30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Pupuk di Karo Mahal, Cory: Mari berinovasi ke Eco Enzim

KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Cory S Sebayang mendorong petani melakukan inovasi, dalam meningkatkan kreativitas menuju pertanian maju, mandiri, dan modern. Satu inovasi yang harus dikembangkan saat ini adalah eco enzim, yakni hasil dari fermentasi limbah dapur organik, seperti ampas buah atau sayuran, gula (gula cokelat, gula merah, atau gula tebu) dan air.

Adapun manfaat eco enzim untuk pertanian, yakni sebagai filter udara, herbisida dan pestisida alami, menurunkan asap dalam ruangan, filter air, pupuk alami untuk tanaman, dan menurunkan efek rumah kaca.

Dorongan ini disampaikan Cory, dalam menanggapi keluhan petani terkait mahalnya harga pupuk belakangan ini. Keluhan mahalnya harga pupuk ini, disampaikan para petani saat Bupati Karo hadir dalam reses Anggota DPRD Sumut, Ingan Amin Barus di Desa Pertumbuken, Kecamatan Barusjahe, Minggu (7/3) lalu. Dalam kesempatan itu, Cory mengingatkan, agar petani tidak terlalu bergantung pada pupuk kimia. “Mari berinovasi ke eco enzim. Ini berbiaya murah, bahannya juga gampang didapat, tanaman pun jadi subur,” imbau Cory.

Cory pun mengaku, sudah membuktikan sendiri keunggulan eco enzim tersebut pada berbagai jenis tanaman bunga, baik di rumah dinas, kantor bupati, dan di beberapa ruas jalan protokol Kota Kabanjahe. “Sekarang tanaman bunga itu mulai subur dan bagus, setelah menggunakan pupuk organik eco enzim,” tuturnya.

Untuk meyakinkan petani, dia juga mengaku masih ada menyimpan stok eco enzim di rumah dinasnya, dan bersedia membagikannya pada petani. Untuk pembuatan eco enzim ini, menurut Cory, dia akan meminta Dinas Pertanian Kabupaten Karo melalui penyuluh-penyuluhnya, untuk melatih kelompok-kelompok tani di Desa Pertumbuken. “Cara membuatnya sangat gampang, bahan-bahannya juga banyak di sekitar kita. Jadi ini harus betul-betul dilakukan,” imbaunya.

Meski demikian, Cory menegaskan, dia akan terus berjuang dan mendorong agar anggaran pertanian diperbesar ke Kabupaten Karo. “Sebanyak 70 persen warga Karo adalah petani. Anggaran ini yang saya perjuangkan ke pemerintah pusat. Pertanian kita harus bangkit. Saat ini, sudah diusulkan anggaran Rp500 miliar ke pusat,” bebernya.

Dalam kesempatan sama, Anggota DPRD Sumut, Ingan Amin Barus mengaku bangga, dengan partisipasi dan semangat warga Desa Pertumbuken dalam membangun desanya. Dia juga mengapresiasi kehadiran Bupati Karo, Kepala Dinas PUPR, perwakilan Dinas Pertanian, Anggota DPRD Karo Calvin Barus, dan Camat Barusjahe, Kepala Desa Pertumbuken, serta perangkatnya. Di akhir acara, sebagia Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Karo, Cory juga membagikan oleh-oleh minyak goreng pada warga Desa Pertumbuken. (deo/saz)

KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Cory S Sebayang mendorong petani melakukan inovasi, dalam meningkatkan kreativitas menuju pertanian maju, mandiri, dan modern. Satu inovasi yang harus dikembangkan saat ini adalah eco enzim, yakni hasil dari fermentasi limbah dapur organik, seperti ampas buah atau sayuran, gula (gula cokelat, gula merah, atau gula tebu) dan air.

Adapun manfaat eco enzim untuk pertanian, yakni sebagai filter udara, herbisida dan pestisida alami, menurunkan asap dalam ruangan, filter air, pupuk alami untuk tanaman, dan menurunkan efek rumah kaca.

Dorongan ini disampaikan Cory, dalam menanggapi keluhan petani terkait mahalnya harga pupuk belakangan ini. Keluhan mahalnya harga pupuk ini, disampaikan para petani saat Bupati Karo hadir dalam reses Anggota DPRD Sumut, Ingan Amin Barus di Desa Pertumbuken, Kecamatan Barusjahe, Minggu (7/3) lalu. Dalam kesempatan itu, Cory mengingatkan, agar petani tidak terlalu bergantung pada pupuk kimia. “Mari berinovasi ke eco enzim. Ini berbiaya murah, bahannya juga gampang didapat, tanaman pun jadi subur,” imbau Cory.

Cory pun mengaku, sudah membuktikan sendiri keunggulan eco enzim tersebut pada berbagai jenis tanaman bunga, baik di rumah dinas, kantor bupati, dan di beberapa ruas jalan protokol Kota Kabanjahe. “Sekarang tanaman bunga itu mulai subur dan bagus, setelah menggunakan pupuk organik eco enzim,” tuturnya.

Untuk meyakinkan petani, dia juga mengaku masih ada menyimpan stok eco enzim di rumah dinasnya, dan bersedia membagikannya pada petani. Untuk pembuatan eco enzim ini, menurut Cory, dia akan meminta Dinas Pertanian Kabupaten Karo melalui penyuluh-penyuluhnya, untuk melatih kelompok-kelompok tani di Desa Pertumbuken. “Cara membuatnya sangat gampang, bahan-bahannya juga banyak di sekitar kita. Jadi ini harus betul-betul dilakukan,” imbaunya.

Meski demikian, Cory menegaskan, dia akan terus berjuang dan mendorong agar anggaran pertanian diperbesar ke Kabupaten Karo. “Sebanyak 70 persen warga Karo adalah petani. Anggaran ini yang saya perjuangkan ke pemerintah pusat. Pertanian kita harus bangkit. Saat ini, sudah diusulkan anggaran Rp500 miliar ke pusat,” bebernya.

Dalam kesempatan sama, Anggota DPRD Sumut, Ingan Amin Barus mengaku bangga, dengan partisipasi dan semangat warga Desa Pertumbuken dalam membangun desanya. Dia juga mengapresiasi kehadiran Bupati Karo, Kepala Dinas PUPR, perwakilan Dinas Pertanian, Anggota DPRD Karo Calvin Barus, dan Camat Barusjahe, Kepala Desa Pertumbuken, serta perangkatnya. Di akhir acara, sebagia Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Karo, Cory juga membagikan oleh-oleh minyak goreng pada warga Desa Pertumbuken. (deo/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/