25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Bawaslu Usung Jargon ‘Gotong Royong’

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sumatera Utara (Sumut) mengajak semua elemen masyarakat mengawasi Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018. Pengawasan bersama dengan konsep gotong royong bermaksud, agar terselenggara pemilihan yang jujur, adil dan bermartabat.

“Jargon (konsep) kita gotong royong awasi Pilgubsu 2018. Kita ingin semua elemen masyarakat melibatkan diri,” kata Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Sumut Aulia Andri di Medan, Selasa (9/5).

Menurutnya, integritas pemilihan tidak hanya tanggung jawab pemerintah dan penyelenggara pemilihan, melainkan semua pihak. Karena pada 2018 melalui melalui pesta demokrasi terpilih pemimpin 13 ribu lebih masyarakat Sumut.

“Ayo gotong royong awasi Pilgubsu sehingga tidak ada kecurangan, tahapan berjalan sesuai jadwal, setiap pemilih mendapatkan hak memilih. Sama-sama kita jadikan pesta demokrasi sebagai pesta rakyat,” katanya.

Disampaikan, mata dan tangan jajaran Bawaslu Sumut sampai tingkat desa/kelurahan sangat terbatas mengawasi 71.680 km2 wilayah Sumut. Karena itu, menurut Aulia, perlu keterlibatan semua pihak dalam konsep gotong royong untuk mengawasi seluruh tahapan.

Selain, itu ada delapan kabupaten/kota yang juga menyelengarakan Pilkada bersamaan dengan Pilgubsu. Akhir 2017 hingga pemungutan suara yang direncanakan 27 Juni 2018, akan beririsan dengan tahapan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.

“Kita berharap masyarakat aktif dalam konsep gotong royong ini. Setidaknya untuk mengawal suaranya yang sudah diberikanya di TPS pada pemungutan suara mendatang. Lebih khusus lagi, mencegah masyarakat turut serta melanggar karena menerima politik uang,” demikian Aulia Andri. (prn/yaa)

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sumatera Utara (Sumut) mengajak semua elemen masyarakat mengawasi Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018. Pengawasan bersama dengan konsep gotong royong bermaksud, agar terselenggara pemilihan yang jujur, adil dan bermartabat.

“Jargon (konsep) kita gotong royong awasi Pilgubsu 2018. Kita ingin semua elemen masyarakat melibatkan diri,” kata Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Sumut Aulia Andri di Medan, Selasa (9/5).

Menurutnya, integritas pemilihan tidak hanya tanggung jawab pemerintah dan penyelenggara pemilihan, melainkan semua pihak. Karena pada 2018 melalui melalui pesta demokrasi terpilih pemimpin 13 ribu lebih masyarakat Sumut.

“Ayo gotong royong awasi Pilgubsu sehingga tidak ada kecurangan, tahapan berjalan sesuai jadwal, setiap pemilih mendapatkan hak memilih. Sama-sama kita jadikan pesta demokrasi sebagai pesta rakyat,” katanya.

Disampaikan, mata dan tangan jajaran Bawaslu Sumut sampai tingkat desa/kelurahan sangat terbatas mengawasi 71.680 km2 wilayah Sumut. Karena itu, menurut Aulia, perlu keterlibatan semua pihak dalam konsep gotong royong untuk mengawasi seluruh tahapan.

Selain, itu ada delapan kabupaten/kota yang juga menyelengarakan Pilkada bersamaan dengan Pilgubsu. Akhir 2017 hingga pemungutan suara yang direncanakan 27 Juni 2018, akan beririsan dengan tahapan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.

“Kita berharap masyarakat aktif dalam konsep gotong royong ini. Setidaknya untuk mengawal suaranya yang sudah diberikanya di TPS pada pemungutan suara mendatang. Lebih khusus lagi, mencegah masyarakat turut serta melanggar karena menerima politik uang,” demikian Aulia Andri. (prn/yaa)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/