Ia menyampaikan, dari total 54 jabatan eselon II, yang mengikuti diklat pim II baru 30 persen. Untuk eselon III, baru 264 atau 63 persen dari total 418 jabatan. Termasuk eselon IV, baru sekitar 16 persen, yakni 194 orang. “Jadi tugas BP SDM ini masih banyak lagi. Ini masih target untuk provinsi, belum lagi yang di kabupaten/kota. Jadi diharapkan diklat ini berkesinambungan. Bahkan kalau bisa dibuat lebih singkat, supaya banyak yang bisa ikut,” kata Erry.
Dalam hal peningkatan capacity building tersebut, lanjut Erry, ia berpesan agar seluruh pejabat dan ASN, menjadi orang yang beruntung. Falsafah yang digunakan adalah hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini. “Sekarang zamannya terbuka, semua orang tahu apa yang dilakukan. Makanya BP SDM menjadi ujung tombak untuk peningkatan capacity building,” bebernya.
Sementara terkait peningkatan capacity building, Erry menyindir para pejabatnya yang seringkali menghindari pertanyaan wartawan. Hal tersebut karena ada laporan kepadanya langsung, sejumlah kepala SKPD Pemprov Sumut menolak diwawancarai. “Saya banyak terima komplain dari kawan-kawan media, ketika memerlukan konfirmasi di SKPD terkait, rata-rata pejabatnya mencoba menggunakan ‘ilmu tolak bala’. Ini harus diluruskan, ini zamannya terbuka, harus ada pejabat yang ditugaskan memberikan informasi apa yang dilaksanakan. Kalau ada kendala, bisa dibicarakan,” tegasnya.
Sementara Komite Penjamin Mutu Lembaga Administrasi Negara (LAN), Zakaria Marpaung mengatakan, keunggulan suatu negara bukan hanya dilihat dari anggaran pembangunannya, tapi dari kualitas SDM-nya. Sehingga untuk berkompetisi, satu negara harus menempatkan pejabat yang berkompeten di bidangnya. “Kemajuan di Sumut harus diimbangi dengan kemajuan SDM-nya. Jadi selain sektor unggulan, juga diutamakan pembangunan manusianya. Itu fokus dari pemerintah pusat,” sebutnya.
Sementara Kepala BP SDM Sumut, Bonar Sirait mengatakan, sebanyak 80 orang peserta mengikuti diklat pim III dan IV dari lingkungan Pemprov Sumut, dan pemkab/pemko, masing-masing 40 orang. Dengan mendasari tujuan nilai integritas, profesional, inovatif, peduli. (bal/saz)