28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Renovasi Silangit Tuntas Januari 2020

RENOVASI
Sejumlah penumpang turun dari pesawat di Bandara Silangit. Pemerintah menargetkan, Januari 2020 renovasi Bandara Silangit ini tuntas untuk menunjang sektor pariwisata Kawasan Danau Toba.
RENOVASI Sejumlah penumpang turun dari pesawat di Bandara Silangit. Pemerintah menargetkan, Januari 2020 renovasi Bandara Silangit ini tuntas untuk menunjang sektor pariwisata Kawasan Danau Toba.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah menetapkan kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, sebagai salah satu dari 5 destinasi super prioritas untuk menjadi kebanggaann

Indonesia. Untuk mempermudah akses ke wilayah tersebut, Bandara Internasional Silangit yang sedang direnovasi diperkirakan akan selesai pada Januari 2020.

“Sampai tahun 2017 lalu, pengembangan sudah dilakukan PT Angkasa Pura II di Bandara Internasional Silangit. Pekerjaan ini ditargetkan tuntas pada bulan Januari tahun depan,” ungkap President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dalam keterangan tertulis, Minggu (8/12).

Pengembangan yang dilakukan meliputi modernisasi dan revitalisasi terminal menjadi berkapasitas 750 ribu penumpang per tahun. Kemudian juga peningkatan kapasitas runway agar bisa melayani penerbangan pesawat berbadan sedang (narrow body) seperti Boeing 737 dan sejenis.

“Menyusul hal tersebut, Angkasa Pura II sejak beberapa tahun terakhir fokus dalam melakukan pengembangan secara berkelanjutan di Bandara Internasional Silangit. Angkasa Pura II juga sudah menyelesaikan perluasan apron, sehingga kini Silangit memiliki 5 parking stand untuk pesawat,” kata dia.

Kapasitas terminal yang ditambah ini dilakukan seiring meningkatnya pertumbuhan penumpang pesawat. Hal ini tentunya untuk menjaga standar pelayanan di Bandara Internasional Silangit.

“Jumlah penumpang pesawat terus meningkat sejak Bandara Internasional Silangit dibuka untuk penerbangan langsung dari dan ke Jakarta pada 2016. Pada 2016 jumlah penumpang tercatat 155.214 orang, kemudian naik pada 2017 menjadi 282.586 orang, lalu pada 2018 sebanyak 425.476 orang,” tuturnya.

Kenaikan jumlah penumpang yang cukup signifikan ini di karenakan popularitas Danau Toba yang meningkat sebagai destinasi utama di Indonesia.

“Ini menandakan bahwa Bandara Silangit memang gerbang utama menuju Danau Toba. Oleh karena itu, pengembangan di Silangit harus dilakukan berkelanjutan,” katanya.

Tidak hanya melakukan pengembangan infrastruktur, pihaknya juga menghadirkan Airport Digital Journey Experience melalui mesin self check-in, E-kiosk dan digital banner. Selain itu, juga terdapat digital feedback, flight information display system (FIDS), serta informasi dan layanan di aplikasi Indonesia Airports yang dapat diakses langsung dari smartphone.

“Airport Digital Journey Experience sudah menjadi standar layanan di seluruh bandara Angkasa Pura II untuk mengakomodir kebutuhan traveler yang saat ini lebih banyak berasal dari kalangan millennial. Di Bandara Silangit penumpang pesawat juga bisa menemukan Millennial Corner sebagai tempat bersantai dan berkumpul di bandara,” tutupnya.

Silangit sendiri adalah bandara terdekat dengan kawasan Danau Toba, di mana jarak Silangit-Danau Toba dapat ditempuh dengan waktu berkisar 30 menit hingga 1 jam menggunakan kendaraan bermotor. Saat ini, bandara tersebut melayani sejumlah penerbangan rute domestik dan internasional, seperti dari dan ke Jakarta, Kualanamu, Gunung Sitoli, Subang (Malaysia), dan Kuala Lumpur (Malaysia).

Jadikan Pintu Gerbang Wisata Sumut

Sebelumnya, Komisi VI DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Bandara Internasional Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara, Sabtu, (7/12). Dalam Kunker ini, Komisi VI mengharapkan Bandara Internasional Silangit dapat menjadi pintu gerbang pariwisata di Sumatera Utara.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung yang sekaligus memimpin Kunjungan Kerja kali ini mengatakan, saat ini pihaknya ingin mengetahui, sejauh mana progress pembangunan Bandara sudah dilakukan, bagaimana perencanaan ke depan dan apa yang diperlukan guna memastikan pembangunan Bandara itu selesai sesuai target dan memiliki efek pengganda (multiplier effect) bagi perekonomian masyarakat.

Apalagi, Bandara Internasional Silangit sudah cocok dijadikan sebagai pintu gerbang pariwisata di Sumatera Utara. Karena, selain Danau Toba, di kawasan Tapanuli Utara juga ada wisata lain, seperti Salib Kasih, dan Danau Air Soda.

“Oleh karena itu, saya berharap, Bandara Silangit harus memberikan suasana ‘berlibur’ begitu penumpang mendarat. Diantaranya dengan sentuhan budaya penyambutan penumpang yang datang di masa libur, seperti saat ini ketika memasuki Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.

Kepada pihak Angkasa Pura II, Martin berharap agar menyediakan fasilitas hiburan selamat datang untuk pengunjung, dengan musik tradisional. Menurutnya, selain dapat menjadi ciri khas daerah, hak ini juga dapat membantu masyarakat.

“Seperti di Bali dan Yogyakarta, itu sudah membuat musik-musik tradisional. Jadi kesan pertama terasa menyenangkan dan ada rasa kerinduan. Tolong segeralah dibuat. Apalagi ini sudah memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru,” ungkap Martin yang merupakan anggota DPR RI dari Fraksi NasDem dapil Sumut II.

Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem, Subardi mengatakan bahwa Angkasa Pura II harus bisa memanfaatkan potensi pariwisata, dengan tetap bersinergi dengan pemerintah daerah, dengan tetap bersentuhan dengan masyarakat. “Ini (Danau Toba) potensi alamnya luar biasa. Jadi kita harapkan untuk lebih mengedepankan sentuhan budaya kearifan lokal. Selain itu juga, pemanfaatan sumber daya alam dari hasil pertanian masyarakat juga harus didorong untuk meningkatkan minat wisatawan,” ujar pria yang akrab dipanggil Mbah Bardi ini.

Menanggapi itu, Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaludin menyampaikan terima kasih atas masukan Martin Manurung terkait kegiatan sambutan kedatangan penumlang di Bandara Silangit. “Masukan yang sangat penting. Dan kami akan tindak lanjuti. Minggu depan akan segera ada seremonial penyambutan penumpang dalam bentuk budaya lokal,” ucapnya mengakhiri rapat.

Kunjungan kerja ini merupakan kali pertama Komisi VI periode 2019-2024 meninjau Bandara Silangit. Saat tiba di Bandara, 17 anggota DPR ini langsung disambut oleh Wakil Bupati Tapanuli Utara Sarlandy Hutabarat dan juga Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor. Seluruh wakil rakyat ini juga disematkan ulos, sebagai simbol selamat datang.

Setelah memantau beberapa bagian bandara, Tim yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung ini melanjutkan perjalanan ke Kaldera Danau Toba Geosite Sipinsur, Kabupaten Humbang Hasundutan untuk melakukan monitoring kawasan wisata pendukung, sekaligus rapat koordinasi dengan pihak Angkasa Pura II.

Rapat berlangsung di pendopo terbuka Kaldera Toba. Saat penyampaian pemaparan, pihak Angkasa Pura II menyatakan telah banyak peningkatan dalam hal pembangunan fasilitas umum yang juga pendukung pariwisata Danau Toba, seperti kendaraan penghubung antar kabupaten, seperti fasilitas umum di Bandara Silangit.

Silangit sendiri adalah bandara terdekat dengan kawasan Danau Toba, di mana jarak Silangit-Danau Toba dapat ditempuh dengan waktu berkisar 30 menit hingga 1 jam menggunakan kendaraan bermotor. Saat ini, bandara tersebut melayani sejumlah penerbangan rute domestik dan internasional, seperti dari dan ke Jakarta, Kualanamu, Gunung Sitoli, Subang (Malaysia), dan Kuala Lumpur (Malaysia). (jpc/ram)

RENOVASI
Sejumlah penumpang turun dari pesawat di Bandara Silangit. Pemerintah menargetkan, Januari 2020 renovasi Bandara Silangit ini tuntas untuk menunjang sektor pariwisata Kawasan Danau Toba.
RENOVASI Sejumlah penumpang turun dari pesawat di Bandara Silangit. Pemerintah menargetkan, Januari 2020 renovasi Bandara Silangit ini tuntas untuk menunjang sektor pariwisata Kawasan Danau Toba.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah menetapkan kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, sebagai salah satu dari 5 destinasi super prioritas untuk menjadi kebanggaann

Indonesia. Untuk mempermudah akses ke wilayah tersebut, Bandara Internasional Silangit yang sedang direnovasi diperkirakan akan selesai pada Januari 2020.

“Sampai tahun 2017 lalu, pengembangan sudah dilakukan PT Angkasa Pura II di Bandara Internasional Silangit. Pekerjaan ini ditargetkan tuntas pada bulan Januari tahun depan,” ungkap President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dalam keterangan tertulis, Minggu (8/12).

Pengembangan yang dilakukan meliputi modernisasi dan revitalisasi terminal menjadi berkapasitas 750 ribu penumpang per tahun. Kemudian juga peningkatan kapasitas runway agar bisa melayani penerbangan pesawat berbadan sedang (narrow body) seperti Boeing 737 dan sejenis.

“Menyusul hal tersebut, Angkasa Pura II sejak beberapa tahun terakhir fokus dalam melakukan pengembangan secara berkelanjutan di Bandara Internasional Silangit. Angkasa Pura II juga sudah menyelesaikan perluasan apron, sehingga kini Silangit memiliki 5 parking stand untuk pesawat,” kata dia.

Kapasitas terminal yang ditambah ini dilakukan seiring meningkatnya pertumbuhan penumpang pesawat. Hal ini tentunya untuk menjaga standar pelayanan di Bandara Internasional Silangit.

“Jumlah penumpang pesawat terus meningkat sejak Bandara Internasional Silangit dibuka untuk penerbangan langsung dari dan ke Jakarta pada 2016. Pada 2016 jumlah penumpang tercatat 155.214 orang, kemudian naik pada 2017 menjadi 282.586 orang, lalu pada 2018 sebanyak 425.476 orang,” tuturnya.

Kenaikan jumlah penumpang yang cukup signifikan ini di karenakan popularitas Danau Toba yang meningkat sebagai destinasi utama di Indonesia.

“Ini menandakan bahwa Bandara Silangit memang gerbang utama menuju Danau Toba. Oleh karena itu, pengembangan di Silangit harus dilakukan berkelanjutan,” katanya.

Tidak hanya melakukan pengembangan infrastruktur, pihaknya juga menghadirkan Airport Digital Journey Experience melalui mesin self check-in, E-kiosk dan digital banner. Selain itu, juga terdapat digital feedback, flight information display system (FIDS), serta informasi dan layanan di aplikasi Indonesia Airports yang dapat diakses langsung dari smartphone.

“Airport Digital Journey Experience sudah menjadi standar layanan di seluruh bandara Angkasa Pura II untuk mengakomodir kebutuhan traveler yang saat ini lebih banyak berasal dari kalangan millennial. Di Bandara Silangit penumpang pesawat juga bisa menemukan Millennial Corner sebagai tempat bersantai dan berkumpul di bandara,” tutupnya.

Silangit sendiri adalah bandara terdekat dengan kawasan Danau Toba, di mana jarak Silangit-Danau Toba dapat ditempuh dengan waktu berkisar 30 menit hingga 1 jam menggunakan kendaraan bermotor. Saat ini, bandara tersebut melayani sejumlah penerbangan rute domestik dan internasional, seperti dari dan ke Jakarta, Kualanamu, Gunung Sitoli, Subang (Malaysia), dan Kuala Lumpur (Malaysia).

Jadikan Pintu Gerbang Wisata Sumut

Sebelumnya, Komisi VI DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Bandara Internasional Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara, Sabtu, (7/12). Dalam Kunker ini, Komisi VI mengharapkan Bandara Internasional Silangit dapat menjadi pintu gerbang pariwisata di Sumatera Utara.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung yang sekaligus memimpin Kunjungan Kerja kali ini mengatakan, saat ini pihaknya ingin mengetahui, sejauh mana progress pembangunan Bandara sudah dilakukan, bagaimana perencanaan ke depan dan apa yang diperlukan guna memastikan pembangunan Bandara itu selesai sesuai target dan memiliki efek pengganda (multiplier effect) bagi perekonomian masyarakat.

Apalagi, Bandara Internasional Silangit sudah cocok dijadikan sebagai pintu gerbang pariwisata di Sumatera Utara. Karena, selain Danau Toba, di kawasan Tapanuli Utara juga ada wisata lain, seperti Salib Kasih, dan Danau Air Soda.

“Oleh karena itu, saya berharap, Bandara Silangit harus memberikan suasana ‘berlibur’ begitu penumpang mendarat. Diantaranya dengan sentuhan budaya penyambutan penumpang yang datang di masa libur, seperti saat ini ketika memasuki Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.

Kepada pihak Angkasa Pura II, Martin berharap agar menyediakan fasilitas hiburan selamat datang untuk pengunjung, dengan musik tradisional. Menurutnya, selain dapat menjadi ciri khas daerah, hak ini juga dapat membantu masyarakat.

“Seperti di Bali dan Yogyakarta, itu sudah membuat musik-musik tradisional. Jadi kesan pertama terasa menyenangkan dan ada rasa kerinduan. Tolong segeralah dibuat. Apalagi ini sudah memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru,” ungkap Martin yang merupakan anggota DPR RI dari Fraksi NasDem dapil Sumut II.

Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem, Subardi mengatakan bahwa Angkasa Pura II harus bisa memanfaatkan potensi pariwisata, dengan tetap bersinergi dengan pemerintah daerah, dengan tetap bersentuhan dengan masyarakat. “Ini (Danau Toba) potensi alamnya luar biasa. Jadi kita harapkan untuk lebih mengedepankan sentuhan budaya kearifan lokal. Selain itu juga, pemanfaatan sumber daya alam dari hasil pertanian masyarakat juga harus didorong untuk meningkatkan minat wisatawan,” ujar pria yang akrab dipanggil Mbah Bardi ini.

Menanggapi itu, Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaludin menyampaikan terima kasih atas masukan Martin Manurung terkait kegiatan sambutan kedatangan penumlang di Bandara Silangit. “Masukan yang sangat penting. Dan kami akan tindak lanjuti. Minggu depan akan segera ada seremonial penyambutan penumpang dalam bentuk budaya lokal,” ucapnya mengakhiri rapat.

Kunjungan kerja ini merupakan kali pertama Komisi VI periode 2019-2024 meninjau Bandara Silangit. Saat tiba di Bandara, 17 anggota DPR ini langsung disambut oleh Wakil Bupati Tapanuli Utara Sarlandy Hutabarat dan juga Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor. Seluruh wakil rakyat ini juga disematkan ulos, sebagai simbol selamat datang.

Setelah memantau beberapa bagian bandara, Tim yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung ini melanjutkan perjalanan ke Kaldera Danau Toba Geosite Sipinsur, Kabupaten Humbang Hasundutan untuk melakukan monitoring kawasan wisata pendukung, sekaligus rapat koordinasi dengan pihak Angkasa Pura II.

Rapat berlangsung di pendopo terbuka Kaldera Toba. Saat penyampaian pemaparan, pihak Angkasa Pura II menyatakan telah banyak peningkatan dalam hal pembangunan fasilitas umum yang juga pendukung pariwisata Danau Toba, seperti kendaraan penghubung antar kabupaten, seperti fasilitas umum di Bandara Silangit.

Silangit sendiri adalah bandara terdekat dengan kawasan Danau Toba, di mana jarak Silangit-Danau Toba dapat ditempuh dengan waktu berkisar 30 menit hingga 1 jam menggunakan kendaraan bermotor. Saat ini, bandara tersebut melayani sejumlah penerbangan rute domestik dan internasional, seperti dari dan ke Jakarta, Kualanamu, Gunung Sitoli, Subang (Malaysia), dan Kuala Lumpur (Malaysia). (jpc/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/