SERGAI, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Sergai masuk nominasi 10 besar dalam Anugerah Kebudayaan yang digelar oleh PWI Pusat kepada Kepala Daerah di seluruh Indonesia.
Adapun Kepala Daerah yang masuk nominasi 10 besar anugerah kebudayaan dari PWI Pusat, adalah Wali Kota Tangsel (Banten) Airin Rachmi Diany, Wali Kota Banjarmasin (Kalimantan Selatan) Ibnu Sina, Wali Kota Ambon (Maluku) Richard Louhenapessy, Bupati Tubaba (Lampung) Umar Achmad.
Selanjutnya, Bupati Halmahera Barat Danny Missy, Bupati Luwu Utara (Sulawesi Selatan) Hj. Indah Putri Indriani, Bupati Gunung Kidul (DI Yogyakarta) Hj. Badingah, Wali Kota Baubau (Sulawesi Tenggara) AS Tamsir, Bupati Tabalong (Kalimantan Selatan) Anang Syakhfiani dan Bupati Sergai, Ir H Soekirman.
Acara digelar di kantor PWI Pusat gedung Dewan Pers Lt 4 Jl Kebon Sirih No 34 Jakarta Pusat.
Pada kesempatan itu, Bupati Sergai Ir. H Soekirman hadir didampingi Kadis Kominfo Drs Akmal AP, MSi, Kabag Umum dan Perlengkapan Syafransyah SSTP, ketua PWI Sergai Anwar Efendi SH, Rabu (9/1).
Ini merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan bagi Kabupaten Sergai, karena secara langsung Kabupaten Sergai masuk dalam nominasi anugerah kebudayaan yang merupakan pengakuan nyata dari lembaga kredibel PWI terhadap perhatian kepada Pemkab Sergai.” Tentunya, menjadi kebanggaan bagi kami, karena karena Kabupaten Sergai merupakan satu-satunya perwakilan daerah dari Provinsi Sumut yang lolos dan masuk dalam nominasi Anugerah dari PWI,” kata Soekirman disela-sela sambutannya.
Menurut Soekirman, kebudayaan merupakan salah satu pondasi penting pembangunan daerah karena selain nilai luhur yang terkandung di dalamnya, budaya juga dapat dijadikan sektor pariwisata potensial yang meningkatkan PAD dan perekonomian masyarakat.
“Seumpama ibarat tanah, kebudayaan menentukan tumbuh kembangnya bidang vital sebuah daerah. Semakin subur budaya sebagai tanah, maka semakin baik pula aspek ekonomi, politik dan sosial yang tumbuh di atasnya, bilang Soekirman.
Sementara itu, Ketua PWI Pusat Atal S Depari menyerukan, agar kebudayaan sebagai produk bangsa harus dibangkitkan. “UNESCO bahkan bilang kita super power dalam bidang budaya. Ini terbukti dari kehadiran Bapak dan Ibu Bupati atau Wali Kota yang datang dengan pakaian kebesaran budaya masing-masing. Saya merasa seperti sedang berjumpa dengan raja-raja besar,” katanya.
Setelah sesi foto dan tanggapan masing-masing kepala daerah, sesi acara dilanjutkan dengan pengundian nomor urut untuk presentasi proposal.
Dalam pengundian ini, Bupati Ir Soekirman mendapat urutan ke 8 dalam presentasi pemaparan program yang akan dilaksanakan, Kamis (9/1).
Sebelumnya kegiatan, diawali dengan melakukan sesi pemotretan khusus dengan menggunakan pakaian adat dari daerah masing-masing. Pada sesi foto itu Bupati Soekirman mengenakan pakaian adat melayu teluk belanga, sambil sesekali berinteraksi dengan para kepala daerah yang juga hadir dengan pakaian tradisional dari daerah masing-masing. (sur/han)