26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Rusak, Jalan Hamparanperak Ditanami Pohon Pisang

BLOKIR: Warga di sepanjang Jalan Besar Hamparanperak memblokir badan jalan dengan menanam pohon pisang, Jumat (12/7).

Kecewa terhadap pemerintah karena dua tahun tak pernah diperbaiki, ratusan warga memblokir Jalan Besar Hamparanperak dengan cara menanami pohon pisang di badan jalan, Jumat (12/7) pukul 09.00 WIB.

“Sudah bertahun – tahun jalan ini rusak, sampai sekarang tidak juga diperbaiki. Tidak ada yang boleh lewat, sebelum jalan ini diperbaiki,” teriak ibu – ibu sambil memegang karton bertuliskan ‘Bapak Presiden tolong perbaiki jalan kami’,.

Menurut Alamsyah, salah seorang warga mengatakan kerusakan jalan yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Hamparanperak, Kabupaten Deliserdang, sudah terjadi selama bertahun – tahun.

Bahkan warga pun sudah melakukan permohonan secara prosedur, dan mendatangi kepala desa untuk meminta jalan diperbaiki.

Bahkan asosiasi kepala desa yang tergabung dari 20 desa sudah mengajukan ke Gubernur Sumatera Utara.

“Namun sampai saat ini tidak ada diagendakan atau dijanjikan untuk diperbaiki. Makanya warga protes dengan memblokir jalan, agar keluhan kami sampai kepada Bapak Gubernur Sumatera Utara dan Bapak Persiden,”tandasnya.

Seharusnya, sambung Alamsyah, jalan sepanjang 3 kilometer ini terlebih dahulu dilakukan pemerataan.

“Kenapa jalan tol bisa dibangun bagus dengan berutang, sedangkan jalan di desa kami masih hancur,”ucap Alamsyah.

Ditegaskan pria berusia 50 tahun ini, warga meminta agar perbaikan jalan segera diagendakan Pemprov Sumatera Utara. “Jalan ini kalau hujan seperti kolam, karena lubangnya besar – besar. Apalagi musim panas, jalan ini berabu. Belum lagi ada korban ibu – ibu meninggal karena jalan ini. Intinya kami ingin jalan ini segera diperbaiki,” teriak Alamsyah disambut dukungan warga lainnya.

Sementara, Tokoh Masyarakat Hamparanperak, M Adami Sulaiman berharap perbaikan jalan segera diperbaiki, karena banyak peristiwa yang ditimbulkan. Adami menilai, Kecamatan Hamparanperak sepertinya tidak dianggap dalam struktur pemerintahan, buktinya hanya masalah jalan tidak mampu diperbaiki.

“Kami minta ini segera disikapi, kalaupun belum masuk anggaran, paling tidak ada sikap untuk meratakan dengan menimbun pakai sertu. Bukan membiarkan kondisi jalan semakin rusak parah. Dengan adanya aksi ini pemerintah diminta segera respon, kalau nanti ada demo yang lebih besar jangan salahkan masyarakat, tapi pemerintah yang salah tidak mau mengambil sikap,” tegasnya.

Menyikapi itu, Camat Hamparanperak, Amos F Karo Karo mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Deliserdang maupun Provinsi Sumut untuk perbaikan jalan tersebut.

“Tuntutan ini sudah kita respon, sebulan lalu kita sudah surati PU Provinsi Sumut, mereka sudah turun. Namun, pelaksanaannya belum bisa dilakukan tahun ini, mengingat anggaran bisa dilaksanakan tahun 2020,” terangnya.

Disinggung langkah yang dilakukan atas protes masyarakat, Amos didampingi Kapolsek Hamparanperak Kompol Azuar mengaku, sudah bermohon ke provinsi agar jalan itu segera diperbaiki. Namun, kebijakan ada ditangan provinsi, tetapi, ia akan mengambil kebijakan untuk mendatangkan alat berat dari Pemkab Deliserdang untuk meratakan gelombang jalan sementara.

“Hari ini alat akan turun, kami upayakan jalan yang bergelombang diratakan dulu. Jadi kepada masyarakat diminta bersabar menunggu proses pelaksanaan perbaikan dari provinsi,” terang Amos.

Setelah mendengar penjelasan Muspika Hamparanperak, masyarakat akhirnya membuka jalan dan membubarkan diri. (fac/han)

BLOKIR: Warga di sepanjang Jalan Besar Hamparanperak memblokir badan jalan dengan menanam pohon pisang, Jumat (12/7).

Kecewa terhadap pemerintah karena dua tahun tak pernah diperbaiki, ratusan warga memblokir Jalan Besar Hamparanperak dengan cara menanami pohon pisang di badan jalan, Jumat (12/7) pukul 09.00 WIB.

“Sudah bertahun – tahun jalan ini rusak, sampai sekarang tidak juga diperbaiki. Tidak ada yang boleh lewat, sebelum jalan ini diperbaiki,” teriak ibu – ibu sambil memegang karton bertuliskan ‘Bapak Presiden tolong perbaiki jalan kami’,.

Menurut Alamsyah, salah seorang warga mengatakan kerusakan jalan yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Hamparanperak, Kabupaten Deliserdang, sudah terjadi selama bertahun – tahun.

Bahkan warga pun sudah melakukan permohonan secara prosedur, dan mendatangi kepala desa untuk meminta jalan diperbaiki.

Bahkan asosiasi kepala desa yang tergabung dari 20 desa sudah mengajukan ke Gubernur Sumatera Utara.

“Namun sampai saat ini tidak ada diagendakan atau dijanjikan untuk diperbaiki. Makanya warga protes dengan memblokir jalan, agar keluhan kami sampai kepada Bapak Gubernur Sumatera Utara dan Bapak Persiden,”tandasnya.

Seharusnya, sambung Alamsyah, jalan sepanjang 3 kilometer ini terlebih dahulu dilakukan pemerataan.

“Kenapa jalan tol bisa dibangun bagus dengan berutang, sedangkan jalan di desa kami masih hancur,”ucap Alamsyah.

Ditegaskan pria berusia 50 tahun ini, warga meminta agar perbaikan jalan segera diagendakan Pemprov Sumatera Utara. “Jalan ini kalau hujan seperti kolam, karena lubangnya besar – besar. Apalagi musim panas, jalan ini berabu. Belum lagi ada korban ibu – ibu meninggal karena jalan ini. Intinya kami ingin jalan ini segera diperbaiki,” teriak Alamsyah disambut dukungan warga lainnya.

Sementara, Tokoh Masyarakat Hamparanperak, M Adami Sulaiman berharap perbaikan jalan segera diperbaiki, karena banyak peristiwa yang ditimbulkan. Adami menilai, Kecamatan Hamparanperak sepertinya tidak dianggap dalam struktur pemerintahan, buktinya hanya masalah jalan tidak mampu diperbaiki.

“Kami minta ini segera disikapi, kalaupun belum masuk anggaran, paling tidak ada sikap untuk meratakan dengan menimbun pakai sertu. Bukan membiarkan kondisi jalan semakin rusak parah. Dengan adanya aksi ini pemerintah diminta segera respon, kalau nanti ada demo yang lebih besar jangan salahkan masyarakat, tapi pemerintah yang salah tidak mau mengambil sikap,” tegasnya.

Menyikapi itu, Camat Hamparanperak, Amos F Karo Karo mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Deliserdang maupun Provinsi Sumut untuk perbaikan jalan tersebut.

“Tuntutan ini sudah kita respon, sebulan lalu kita sudah surati PU Provinsi Sumut, mereka sudah turun. Namun, pelaksanaannya belum bisa dilakukan tahun ini, mengingat anggaran bisa dilaksanakan tahun 2020,” terangnya.

Disinggung langkah yang dilakukan atas protes masyarakat, Amos didampingi Kapolsek Hamparanperak Kompol Azuar mengaku, sudah bermohon ke provinsi agar jalan itu segera diperbaiki. Namun, kebijakan ada ditangan provinsi, tetapi, ia akan mengambil kebijakan untuk mendatangkan alat berat dari Pemkab Deliserdang untuk meratakan gelombang jalan sementara.

“Hari ini alat akan turun, kami upayakan jalan yang bergelombang diratakan dulu. Jadi kepada masyarakat diminta bersabar menunggu proses pelaksanaan perbaikan dari provinsi,” terang Amos.

Setelah mendengar penjelasan Muspika Hamparanperak, masyarakat akhirnya membuka jalan dan membubarkan diri. (fac/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/