26.7 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Dijanjikan Rp15 Juta, Suami Istri plus Anaknya Bersedia Membunuh

Dijanjikan Rp15 Juta
Ramadona Laoli, salah satu pelaku yang diketahui berperan sebagai eksekutor atau orang yang membunuh korban mengaku diberi uang sebanyak Rp4 juta dari uang yang dijanjikan sebelumnya yaitu sebesar Rp15 juta. Dan uang itu, akunya, diserahkan langsung oleh Nurhayani kepada istrinya Rosliah.

Rencana menghabisi nyawa Armansyah Harahap direncanakan seminggu sebelumnya. Saat korban dan Nurhayani pergi ke rumah adiknya untuk membeli ayam, di situlah Nurhayani menghubungi Ramadona untuk bersiap-siap melakukannya.

“Dia (Nurhayani,red) yang meminta kami untuk membunuh suaminya, dengan imbalan uang,” ujar Ramadhona.

Mirisnya lagi, pria yang sehari-hari membuka usaha lapo tuak itu mengaku, Nurhayani sempat ikut memukuli korban. Setelah puas, selanjutnya ia pura-pura pergi memanggil warga seolah-olah mengalami kejadian perampokan.

Kejadian itu diakui saksi mata, Aliuddin, seorang pemuda remaja yang mengaku disuruh untuk melihat situasi, saat korban sedang dihabis pelaku lainnya. “Saya hanya melihat orang, mana tahu ada yang lewat atau mengetahui kejadian itu,” ungkapnya. Aliuddin mengaku, masih ada satu pelaku lainnya yang tidak dikenalnya juga ikut menganiaya korban hingga tewas dengan kondisi kepala pecah dan isinya berkeluaran.

Uang sebanyak Rp25 juta yang sebelumnya diakui Nurhayani ikut hilang dalam kejadian itu, menurut AKBP M Helmi Lubis, ternyata tidak ada sama sekali. Itu hanya modus yang digunakan pelaku untuk membuat kejadian tersebut seolah-olah perampokan yang disertai pembunuhan.

“Untuk barang bukti yang digunakan pelaku belum kita temukan dan kasus ini juga masih dalam pengembangan. Namun pastinya uang sebanyak Rp25 juta yang sebelumnya diakui istri korban hilang, itu hanya karangan saja,” pungkas Kapolres.

Korban Armansyah Harahap (39), distributor pupuk ditemukan tewas mengenaskan di daerah Simirik Psp Batunadua Kota Psp pada Sabtu (5/9) malam. Menurut penngakuan istrinya, korban dirampok kemudian dibunuh dengan sadis itu. Barulah setelah polisi terus menginterogasi sang istri, Nurhayani Siregar, terungkap kalau kasus itu adalah pembunuhan yang direncanakan. (yza/smg/deo)

Dijanjikan Rp15 Juta
Ramadona Laoli, salah satu pelaku yang diketahui berperan sebagai eksekutor atau orang yang membunuh korban mengaku diberi uang sebanyak Rp4 juta dari uang yang dijanjikan sebelumnya yaitu sebesar Rp15 juta. Dan uang itu, akunya, diserahkan langsung oleh Nurhayani kepada istrinya Rosliah.

Rencana menghabisi nyawa Armansyah Harahap direncanakan seminggu sebelumnya. Saat korban dan Nurhayani pergi ke rumah adiknya untuk membeli ayam, di situlah Nurhayani menghubungi Ramadona untuk bersiap-siap melakukannya.

“Dia (Nurhayani,red) yang meminta kami untuk membunuh suaminya, dengan imbalan uang,” ujar Ramadhona.

Mirisnya lagi, pria yang sehari-hari membuka usaha lapo tuak itu mengaku, Nurhayani sempat ikut memukuli korban. Setelah puas, selanjutnya ia pura-pura pergi memanggil warga seolah-olah mengalami kejadian perampokan.

Kejadian itu diakui saksi mata, Aliuddin, seorang pemuda remaja yang mengaku disuruh untuk melihat situasi, saat korban sedang dihabis pelaku lainnya. “Saya hanya melihat orang, mana tahu ada yang lewat atau mengetahui kejadian itu,” ungkapnya. Aliuddin mengaku, masih ada satu pelaku lainnya yang tidak dikenalnya juga ikut menganiaya korban hingga tewas dengan kondisi kepala pecah dan isinya berkeluaran.

Uang sebanyak Rp25 juta yang sebelumnya diakui Nurhayani ikut hilang dalam kejadian itu, menurut AKBP M Helmi Lubis, ternyata tidak ada sama sekali. Itu hanya modus yang digunakan pelaku untuk membuat kejadian tersebut seolah-olah perampokan yang disertai pembunuhan.

“Untuk barang bukti yang digunakan pelaku belum kita temukan dan kasus ini juga masih dalam pengembangan. Namun pastinya uang sebanyak Rp25 juta yang sebelumnya diakui istri korban hilang, itu hanya karangan saja,” pungkas Kapolres.

Korban Armansyah Harahap (39), distributor pupuk ditemukan tewas mengenaskan di daerah Simirik Psp Batunadua Kota Psp pada Sabtu (5/9) malam. Menurut penngakuan istrinya, korban dirampok kemudian dibunuh dengan sadis itu. Barulah setelah polisi terus menginterogasi sang istri, Nurhayani Siregar, terungkap kalau kasus itu adalah pembunuhan yang direncanakan. (yza/smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/