26.6 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Air Genangi Jalan Utama Aeknabara

LABUHANBATU-Akibat parit tertimbun berbagai jenis sampah, sejumlah jalan utama di sekitaran Kota Aeknabara, Kecamatan Bilahhulu, Kabupaten Labuhanbatu kerap digenangi air berwarna kehitaman. Apalagi, kota yang dibelah Jalan Ahmad Yani, Dusun Pekan Aeknabara, Desa Perbaungan memang pusat perbelanjaan sandang dan pangan.

Sehingga setiap harinya pedagang serta penumpang bus yang melintas sering membuang sampah saat diperjalanan.

Sejumlah sumber kepada Sumut Pos, Kamis (9/8) di Rantauprapat menerangkan bahwa mereka sebenarnya tidak nyaman dengan kondisi itu. Namun dikarenakan sudah terjadi puluhan tahun lamanya dan tidak teratasi dengan maksimal, warga tidak dapat berbuat banyak.

“Bagaimana lagi mau dibuat, pejabat pun terkesan tidak mampu mengatasinya. Sudah seringnya kami laporkan, tapi tidak juga digubris dengan alasan tidak ada biaya pembersihannya,” ungkap Ajis dan Fajar. Aiptu Bambang Purnomo, salah seorang petugas kepolisian di Mapolsek Bilahhulu mengharapkan agar sampah yang ditumpuk segera diangkut tanpa sampai bermalam. “Kalau bisa sampah yang menumpuk itu jangan sampai malamlah, biar jangan terhambat pekerjaan dan menghindari kemacetan di sana,” kata Bambang menjawab wartawan dihari yang sama.

Kepala Dinas Pasar dan Kebersihan Pemkab Labuhanbatu Edi Gani Ginting meminta kepada seluruh warga maupun pedagang agar tidak sembarangan membuang sampahnya. “Marilah kita sama-sama menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah dilain tempat yang disediakan. Kedepan kita akan mengambil tindakan tegas,” terang Edi menjawab Sumut Pos. (mag-16)

LABUHANBATU-Akibat parit tertimbun berbagai jenis sampah, sejumlah jalan utama di sekitaran Kota Aeknabara, Kecamatan Bilahhulu, Kabupaten Labuhanbatu kerap digenangi air berwarna kehitaman. Apalagi, kota yang dibelah Jalan Ahmad Yani, Dusun Pekan Aeknabara, Desa Perbaungan memang pusat perbelanjaan sandang dan pangan.

Sehingga setiap harinya pedagang serta penumpang bus yang melintas sering membuang sampah saat diperjalanan.

Sejumlah sumber kepada Sumut Pos, Kamis (9/8) di Rantauprapat menerangkan bahwa mereka sebenarnya tidak nyaman dengan kondisi itu. Namun dikarenakan sudah terjadi puluhan tahun lamanya dan tidak teratasi dengan maksimal, warga tidak dapat berbuat banyak.

“Bagaimana lagi mau dibuat, pejabat pun terkesan tidak mampu mengatasinya. Sudah seringnya kami laporkan, tapi tidak juga digubris dengan alasan tidak ada biaya pembersihannya,” ungkap Ajis dan Fajar. Aiptu Bambang Purnomo, salah seorang petugas kepolisian di Mapolsek Bilahhulu mengharapkan agar sampah yang ditumpuk segera diangkut tanpa sampai bermalam. “Kalau bisa sampah yang menumpuk itu jangan sampai malamlah, biar jangan terhambat pekerjaan dan menghindari kemacetan di sana,” kata Bambang menjawab wartawan dihari yang sama.

Kepala Dinas Pasar dan Kebersihan Pemkab Labuhanbatu Edi Gani Ginting meminta kepada seluruh warga maupun pedagang agar tidak sembarangan membuang sampahnya. “Marilah kita sama-sama menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah dilain tempat yang disediakan. Kedepan kita akan mengambil tindakan tegas,” terang Edi menjawab Sumut Pos. (mag-16)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/