30.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Usai Wirid, 150 Warga Keracunan

RANTAUPRAPAT- Diduga usai memakan hidangan perwiritan, sedikitnya 150 warga Desa Cinta Makmur,  Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu keracunan dan terpaksa dilarikan ke Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) terdekat, Kamis (9/5) malam sekira pukul 20.00 WIB.

Informasi yang diperoleh, ratusan warga tersebut menderita sakit yang sama seperti muntah mencret (munmen), pening, persendian  terasa lemas.
Camat Panai Hulu Khairul Fahmi didampingi Syarifuddin serta Kepala Desa Cinta Makmur Ego mengatakan, hal itu diduga akibat memakan hidangan perwiridan. “Laporan keluarga korban usai mencicipi nasi goreng yang disediakan ahli bait/tuan rumah tempat diselenggarakannya wirid,” ungkap Fahmi.

Hingga saat ini lanjutnya, mereka belum menemukan apa yang menjadi penyebab kejadian yang menimpa warganya, walaupun sudah dicek berbagai bumbu penyedap rasa namun tidak ditemukan barang yang kedaluarsa. “Bumbu penyedap rasa bukan kadaluarsa, sudah dicek samplenya,” terangnya.
Dari data yang diperoleh, sedikitnya sudah sejumlah 140 orang warganya yang berobat dan sisanya masih ada yang dijemput dari rumahnya masing-masing.

Usai Wirid Senin kemarin timpal Ego, para peserta membawa bingkisan nasi goreng menuju pulang kerumah masing-masing kemudian  dimakan dirumah, esoknya warga mulai merasa perutnya tak ‘nyaman’, bahkan lanjut Ego, ayam yang makan nasi goreng dimaksudpun mati.

Penanggungjawab Pustu dan Poskesdes, Sukiyem tampak sibuk melayani para pasien. “Obat yang diberikan  antibiotik, anti muntah, diare dan infus, sebagian sudah ada yang pulang, yang sudah terdata 85 orang,” ujar Sukiyem.

Kepala Rumah Sakit Persiapan Negeri Lama, dr Hariati bersama beberapa perawat turut hadir guna membantu penyembuhan puluhan pasien.
Komandan Pos Ajamu, Aiptu ARB Ritonga serta anggota Polsek Labuhanbilik tampak berjaga-jaga dilokasi guna mengantisipasi akan timbulnya efek lain dari kejadian ini. “Menjaga kamtibmas,” ujar Ritonga singkat.

Pantauan METRO MEDAN (Group Sumut Pos), para korban terdiri dari anak-anak, dewasa hingga yang sudah tua pun terpaksa dibaringkan di Pustu, Poskesdes beralas tikar seadanya ditemani para sanak keluarga.(zul/smg)

RANTAUPRAPAT- Diduga usai memakan hidangan perwiritan, sedikitnya 150 warga Desa Cinta Makmur,  Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu keracunan dan terpaksa dilarikan ke Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) terdekat, Kamis (9/5) malam sekira pukul 20.00 WIB.

Informasi yang diperoleh, ratusan warga tersebut menderita sakit yang sama seperti muntah mencret (munmen), pening, persendian  terasa lemas.
Camat Panai Hulu Khairul Fahmi didampingi Syarifuddin serta Kepala Desa Cinta Makmur Ego mengatakan, hal itu diduga akibat memakan hidangan perwiridan. “Laporan keluarga korban usai mencicipi nasi goreng yang disediakan ahli bait/tuan rumah tempat diselenggarakannya wirid,” ungkap Fahmi.

Hingga saat ini lanjutnya, mereka belum menemukan apa yang menjadi penyebab kejadian yang menimpa warganya, walaupun sudah dicek berbagai bumbu penyedap rasa namun tidak ditemukan barang yang kedaluarsa. “Bumbu penyedap rasa bukan kadaluarsa, sudah dicek samplenya,” terangnya.
Dari data yang diperoleh, sedikitnya sudah sejumlah 140 orang warganya yang berobat dan sisanya masih ada yang dijemput dari rumahnya masing-masing.

Usai Wirid Senin kemarin timpal Ego, para peserta membawa bingkisan nasi goreng menuju pulang kerumah masing-masing kemudian  dimakan dirumah, esoknya warga mulai merasa perutnya tak ‘nyaman’, bahkan lanjut Ego, ayam yang makan nasi goreng dimaksudpun mati.

Penanggungjawab Pustu dan Poskesdes, Sukiyem tampak sibuk melayani para pasien. “Obat yang diberikan  antibiotik, anti muntah, diare dan infus, sebagian sudah ada yang pulang, yang sudah terdata 85 orang,” ujar Sukiyem.

Kepala Rumah Sakit Persiapan Negeri Lama, dr Hariati bersama beberapa perawat turut hadir guna membantu penyembuhan puluhan pasien.
Komandan Pos Ajamu, Aiptu ARB Ritonga serta anggota Polsek Labuhanbilik tampak berjaga-jaga dilokasi guna mengantisipasi akan timbulnya efek lain dari kejadian ini. “Menjaga kamtibmas,” ujar Ritonga singkat.

Pantauan METRO MEDAN (Group Sumut Pos), para korban terdiri dari anak-anak, dewasa hingga yang sudah tua pun terpaksa dibaringkan di Pustu, Poskesdes beralas tikar seadanya ditemani para sanak keluarga.(zul/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/