26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Anjungan Cerdas Bakal Dibangun di Merek

Bupati Karo Terkelin Brahmana saat konsultasi di Ruang Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (10/1).

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO -Pembangunan untuk pengelolaan anjungan cerdas memiliki beberapa peluang pilihan, yakni melalui pengelolaan barang milik negara, badan layanan umum, serta kerja sama pemerintah dan badan usaha. Sementara untuk skema pembangunan anjungan cerdas memiliki 3 peluang pilihan, yakni bersumber dari APBN, APBN plus non-APBN, serta murni non-APBN.

Hal ini terungkap saat Bupati Karo Terkelin Brahmana didampingi Kepala Bappeda Kabupaten Karo Nasib Sianturi, mengadakan konsultasi di Ruang Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (10/1).

Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis Kementerian PUPR Hadi Sucahyono, didampingi Kepala Bidang Fasilitasi Pengadaan Tanah Samsi Gunarta, dan Achiral Agustiansjah, mengatakan, pembangunan anjungan cerdas merupakan bentuk inkubasi yang dikemas secara modern mulai dari tempat makan, pusat informasi, gerai traveler/ATM, ruang terbuka hijau, SPBU, sarana edukasi, serta gerai produk unggulan daerah, serta budaya.

Hadi mengaku sangat senang atas kedatangan Bupati Karo ke Kementerian PUPR, khususnya Bidang Pengembangan Kawasan Strategis. Karena hal itu akan memudahkan pihaknya bekoordinasi langsung untuk pembangunan anjungan cerdas ke depan di wilayah Tanah Karo.

Terkait anjungan cerdas, Bupati Karo Terkelin Brahmana menyebutkan, ke datangannya ingin berusaha mendesak sekaligus mendorong percepatan pembangunan anjungan cerdas, yang lokasinya sudah dibebaskan sebelumnya oleh Kementerian PUPR pada Tahun Anggaran 2016 dengan luas 5 hektare di Desa Pangambatan, Kecamatan Merek. “Untuk itu, kami meminta supaya dikoordinasikan oleh Kepala Pusat Bidang Fasilitasi Pengadaan Tanah, dalam membahas ini di pra konsultasi regional (pra konreg) 2018, serta mengundang lintas dirjen untuk membahas dan merapatkan agar pembangunan ini disegerakan. Karena potensi wisata yang ada meliputi Gajah Bobo dan Air Terjun Sipiso-piso, serta potensi pertanian unggulan lokal,” jelasnya.

Terkelin juga mengatakan, memang Kementerian PUPR sudah ada membangun 2 anjungan cerdas yang berkolaborasi dengan daerah, contohnya di Rambusawi, Kabupaten Jembrana, dan Bendungan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jatim. “Hal ini membuat saya mendatangi Kementerian PUPR, agar apa yang ada di daerah lain, juga dapat diterapkan di Kabupaten Karo. Dan cepat terealisasi untuk mendukung pembangunan anjungan cerdas tersebut. Dan kami mau, harapan baru di awal 2018 akan terealisasi peningkatan infrastruktur melalui peningkatan jalan dari Panatapan I sampai ke Air Terjun Sipiso-piso. Hal ini dapat diharapkan untuk meningkatkan konektivitas di kawasan dimaksud,” pungkasnya. (deo/saz)

Bupati Karo Terkelin Brahmana saat konsultasi di Ruang Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (10/1).

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO -Pembangunan untuk pengelolaan anjungan cerdas memiliki beberapa peluang pilihan, yakni melalui pengelolaan barang milik negara, badan layanan umum, serta kerja sama pemerintah dan badan usaha. Sementara untuk skema pembangunan anjungan cerdas memiliki 3 peluang pilihan, yakni bersumber dari APBN, APBN plus non-APBN, serta murni non-APBN.

Hal ini terungkap saat Bupati Karo Terkelin Brahmana didampingi Kepala Bappeda Kabupaten Karo Nasib Sianturi, mengadakan konsultasi di Ruang Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (10/1).

Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis Kementerian PUPR Hadi Sucahyono, didampingi Kepala Bidang Fasilitasi Pengadaan Tanah Samsi Gunarta, dan Achiral Agustiansjah, mengatakan, pembangunan anjungan cerdas merupakan bentuk inkubasi yang dikemas secara modern mulai dari tempat makan, pusat informasi, gerai traveler/ATM, ruang terbuka hijau, SPBU, sarana edukasi, serta gerai produk unggulan daerah, serta budaya.

Hadi mengaku sangat senang atas kedatangan Bupati Karo ke Kementerian PUPR, khususnya Bidang Pengembangan Kawasan Strategis. Karena hal itu akan memudahkan pihaknya bekoordinasi langsung untuk pembangunan anjungan cerdas ke depan di wilayah Tanah Karo.

Terkait anjungan cerdas, Bupati Karo Terkelin Brahmana menyebutkan, ke datangannya ingin berusaha mendesak sekaligus mendorong percepatan pembangunan anjungan cerdas, yang lokasinya sudah dibebaskan sebelumnya oleh Kementerian PUPR pada Tahun Anggaran 2016 dengan luas 5 hektare di Desa Pangambatan, Kecamatan Merek. “Untuk itu, kami meminta supaya dikoordinasikan oleh Kepala Pusat Bidang Fasilitasi Pengadaan Tanah, dalam membahas ini di pra konsultasi regional (pra konreg) 2018, serta mengundang lintas dirjen untuk membahas dan merapatkan agar pembangunan ini disegerakan. Karena potensi wisata yang ada meliputi Gajah Bobo dan Air Terjun Sipiso-piso, serta potensi pertanian unggulan lokal,” jelasnya.

Terkelin juga mengatakan, memang Kementerian PUPR sudah ada membangun 2 anjungan cerdas yang berkolaborasi dengan daerah, contohnya di Rambusawi, Kabupaten Jembrana, dan Bendungan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jatim. “Hal ini membuat saya mendatangi Kementerian PUPR, agar apa yang ada di daerah lain, juga dapat diterapkan di Kabupaten Karo. Dan cepat terealisasi untuk mendukung pembangunan anjungan cerdas tersebut. Dan kami mau, harapan baru di awal 2018 akan terealisasi peningkatan infrastruktur melalui peningkatan jalan dari Panatapan I sampai ke Air Terjun Sipiso-piso. Hal ini dapat diharapkan untuk meningkatkan konektivitas di kawasan dimaksud,” pungkasnya. (deo/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/