listrik Sumatera Utara (DPC SP2MLSU) ditugaskan Pimpinan Ranting PLN Seirampah untuk mengecek kerusakan tersebut. Setelah dicek ternyata kerusakan akibat kesalahan manusia (human error), bukan disebabkan bencana alam.

Masalah ini lalu dipertanyakan kepada Kepala Desa (Kades) Malasori, Sarja Purba, tentang siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan truk yang mengakibatkan jaringan listrik terputus, usai rapat bersama dengan masyarakat beberapa waktu lalu.

“Setelah saya tanya kades malah mempertanyakan siap saya, dia malah mempertanyakan legalitas saya sebagai petugas SP2MLSU,” kata Manurung menceritakan sikap kades yang dianggapnya tidak bersahabat itu.

Karena situasi tidak kondusif, Manurung kemudian menjanjikan kepada kades akan membawa surat tugasnya. “Saya tidak mau ribut-rubut, apalagi saat itu sudah malam,” tandasnya, Selasa (2/10).

Tenyata masalah tidak sampai di situ saja. Manurung pun sempat diancam tembak oleh kades. “ Mendengar itu saya akhirnya bergegas pulang ke rumah,” imbuh Manurung.

Karena adanya nada ancaman tembak mati, Manurung berencana melaporkannya ke polisi. “Melihat rapat tadi di kantor desa yang menyudutkan saya, makanya saya berencana akan menempuh jalur hukum,” tegas Manurung.

Terkait ancaman tembak mati Manurung, Kades Malasori, Sarja Purba membantahnya.

“Kejadian itu disaksikan masyarakat banyak tidak ada saya mengancamnya. Apalagi sampai mengancamnya menembak. Dari mana sayapunya senjata,” kata Sarja Purba saat ditanya tentang ancaman tembak mati kepada Manurung.k

Pantauan koran ini, rapat yang dihadiri kades, Babinsa, dan masyarakat serta petugas SP2MLSU nyaris ricuh dan baku hantam. Beruntung Babinsa cepat melerai perseteruan tersebut. (sur/azw)

 

 

RICUH:Rapat warga di aula Desa Malasori nyaris ricuh.

SUMUTPOS.CO – TRUK tronton pengangkut beko tergelincir dan menimpa jaringan listrik di Dusun III Desa Malasori Kecamatan Dolok Masihul. Dampaknya, sejumlah kabel jaringan milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) terputus sejak (18/9) lalu.

Membahas masalah itu, H Manurung mengaku selaku vendor Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Pembaca Meter Listrik Sumatera Utara (DPC SP2MLSU) ditugaskan Pimpinan Ranting PLN Seirampah untuk mengecek kerusakan tersebut. Setelah dicek ternyata kerusakan akibat kesalahan manusia (human error), bukan disebabkan bencana alam.

Masalah ini lalu dipertanyakan kepada Kepala Desa (Kades) Malasori, Sarja Purba, tentang siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan truk yang mengakibatkan jaringan listrik terputus, usai rapat bersama dengan masyarakat beberapa waktu lalu.

“Setelah saya tanya kades malah mempertanyakan siap saya, dia malah mempertanyakan legalitas saya sebagai petugas SP2MLSU,” kata Manurung menceritakan sikap kades yang dianggapnya tidak bersahabat itu.

Karena situasi tidak kondusif, Manurung kemudian menjanjikan kepada kades akan membawa surat tugasnya. “Saya tidak mau ribut-rubut, apalagi saat itu sudah malam,” tandasnya, Selasa (2/10).

Tenyata masalah tidak sampai di situ saja. Manurung pun sempat diancam tembak oleh kades. “ Mendengar itu saya akhirnya bergegas pulang ke rumah,” imbuh Manurung.

Karena adanya nada ancaman tembak mati, Manurung berencana melaporkannya ke polisi. “Melihat rapat tadi di kantor desa yang menyudutkan saya, makanya saya berencana akan menempuh jalur hukum,” tegas Manurung.

Terkait ancaman tembak mati Manurung, Kades Malasori, Sarja Purba membantahnya.

“Kejadian itu disaksikan masyarakat banyak tidak ada saya mengancamnya. Apalagi sampai mengancamnya menembak. Dari mana sayapunya senjata,” kata Sarja Purba saat ditanya tentang ancaman tembak mati kepada Manurung.k

Pantauan koran ini, rapat yang dihadiri kades, Babinsa, dan masyarakat serta petugas SP2MLSU nyaris ricuh dan baku hantam. Beruntung Babinsa cepat melerai perseteruan tersebut. (sur/azw)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/