SUMUTPOS.CO – Kesejahteraan para nelayan di Sumatera Utara menjadi bagian dari visi-misi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah (Eramas). Mereka ingin mewujudkan nelayan yang mandiri dan bermartabat di laut Indonesia. Tak itu saja, jaminan kesehatan dan pendidikan keluarga nelayan juga menjadi prioritas.
Calon Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah melakukan silaturahmi ke Belawan, Selasa (10/4). Pria yang akrab disapa Ijeck ini, menyapa sejumlah warga di beberapa lokasi di utara Kota Medan tersebut. Ia pun menyusuri lorong-lorong pemukiman masyarakat, yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai nelayan.
Masyarakat yang mengetahui kedatangan Ijeck, sontak menyambut. Di antaranya para nelayan. Ada satu kegiatan dari seorang nelayan yang menarik perhatiannya. Bang Ijeck pun langsung menghampirinya. “Lagi apa ini pak, jaring untuk melaut ini ya pak?,” tanya Ijeck kepada pria yang mengenakan kopiah hitam itu.
Diketahui, nelayan tersebut bernama Ruslan. Ketika itu, ia sedang memperbaiki jaringnya yang rusak. “Inilah Pak kerjaan kalau tidak melaut, memperbaiki jaring,” katanya.
Melihat aktivitas dari Ruslan, Ijeck merasa tertarik untuk mencobanya. “Boleh saya bantu Pak,” tanya Ijeck.
Ruslan pun memberikan alat tersebut kepada Ijeck, kemudian memberitahu bagaimana cara kerjanya. Tak berselang lama, ia melihat Ijeck telah lihai merajut jaring tersebut. “Wah sudah lancar ini Pak Ijeck, pasti banyak nanti ikannya ini, berarti tangan Pak Ijeck banyak berkahnya di sini,” pungkasnya.
Bang Ijeck pun mengamini. “Amin..,” kata Ijeck beserta warga di sana.
Kepada wartawan yang meliput, Ijeck menegaskan salahsatu visi-misi prioritas Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah yakni kemandirian nelayan. “Nelayan kita harus bermartabat di laut dalam negeri sendiri. Pemerintah harus proaktif menjaga laut dan nelayan tradisional kita dari pencurian ikan oleh kapal asing,” kata Ijeck.
Kemudian, Ijeck menyinggung soal bantuan alat tangkap nelayan tradisional di Sumut. “Masih banyak yang mengeluhkan soal alat tangkap, pukat trawl dan berkurangnya hasil tangkap karena berbagai hal. Persoalan ini tentu harus ada perhatian serius pemerintah,” kata Ijeck.
Disinggung soal kesejahteraan nelayan, Ijeck menggarisbawahi pentingnya penataan ekonomi nelayan.
“Dimulai dari jaminan kesehatan dan pendidikan keluarga nelayan sampai kepada pembentukan balai latihan kerja (BLK) bagi anak-anak nelayan. BLK ini penting karena banyak anak-anak nelayan yang berprestasi di bidang lain tapi kurang diakomodir untuk berkembang,” kata Ijeck.
Di sisi lain, Ijeck berujar bahwa nelayan harus menjadi pekerjaan yang mandiri dan bermartabat tanpa harus terus bergantung kepada tengkulak. (rel)