MEDAN, SUMUTPOS.CO – “Pencuri habiskan lebaranmu di dalam sel, banyak-banyak berdoa. Maling ajapun kok dikawal pak,” teriak salah seorang pengunjung di Kualanamu Internasional Airport (KNIA), Kamis (9/7) malam.
Ya, rombongan pesakitan Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di Medan yakni Ketua PTUN Medan Tripeni Irianto, Hakim Amir Fauzi dan Dermawan Ginting serta Panitera Sekretaris (Pansek) Samsir Yuspan dan Pengacara Gerry Baskara menjadi bahan cacian di Bandara Kualanamu. Mereka hanya bisa bungkam.
Rombongan yang tiba di KNIA, Kamis (9/7) sekitar pukul 20.00 WIB, tampak mendapatkan pengawalan ketat penyidik KPK, kepolisian, TNI dan petugas Aviation Security (Avsec). Mereka langsung masuk ke Pos Security KNIA di lantai 2.
Pengawalan ketat tampak dilakukan petugas Avsec di depan pintu. Awak media yang menunggu sejak sore juga dihalangi untuk mengabadikan berbagai momen. Usaha awak media agar pintu Pos Security dibuka, tidak membuahkan hasil manis. Petugas tetap saja menutup rapat-rapat pintu kaca tersebut.
Sekitar lima menit di dalam Pos Avsec KNIA, rombongan pun keluar yang kemudian berjalan menuju pintu keberangkatan. Kembali awak media berusaha untuk meminta tanggapan dari kelima yang diamankan KPK itu, tetap saja mereka mengunci mulut rapat-rapat.
Tripeni Irianto yang mengenakan baju safari warna cokelat itu juga diam sembari berlalu melihat ke arah wartawan dan menundukkan kepalanya. Rombongan yang mendapatkan pengawalan ketat itu turut mengundang perhatian penumpang dan pengguna jasa lainnya.
Ketika akan meninggalkan pintu keberangkatan KNIA, tetap saja ada pengguna jasa yang berusaha mengabadikan momen tersebut. Tak pelak, rombongan Tripeni menjadi tontonan.
Tampak, rombongan berhenti di depan toilet meski tidak berlangsung lama yang kemudian dilanjutkan berjalan menuju Gate 11. Informasi dihimpun, rombongan Tripeni diterbangkan dengan maskapai Garuda Indonesia (GA 195) tujuan Jakarta pukul 20.35 WIB.
“Mereka tadi (di Pos Security) menunggu boarding pass. Selama di dalam, mereka (rombongan) hanya duduk diam, penyidik KPK berdiri di depan Tripeni mengawasinya,” ujar salah seorang petugas kepada Sumut Pos (Grup JPNN). (ted)