29 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Buka Perayaan Hari Rempah Nasional dan ISFBE di Parapat, Tiba di Silangit, Wapres Disambut Secara Adat

TAPUT, SUMUTPOS.CO – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin beserta rombongan, tiba di Bandara Internasional Silangit, Tapanuli Utara (Taput), Kamis (9/12). Mendarat sekitar pukul 15:15 WIB, Wapres Ma’ruf Amin disambut Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin, Kabinda Sumut Brigjen Asep Jauhari Pujalaksana.

SAMBUT Gubsu Edy Rahmayadi didampingi Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis, menyambut kedatangan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin dan istrinya Wury Ma’ruf Amin di Bandar Udara Internasional Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara, Kamis (9/12).

Turun dari pesawat Boing 737-400 TNI AU, Wapres Ma’ruf Amin yang didampingi istrinya Wury Ma’ruf Amin dan Menteri Pertanian Yasin Limpo disambut dengan cara adat Taput dan dikenakan ulos khas daerah ini. Sambil menuju ruang transit VIP Bandara Internasional Silangit, Wapres Ma’ruf Amin tampak berbincang-bincang dengan Gubsu Edy Rahmayadi yang didampingi Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis.

Wapres beserta rombongan kemudian bertolak ke Parapat, Kabupaten Simalungun, melalui jalan darat. Dijadwalkan, hari ini Wakil Presiden ke-13 RI ini akan membuka Acara Rempah Nasional dan Indonesian Spicies Forum & Pameran Business Expo (ISFBE) di Niagara Hotel Lake Toba & Resort, Jalan Pembangunan Nomor 1, Parapat.

ISBFE 2021sendiri merupakan sebuah acara yang diinisiasi Dewan Rempah Indonesia sebagai momentum mengembalikan kejayaan rempah nusantara di masa lalu untuk diduplikasikan guna meraih kejayaan rempah di masa depan. Acara ini juga menjadi sarana komunikasi langsung para petani, pengusaha, UMKM, dan pengolah rempah dalam satu forum bisnis yang konkret, terukur, dan meningkatkan ekonomi nasional melalui perniagaan rempah baik di Indonesia maupun mancanegara.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut selaku tuan rumah acara ini bekerja sama dengan Kementan RI, Kadin Sumut dan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) mengusung tema Rebut Kembali Kejayaan Rempah Indonesia. Acara ini akan berlangsung selama dua hari dari tanggal 10 hingga 12 Desember 2021.

Diketahui, penetapan tanggal 11 Desember sebagai Hari Rempah Nasional (HRN), diputuskan dalam pertemuan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian bersama DRI di Hotel Bumi Wiyata Depok, 8 Desember 2020 lalu. Pertemuan dan diskusi saat itu dibuka Dirjen Perkebunan Kasdi Subagyono dan dihadiri sejumlah narasumber, yang berkompeten dengan rempah.

Tujuan pertemuan ini untuk mendapatkan masukan tentang penetapan Hari Rempah Nasional, sebagai titik kesinambungan yang dapat melahirkan spirit mengembalikan kejayaan rempah di masa lalu, dalam meningkatkan peranannya terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat. Ketua Dewan Rempah Indonesia (DRI) Gamal Nasir mengatakan, rempah mempunyai peran strategis dalam pengembangan ekonomi nasional, dari aspek ekonomis, teknis, historis maupun ekologis dan geografis.

Selain lada, pala, cengkeh, tercatat lebih dari 7.700 jenis rempah di Nusantara. Rempah-rempah ini mempunyai cita rasa spesifik, dan tidak tergantikan oleh produk sejenis lain dari negara lain. Kekuatan ini membuat rempah nusantara mempunyai comparative advantages di pasar dunia dan menarik bangsa asing untuk datang ke Nusantara dan akhirnya menjajah. “Rempah Nusantara pernah mengalami keemasan di abad XIII-XIX, dari jaman Majapahit, kemudian era Kesultanan negeri kita dikenal sebagai Spices Island Country,” kata Gamal Nasir.

Konsultan Hukum dan Dewan Pakar DRI, Anna Mariana, mencatat pandemi Covid -19 sejak Maret 2020 menjadi ‘a blessing in disguise’ bagi rempah-rempah Indonesia. “Karena kita diingatkan untuk kembali mengonsumsi rempah-rempah, meminum ramuan empon-empon. Ini memang bukan untuk menyembuhkan Covid-19, namun bisa menjaga imunitas tubuh. Nenek moyang kita sudah mengajarkan ini,” ujarnya.

Di tengah situasi Covid-19 pula, Anna Mariana mendengar, nilai perdagangan ekspor Indonesia meningkat lebih dari 20 persen. “Kita punya sesuatu yang diamanahkan Tuhan dalam bentuk beragam jenis rempah. Ini bukan sekadar warisan masa lalu, tapi kita harus pandai menggunakan warisan ini menjadi modal kuat dalam membangun bangsa di masa sekarang,” jelasnya.

Di dalam Industri fashion, terutama tenun dan songket yang digelutinya, Anna Mariana, menyebut sudah sejak lama memanfaatkan rempah-rempah dalam proses perawanan pembuatan benang tenun dan songket. “Kita biasa menggunakan kunyit sebagai salah satu jenis pewarna alam,” katanya.

Indonesia bisa terus mengembangkan industri berbasis rempah di setiap daerah yang potensial sebagai penghasil sekaligus pemasok rempah. Misalnya di Sumatera, banyak menghasilkan getah kemenyan (styrax benzoin), rempah ini penting dalam industri farmasi sebagai bahan pengawet dan campuran obat batuk serta dalam industri parfum sebagai bahan baku wewangian.

Beragam rempah yang bisa digerakkan di segala bidang industri. Mulai dari industri gastronomi, kesehatan, fashion juga kosmetika. “Bahkan untuk kepentingan pribadi dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa manfaatkan Merica untuk mengawetkan pakaian. Masukan merica dalam kantong kecil, gantung di lemari. Ini bisa mengusir hama sekaligus beragam penyakit di almari. Coba deh!” tutur Anna Mariana.

Tanggal 11 Desember dicatat dalam sejarah sebagai waktu di mana Kesultanan Tidore melakukan ekspor 27 ton rempah ke Eropa. Tanggal ini sekaligus memperlihatkan diplomasi dan perjanjian perdagangan yang saling menguntungkan di antara kedua belah pihak.

Menurut Anna Mariana, penting bagi pemerintah menetapkan Hari Rempah. “Ini menjadi momentum kita untuk menyemangati kembalinya kejayaan rempah sesuai instruksi Presiden Jokowi di Banda Aceh. Penetapan hari Rempah akan diawali dengan terbitnya surat rekomendasi dari UNESCO. Ini karena bisa jadi pengakuan resmi bahwa Indonesia adalah penghasil rempah terbaik dan terbesar di dunia,” ujar dia.

1.784 Personel Gabungan

Sebanyak 1.784 personel gabungan dari TNI dan Polri melakkan pengamanan kunjung kerja Wapres KH Ma’ruf Amin di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumut. Sebelum melakukan pengamanan, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak bersama Pangdam I/BB Mayjen TNI Hasanuddin, menggelar apel pengamanan.

Dalam arahannya, Pangdam I/BB Mayjen TNI Hasanuddin, berharap kepada seluruh personel menjalankan tugas dengan penuh tangung jawab dan sebaik-baiknya, sehingga berbagai potensi gangguan dapat diminimalisir. “Laporkan setiap perkembangan situasi, tanggung jawab dalam tugas, terus bangun sinergi dan komunikasi dengan unsur pengamanan lainnya, TNI Polri dan Pemda, jangan lupa berdoa, sehingga selalu diberikan kelancaran selama pengamanan VVIP ini,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra juga memberi penekanan kepada seluruh jajaran personel dalam menyukseskan kegiatan Kunker Ma’ruf Amin ke wilayah Sumut. “Tugas ini jangan kita anggap sebagai tugas rutin biasa, tapi ini adalah tugas luar biasa untuk memberikan pengamanan terhadap Pimpinan Negara, namun demikian aktivitas masyarakat tetap berjalan sebagaimana mestinya,” ujarnya. (prn/dwi/bbs)

TAPUT, SUMUTPOS.CO – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin beserta rombongan, tiba di Bandara Internasional Silangit, Tapanuli Utara (Taput), Kamis (9/12). Mendarat sekitar pukul 15:15 WIB, Wapres Ma’ruf Amin disambut Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin, Kabinda Sumut Brigjen Asep Jauhari Pujalaksana.

SAMBUT Gubsu Edy Rahmayadi didampingi Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis, menyambut kedatangan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin dan istrinya Wury Ma’ruf Amin di Bandar Udara Internasional Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara, Kamis (9/12).

Turun dari pesawat Boing 737-400 TNI AU, Wapres Ma’ruf Amin yang didampingi istrinya Wury Ma’ruf Amin dan Menteri Pertanian Yasin Limpo disambut dengan cara adat Taput dan dikenakan ulos khas daerah ini. Sambil menuju ruang transit VIP Bandara Internasional Silangit, Wapres Ma’ruf Amin tampak berbincang-bincang dengan Gubsu Edy Rahmayadi yang didampingi Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis.

Wapres beserta rombongan kemudian bertolak ke Parapat, Kabupaten Simalungun, melalui jalan darat. Dijadwalkan, hari ini Wakil Presiden ke-13 RI ini akan membuka Acara Rempah Nasional dan Indonesian Spicies Forum & Pameran Business Expo (ISFBE) di Niagara Hotel Lake Toba & Resort, Jalan Pembangunan Nomor 1, Parapat.

ISBFE 2021sendiri merupakan sebuah acara yang diinisiasi Dewan Rempah Indonesia sebagai momentum mengembalikan kejayaan rempah nusantara di masa lalu untuk diduplikasikan guna meraih kejayaan rempah di masa depan. Acara ini juga menjadi sarana komunikasi langsung para petani, pengusaha, UMKM, dan pengolah rempah dalam satu forum bisnis yang konkret, terukur, dan meningkatkan ekonomi nasional melalui perniagaan rempah baik di Indonesia maupun mancanegara.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut selaku tuan rumah acara ini bekerja sama dengan Kementan RI, Kadin Sumut dan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) mengusung tema Rebut Kembali Kejayaan Rempah Indonesia. Acara ini akan berlangsung selama dua hari dari tanggal 10 hingga 12 Desember 2021.

Diketahui, penetapan tanggal 11 Desember sebagai Hari Rempah Nasional (HRN), diputuskan dalam pertemuan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian bersama DRI di Hotel Bumi Wiyata Depok, 8 Desember 2020 lalu. Pertemuan dan diskusi saat itu dibuka Dirjen Perkebunan Kasdi Subagyono dan dihadiri sejumlah narasumber, yang berkompeten dengan rempah.

Tujuan pertemuan ini untuk mendapatkan masukan tentang penetapan Hari Rempah Nasional, sebagai titik kesinambungan yang dapat melahirkan spirit mengembalikan kejayaan rempah di masa lalu, dalam meningkatkan peranannya terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat. Ketua Dewan Rempah Indonesia (DRI) Gamal Nasir mengatakan, rempah mempunyai peran strategis dalam pengembangan ekonomi nasional, dari aspek ekonomis, teknis, historis maupun ekologis dan geografis.

Selain lada, pala, cengkeh, tercatat lebih dari 7.700 jenis rempah di Nusantara. Rempah-rempah ini mempunyai cita rasa spesifik, dan tidak tergantikan oleh produk sejenis lain dari negara lain. Kekuatan ini membuat rempah nusantara mempunyai comparative advantages di pasar dunia dan menarik bangsa asing untuk datang ke Nusantara dan akhirnya menjajah. “Rempah Nusantara pernah mengalami keemasan di abad XIII-XIX, dari jaman Majapahit, kemudian era Kesultanan negeri kita dikenal sebagai Spices Island Country,” kata Gamal Nasir.

Konsultan Hukum dan Dewan Pakar DRI, Anna Mariana, mencatat pandemi Covid -19 sejak Maret 2020 menjadi ‘a blessing in disguise’ bagi rempah-rempah Indonesia. “Karena kita diingatkan untuk kembali mengonsumsi rempah-rempah, meminum ramuan empon-empon. Ini memang bukan untuk menyembuhkan Covid-19, namun bisa menjaga imunitas tubuh. Nenek moyang kita sudah mengajarkan ini,” ujarnya.

Di tengah situasi Covid-19 pula, Anna Mariana mendengar, nilai perdagangan ekspor Indonesia meningkat lebih dari 20 persen. “Kita punya sesuatu yang diamanahkan Tuhan dalam bentuk beragam jenis rempah. Ini bukan sekadar warisan masa lalu, tapi kita harus pandai menggunakan warisan ini menjadi modal kuat dalam membangun bangsa di masa sekarang,” jelasnya.

Di dalam Industri fashion, terutama tenun dan songket yang digelutinya, Anna Mariana, menyebut sudah sejak lama memanfaatkan rempah-rempah dalam proses perawanan pembuatan benang tenun dan songket. “Kita biasa menggunakan kunyit sebagai salah satu jenis pewarna alam,” katanya.

Indonesia bisa terus mengembangkan industri berbasis rempah di setiap daerah yang potensial sebagai penghasil sekaligus pemasok rempah. Misalnya di Sumatera, banyak menghasilkan getah kemenyan (styrax benzoin), rempah ini penting dalam industri farmasi sebagai bahan pengawet dan campuran obat batuk serta dalam industri parfum sebagai bahan baku wewangian.

Beragam rempah yang bisa digerakkan di segala bidang industri. Mulai dari industri gastronomi, kesehatan, fashion juga kosmetika. “Bahkan untuk kepentingan pribadi dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa manfaatkan Merica untuk mengawetkan pakaian. Masukan merica dalam kantong kecil, gantung di lemari. Ini bisa mengusir hama sekaligus beragam penyakit di almari. Coba deh!” tutur Anna Mariana.

Tanggal 11 Desember dicatat dalam sejarah sebagai waktu di mana Kesultanan Tidore melakukan ekspor 27 ton rempah ke Eropa. Tanggal ini sekaligus memperlihatkan diplomasi dan perjanjian perdagangan yang saling menguntungkan di antara kedua belah pihak.

Menurut Anna Mariana, penting bagi pemerintah menetapkan Hari Rempah. “Ini menjadi momentum kita untuk menyemangati kembalinya kejayaan rempah sesuai instruksi Presiden Jokowi di Banda Aceh. Penetapan hari Rempah akan diawali dengan terbitnya surat rekomendasi dari UNESCO. Ini karena bisa jadi pengakuan resmi bahwa Indonesia adalah penghasil rempah terbaik dan terbesar di dunia,” ujar dia.

1.784 Personel Gabungan

Sebanyak 1.784 personel gabungan dari TNI dan Polri melakkan pengamanan kunjung kerja Wapres KH Ma’ruf Amin di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumut. Sebelum melakukan pengamanan, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak bersama Pangdam I/BB Mayjen TNI Hasanuddin, menggelar apel pengamanan.

Dalam arahannya, Pangdam I/BB Mayjen TNI Hasanuddin, berharap kepada seluruh personel menjalankan tugas dengan penuh tangung jawab dan sebaik-baiknya, sehingga berbagai potensi gangguan dapat diminimalisir. “Laporkan setiap perkembangan situasi, tanggung jawab dalam tugas, terus bangun sinergi dan komunikasi dengan unsur pengamanan lainnya, TNI Polri dan Pemda, jangan lupa berdoa, sehingga selalu diberikan kelancaran selama pengamanan VVIP ini,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra juga memberi penekanan kepada seluruh jajaran personel dalam menyukseskan kegiatan Kunker Ma’ruf Amin ke wilayah Sumut. “Tugas ini jangan kita anggap sebagai tugas rutin biasa, tapi ini adalah tugas luar biasa untuk memberikan pengamanan terhadap Pimpinan Negara, namun demikian aktivitas masyarakat tetap berjalan sebagaimana mestinya,” ujarnya. (prn/dwi/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/