30.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Perekonomian Binjai Tumbuh 5,51 Persen

BINJAI, SUMUTPOS.CO- Pertumbuhan ekonomi di Kota Binjai di bawah kepemimpinan H Muhammad Idaham dan H Timbas Tarigan tercatat menunjukkan tren meningkat selama dua tahun terakhir, 2018 dan 2019.

“Perekonomian Binjai tahun 2018 tumbuh sebesar 5,46 persen. Pada 2019, tren pertumbuhan ekonominya mengalami peningkatan sebesar 5,51 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Kota Binjai, Ida Suswati ketika dikonfirmasi di kantornya, Jalan WR Mongonsidi, Kelurahan Setia, Binjai Kota, Senin (9/11).

 Berdasarkan pendekatan produksi, Ida menguraikan, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 7,30 persen. Disusul oleh lapangan usaha real estate atau perumahan sebesar 6,98 persen.

 Terakhir dari variabel lapangan usaha perdagangan besar dan eceran hingga reparasi mobil serta sepeda motor sebesar 6,79 persen.

“Ada tiga jenis lapangan usaha yang memberi peran dominan terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto, red). Yakni, lapangan usaha perdangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, lapangan usaha konstruksi dan lapangan usaha industri pengolahan,” kata dia.

 Sementara pada 2019, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 8,95 persen. Diikuti lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 6,76 persen serta lapangan usaha perdagangan besar dan eceran hingga reparasi mobil serta sepeda motor sebesar 6,44 persen.

 “Tiga lapangan usaha yang memberi peran dominan ada pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, lapangan usaha konstruksi dan lapangan usaha industri pengolahan,” beber dia.

 Karenanya, persentase pengangguran pun menunjukkan tren menurun. Catatan BPS Binjai, tingkat pengangguran terbuka pada 2018 sebesar 7,40 persen dan 2019 sebesar 6,14 persen.

 “Untuk pertumbuhan jumlah penduduk mengalami naik. Pada 2018, ada 273.892 orang penduduk di Binjai. Pada 2019, ada 276.597 orang penduduk di Binjai,” ujarnya.

 “Untuk tahun 2020, belum ada hasilnya. Karena masih terus dilakukan pendataan,” pungkasnya. (ted)

BINJAI, SUMUTPOS.CO- Pertumbuhan ekonomi di Kota Binjai di bawah kepemimpinan H Muhammad Idaham dan H Timbas Tarigan tercatat menunjukkan tren meningkat selama dua tahun terakhir, 2018 dan 2019.

“Perekonomian Binjai tahun 2018 tumbuh sebesar 5,46 persen. Pada 2019, tren pertumbuhan ekonominya mengalami peningkatan sebesar 5,51 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Kota Binjai, Ida Suswati ketika dikonfirmasi di kantornya, Jalan WR Mongonsidi, Kelurahan Setia, Binjai Kota, Senin (9/11).

 Berdasarkan pendekatan produksi, Ida menguraikan, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 7,30 persen. Disusul oleh lapangan usaha real estate atau perumahan sebesar 6,98 persen.

 Terakhir dari variabel lapangan usaha perdagangan besar dan eceran hingga reparasi mobil serta sepeda motor sebesar 6,79 persen.

“Ada tiga jenis lapangan usaha yang memberi peran dominan terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto, red). Yakni, lapangan usaha perdangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, lapangan usaha konstruksi dan lapangan usaha industri pengolahan,” kata dia.

 Sementara pada 2019, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 8,95 persen. Diikuti lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 6,76 persen serta lapangan usaha perdagangan besar dan eceran hingga reparasi mobil serta sepeda motor sebesar 6,44 persen.

 “Tiga lapangan usaha yang memberi peran dominan ada pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, lapangan usaha konstruksi dan lapangan usaha industri pengolahan,” beber dia.

 Karenanya, persentase pengangguran pun menunjukkan tren menurun. Catatan BPS Binjai, tingkat pengangguran terbuka pada 2018 sebesar 7,40 persen dan 2019 sebesar 6,14 persen.

 “Untuk pertumbuhan jumlah penduduk mengalami naik. Pada 2018, ada 273.892 orang penduduk di Binjai. Pada 2019, ada 276.597 orang penduduk di Binjai,” ujarnya.

 “Untuk tahun 2020, belum ada hasilnya. Karena masih terus dilakukan pendataan,” pungkasnya. (ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/