28 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Awan Panas Hujani Berastagi

Kota Berastagi dan sekitarnya dihujani abu vulkanik sejak Kamis pagi seiring erupsinya Gunung Sinabung.
Kota Berastagi dan sekitarnya dihujani abu vulkanik sejak Kamis pagi seiring erupsinya Gunung Sinabung.

BERASTAGI, SUMUTPOS.CO – Kemarin (10/7) pagi, Kota Berastagi dihujani awan panas yang berasal dari luncuran guguran awan panas. Diperkirakan, luncuran dari erupsi tersebut mencapai radiasi 3 km.

“Tadi langitnya sempat berwarna hitam kemerah–merahan, lalu tak lama hujan debu di seputaran kota Berastagi dan sekitarnya,” ujar Dedek, warga Berastagi.

Hujan awan panas yang menyelimuti Berastagi dan sekitarnya itu berlangsung hingga 1 jam lebih. Hal itu diakibatkan saat terjadi guguran angin bergerak menuju Timur-Selatan.

Meski abu yang menghujani Berastagi terbilang tipis, namun kecemasan tampak membalut warga. Pasalnya, masyarakat masih trauma saat masa klimaksnya erupsi Sinabung, beberapa waktu lalu.

Petugas Pos Pemantau Gunung Api Sinabung (PPGA), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Armen Putra mengatakan, guguran awan panas hanya terjadi sekali. Hasil pantauan mereka, tidak ada erupsi atau pun guguran susulan.

“Sampai saat ini gunung sinabung berstatus level III (Siaga). Dihimbau kepada masyarakat yang daerahnya menjadi tempat mendarat debu vulkanik agar menggunakan masker, guna melindungi kesehatan,” imbaunya.

Terpisah, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Jhonson Tarigan mengajak masyarakat untuk tidak panik bila terjadi aktivitas vulkanologi Sinabung yang menyebabkan hujan debu dan lainnya.

“Kita sudah menyiagakan masker di puskesmas–puskesmas terdekat, untuk mengantisipasi apabila terjadi hujan debu vulkanik yang disebabkan Sinabung. Penyalurannya melalui Dinas Kesehatan Pemkab Karo, dan masker tersebut dapat diperoleh dengan gratis,” ujar Jhonson. (riz/ras/bd)

Kota Berastagi dan sekitarnya dihujani abu vulkanik sejak Kamis pagi seiring erupsinya Gunung Sinabung.
Kota Berastagi dan sekitarnya dihujani abu vulkanik sejak Kamis pagi seiring erupsinya Gunung Sinabung.

BERASTAGI, SUMUTPOS.CO – Kemarin (10/7) pagi, Kota Berastagi dihujani awan panas yang berasal dari luncuran guguran awan panas. Diperkirakan, luncuran dari erupsi tersebut mencapai radiasi 3 km.

“Tadi langitnya sempat berwarna hitam kemerah–merahan, lalu tak lama hujan debu di seputaran kota Berastagi dan sekitarnya,” ujar Dedek, warga Berastagi.

Hujan awan panas yang menyelimuti Berastagi dan sekitarnya itu berlangsung hingga 1 jam lebih. Hal itu diakibatkan saat terjadi guguran angin bergerak menuju Timur-Selatan.

Meski abu yang menghujani Berastagi terbilang tipis, namun kecemasan tampak membalut warga. Pasalnya, masyarakat masih trauma saat masa klimaksnya erupsi Sinabung, beberapa waktu lalu.

Petugas Pos Pemantau Gunung Api Sinabung (PPGA), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Armen Putra mengatakan, guguran awan panas hanya terjadi sekali. Hasil pantauan mereka, tidak ada erupsi atau pun guguran susulan.

“Sampai saat ini gunung sinabung berstatus level III (Siaga). Dihimbau kepada masyarakat yang daerahnya menjadi tempat mendarat debu vulkanik agar menggunakan masker, guna melindungi kesehatan,” imbaunya.

Terpisah, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Jhonson Tarigan mengajak masyarakat untuk tidak panik bila terjadi aktivitas vulkanologi Sinabung yang menyebabkan hujan debu dan lainnya.

“Kita sudah menyiagakan masker di puskesmas–puskesmas terdekat, untuk mengantisipasi apabila terjadi hujan debu vulkanik yang disebabkan Sinabung. Penyalurannya melalui Dinas Kesehatan Pemkab Karo, dan masker tersebut dapat diperoleh dengan gratis,” ujar Jhonson. (riz/ras/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/