27 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Sumut Masuk Daerah Paling Rawan Konflik Sosial

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 184 daerah di Tanah Air rawan terjadi konflik sosial karena kondisi ekonomi tertinggal. Demikian pemetaan Kementerian Sosial yang disampaikan Tenaga Ahli Menteri Sosial bidang Kehumasan dan Tata Kelola Pemerintahan, Sapto Waluyo, Senin (10/3).

Sapto menerangkan, tidak semua daerah tertinggal itu rawan konflik. Ada juga daerah maju tapi interaksi sosial antar kelompok sangat kaku sehingga mudah meletup hanya karena masalah kecil. Dalam pemetaan Kemensos, enam daerah yang diprediksi paling rawan konflik sosial pada tahun 2014 ini yaitu Papua, Jawa Barat, Jakarta, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, dan Jawa Tengah.

“Indikatornya terlihat sepanjang 2013 daerah tersebut bermunculan aneka konflik,” jelasnya.

Sementara, sepanjang 2013 di Papua terjadi 24 peristiwa konflik sosial, Jawa Barat (24), Jakarta (18), Sumatera Utara (10), Sulawesi Tengah (10) dan Jawa Tengah (10). Menurut dia, tahun politik 2014, ketegangan diperkirakan meningkat. Karena itu, Kemensos melancarkan program keserasian sosial di 50 daerah rawan dan penguatan kearifan lokal di 30 daerah. Targetnya, terang Sapto, mencegah kemungkinan terjadinya konflik atau memperkecil dampak jika konflik tetap terjadi.

“Memang harus ditumbuhkan tenaga pelopor perdamaian di seluruh pelosok Indonesia, terutama dari kawula muda,” kata dia.

Sebelumnya, 253.035 personel polisi bakal diterjunkan untuk mengamankan setiap tahapan pemilu di seluruh Indonesia. Terdapat sejumlah wilayah yang akan menjadi titik konsentrasi pengamanan pesta demokrasi 5 tahunan itu.

“Misalnya di Aceh, pasca-konflik, masih banyak senjata yang beredar di sana sehingga perlu diantisipasi,” kata Wakapolri Komjen Pol Badroddin Haiti, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (3/2) lalu.

Wilayah-wilayah yang menjadi perhatian khusus antara lain, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa, NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua. Pertimbangan lain perlunya konsentrasi lebih di wilayah-wilayah itu karena diduga masih terdapat kelompok separatis.

“Itu salah satu pertimbangan. Termasuk teror, peredaran wilayah. Bekas-bekas daerah konflik itu perlu diantisipasi,” tandas Jenderal Bintang Tiga tersebut.

Dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata 2014 di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Kamis 30 Januari lalu, Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengimbau kepada seluruh jajaran anggotanya untuk menjamin rasa aman kepada peserta maupun penyelenggara Pemilu 2014 agar bisa menggunakan hak pilihnya dengan jernih.

“Kepada seluruh jajaran, ini tantangan tugas, oleh karena itu saya perintahkan untuk mengawal, menjaga dan mengamankan setiap tahapan Pemilu 2014 dengan sebaik-baiknya dengan menciptakan situasi kemanan kondusif dan memberikan rasa aman,” katanya.

Selain petugas kepolisian, pengamanan Pemilu 2014 ini juga melibatkan 23.450 personel TNI, 1.091.556 Linmas untuk mengamankan 186.172.508 pemilih sementara berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) di 545.778 tempat pemungutan suara (TPS). (bbs /ndi)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 184 daerah di Tanah Air rawan terjadi konflik sosial karena kondisi ekonomi tertinggal. Demikian pemetaan Kementerian Sosial yang disampaikan Tenaga Ahli Menteri Sosial bidang Kehumasan dan Tata Kelola Pemerintahan, Sapto Waluyo, Senin (10/3).

Sapto menerangkan, tidak semua daerah tertinggal itu rawan konflik. Ada juga daerah maju tapi interaksi sosial antar kelompok sangat kaku sehingga mudah meletup hanya karena masalah kecil. Dalam pemetaan Kemensos, enam daerah yang diprediksi paling rawan konflik sosial pada tahun 2014 ini yaitu Papua, Jawa Barat, Jakarta, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, dan Jawa Tengah.

“Indikatornya terlihat sepanjang 2013 daerah tersebut bermunculan aneka konflik,” jelasnya.

Sementara, sepanjang 2013 di Papua terjadi 24 peristiwa konflik sosial, Jawa Barat (24), Jakarta (18), Sumatera Utara (10), Sulawesi Tengah (10) dan Jawa Tengah (10). Menurut dia, tahun politik 2014, ketegangan diperkirakan meningkat. Karena itu, Kemensos melancarkan program keserasian sosial di 50 daerah rawan dan penguatan kearifan lokal di 30 daerah. Targetnya, terang Sapto, mencegah kemungkinan terjadinya konflik atau memperkecil dampak jika konflik tetap terjadi.

“Memang harus ditumbuhkan tenaga pelopor perdamaian di seluruh pelosok Indonesia, terutama dari kawula muda,” kata dia.

Sebelumnya, 253.035 personel polisi bakal diterjunkan untuk mengamankan setiap tahapan pemilu di seluruh Indonesia. Terdapat sejumlah wilayah yang akan menjadi titik konsentrasi pengamanan pesta demokrasi 5 tahunan itu.

“Misalnya di Aceh, pasca-konflik, masih banyak senjata yang beredar di sana sehingga perlu diantisipasi,” kata Wakapolri Komjen Pol Badroddin Haiti, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (3/2) lalu.

Wilayah-wilayah yang menjadi perhatian khusus antara lain, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa, NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua. Pertimbangan lain perlunya konsentrasi lebih di wilayah-wilayah itu karena diduga masih terdapat kelompok separatis.

“Itu salah satu pertimbangan. Termasuk teror, peredaran wilayah. Bekas-bekas daerah konflik itu perlu diantisipasi,” tandas Jenderal Bintang Tiga tersebut.

Dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata 2014 di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Kamis 30 Januari lalu, Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengimbau kepada seluruh jajaran anggotanya untuk menjamin rasa aman kepada peserta maupun penyelenggara Pemilu 2014 agar bisa menggunakan hak pilihnya dengan jernih.

“Kepada seluruh jajaran, ini tantangan tugas, oleh karena itu saya perintahkan untuk mengawal, menjaga dan mengamankan setiap tahapan Pemilu 2014 dengan sebaik-baiknya dengan menciptakan situasi kemanan kondusif dan memberikan rasa aman,” katanya.

Selain petugas kepolisian, pengamanan Pemilu 2014 ini juga melibatkan 23.450 personel TNI, 1.091.556 Linmas untuk mengamankan 186.172.508 pemilih sementara berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) di 545.778 tempat pemungutan suara (TPS). (bbs /ndi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/