Rido Pratama (14), penumpang pikap yang selamat, mengaku mereka bersama rombongan lain yang juga satu keluarga ingin ke Tanjung Balai untuk berziarah. “Kami mau ziarah ke Tanjung Balai semuanya keluarga mamak bapak, kakek, nenek dan saudara lain. Dari subuh kami udah pigi dari Marelan namun saat kejadian aku tidur tiba-tiba sudah berhimpitan,” ucap Rido Pratama.
Begitu juga diucapkan Herlina (45) yang dilarikan ke RS Melati Kampung Pon. Dia saat itu duduk di bak belakang bersama suaminya, Budi Ilham (50) yang kritis di RS Berkah Keluarga akibat terpental keluar dari bak pikap.
“Kami mau ziarah, kami semua keluarga dan tingal berdekatan. Saya pun tidak tahu persis kejadiannya bagaimana. Yang nyupir juga anak saya, juga mengalami luka parah di kepalanya,” papar Herlina.
Sementar itu, Sahrizal, kernet truk, mengaku sudah melihat pikap mengambil jalur ke kanan. Dia juga sudah memberitahu sopirnya, yang langsung menghentikan truk. “Supirku langsung kabur, ketakutan dia. Aku pun tidak tahu kabur kemana dia, kami mau mengantarkan batang singkong ke Medan. Udah berhentinya truk kami tapi langsung dihantamnya dari samping,” papar Sahrizal.
Dua korban kritis, Budi Ilham dan M. Fadli dirujuk ke RS Grand Medistra Lubuk Pakam karena mengalami luka serius di bagian kepala. Kasubag Humas Polres Sergai, AKP Jasmoro berkata, “Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut dua kritis dan lainnya luka-luka saat ini sudah ditangani lantas,” paparnya.(cr7/trg)