24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Dikenal Pendiam, Menjadi Beringas setelah Kenal Sabu-sabu

Nelson Hutapea, Tersangka Mutilasi Orangtua Kandung di Labuhanbatu

AEK KUASAN-Tersangka pembunuhan dengan memutilasi kedua orangtua kandung, Nelson Hutapea (30) membuat geger masyarakat di sekitar kampungnya di Borgot Biri, Dusun VII Kecamatan Aektuasan, Pulo Raja, Labuhanbatu. Berbagai anggapan muncul, bahwa pria yang dikenal pendiam itu membunuh dua orangtuanya, B Hutapea (62) dan Rosmaulina br Simanjuntak (57) karena tidak diberi uang untuk membeli sabu-sabu.

Kemarin, di sekitar kediaman korban, santer terdengar kabar miring yang menyebutkan permasalan uang menjadi pemicu Nelson, yang dikenal warga sebagai sosok pendiam, namun kemudian berubah beringas. Kata mereka, Nelson tiba di rumah kedua orangtuanya, Sabtu (9/9) sekitar pukul 21.00 WIB, dari Desa Sukaramai. Saat Nelson tiba, Bangga Hutapea, sang ayah, tidak berada di rumah.

“Ada kawan anak Rawasari yang bilang, si Nelson malam itu sempat terlihat di Simpang Sukaramai, Desa Leidong Timur, sama kawannya yang katanya pengedar narkoba. Nah, Nelson pulang, informasinya mau ngambil uang untuk beli sabu. Dia memang sering main di Rawasari,” sebut seorang sumber, yang ditemui METRO (Group Sumut Pos)saat berbincang-bincang dengan sejumlah masyarakat yang melayat di rumah duka.

Masih menurut sumber ini, malam itu, kepada ibunya, Masaulina br Simanjutak, Nelson meminta sejumlah uang. Entah karena tidak memiliki uang, br Simanjutak tak bisa memenuhi permintaan putra bungsunya itu.

Ketepatan, malam itu Bangga Hutapea belum pulang, karena tengah nongkrong bersama sejumlah rekannya, di salah satu warung kopi kecil, sekitar 30 meter dari rumah mereka.
“Mendiang bapaknya (Bangga, red) pulang dari kedai kopi jam 21.30 WIB lewat gitu lah. Yang pasti, belum jam 22.00 WIB. Mungkin, setelah itulah kejadiannya. Karena, sekitar jam 21.00 WIB, terdengar suara kereta,  kayak kereta si Nelson. Pas pagi-pagi buta pun, suara kereta itu sempat terdengar lagi,” kata seorang pria lainnya, menimpali.

Informasi masyarakat ini cukup masuk akal. Lisna, salah seorang kakak tersangka mengaku, saat pihak keluarga melakukan pengecekan, uang tunai Rp3 juta lebih milik Bangga, ayah mereka, diketahui telah hilang. Diduga kuat, uang tersebut adalah uang yang ditemukan dari saku celana Nelson, saat mendatangi kediaman kakaknya di Pematangsiantar.

“Uang mendiang bapak hilang. Terus di Siantar, ada dapat duit dari kantong si Nelson. Bisa saja itu uang bapak yang diambil dia,” sebut Lisna, di hadapan sejumlah kerabat mereka, yang datang melayat kemarin.

Selain itu, menjelang petang kemarin, polisi juga berhasil mengamankan sepeda motor milik Nelson dari salah satu rumah warga di Simpang Sukaramai, Leidong Timur, Kabupaten Asahan. Di tempat ini, Nelson terakhir terlihat sekitar pukul 20.00 WIB. Kuat dugaan, setelah menghabisi nyawa kedua orangtuanya, Nelson kembali datang ke desa itu, meninggalkan sepedamotornya, sebelum kemudian bertolak ke Pematangsiantar.

Hanya saja, pihak kepolisian hingga kemarin belum berani menyimpulkan motif sebenarnya, yang melatarbelakangi perbuatan nekad Nelson. Ketepatan, kondisi Nelson yang masih belum stabil, membuat polisi belum memulai proses pemeriksaan tertulis.

Sejauh ini, polisi masih melakukan pencarian senjata tajam (parang), yang diduga digunakan Nelson menghabisi nyawa kedua orangtuanya. “Petunjuk sudah ada, tapi kita sedang mencari barang bukti,” kata Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Fahrijal SIK kepada wartawan. (sof/ing/smg)

Berita terkait: Anak Mutilasi Kedua Orangtua Kandung

Nelson Hutapea, Tersangka Mutilasi Orangtua Kandung di Labuhanbatu

AEK KUASAN-Tersangka pembunuhan dengan memutilasi kedua orangtua kandung, Nelson Hutapea (30) membuat geger masyarakat di sekitar kampungnya di Borgot Biri, Dusun VII Kecamatan Aektuasan, Pulo Raja, Labuhanbatu. Berbagai anggapan muncul, bahwa pria yang dikenal pendiam itu membunuh dua orangtuanya, B Hutapea (62) dan Rosmaulina br Simanjuntak (57) karena tidak diberi uang untuk membeli sabu-sabu.

Kemarin, di sekitar kediaman korban, santer terdengar kabar miring yang menyebutkan permasalan uang menjadi pemicu Nelson, yang dikenal warga sebagai sosok pendiam, namun kemudian berubah beringas. Kata mereka, Nelson tiba di rumah kedua orangtuanya, Sabtu (9/9) sekitar pukul 21.00 WIB, dari Desa Sukaramai. Saat Nelson tiba, Bangga Hutapea, sang ayah, tidak berada di rumah.

“Ada kawan anak Rawasari yang bilang, si Nelson malam itu sempat terlihat di Simpang Sukaramai, Desa Leidong Timur, sama kawannya yang katanya pengedar narkoba. Nah, Nelson pulang, informasinya mau ngambil uang untuk beli sabu. Dia memang sering main di Rawasari,” sebut seorang sumber, yang ditemui METRO (Group Sumut Pos)saat berbincang-bincang dengan sejumlah masyarakat yang melayat di rumah duka.

Masih menurut sumber ini, malam itu, kepada ibunya, Masaulina br Simanjutak, Nelson meminta sejumlah uang. Entah karena tidak memiliki uang, br Simanjutak tak bisa memenuhi permintaan putra bungsunya itu.

Ketepatan, malam itu Bangga Hutapea belum pulang, karena tengah nongkrong bersama sejumlah rekannya, di salah satu warung kopi kecil, sekitar 30 meter dari rumah mereka.
“Mendiang bapaknya (Bangga, red) pulang dari kedai kopi jam 21.30 WIB lewat gitu lah. Yang pasti, belum jam 22.00 WIB. Mungkin, setelah itulah kejadiannya. Karena, sekitar jam 21.00 WIB, terdengar suara kereta,  kayak kereta si Nelson. Pas pagi-pagi buta pun, suara kereta itu sempat terdengar lagi,” kata seorang pria lainnya, menimpali.

Informasi masyarakat ini cukup masuk akal. Lisna, salah seorang kakak tersangka mengaku, saat pihak keluarga melakukan pengecekan, uang tunai Rp3 juta lebih milik Bangga, ayah mereka, diketahui telah hilang. Diduga kuat, uang tersebut adalah uang yang ditemukan dari saku celana Nelson, saat mendatangi kediaman kakaknya di Pematangsiantar.

“Uang mendiang bapak hilang. Terus di Siantar, ada dapat duit dari kantong si Nelson. Bisa saja itu uang bapak yang diambil dia,” sebut Lisna, di hadapan sejumlah kerabat mereka, yang datang melayat kemarin.

Selain itu, menjelang petang kemarin, polisi juga berhasil mengamankan sepeda motor milik Nelson dari salah satu rumah warga di Simpang Sukaramai, Leidong Timur, Kabupaten Asahan. Di tempat ini, Nelson terakhir terlihat sekitar pukul 20.00 WIB. Kuat dugaan, setelah menghabisi nyawa kedua orangtuanya, Nelson kembali datang ke desa itu, meninggalkan sepedamotornya, sebelum kemudian bertolak ke Pematangsiantar.

Hanya saja, pihak kepolisian hingga kemarin belum berani menyimpulkan motif sebenarnya, yang melatarbelakangi perbuatan nekad Nelson. Ketepatan, kondisi Nelson yang masih belum stabil, membuat polisi belum memulai proses pemeriksaan tertulis.

Sejauh ini, polisi masih melakukan pencarian senjata tajam (parang), yang diduga digunakan Nelson menghabisi nyawa kedua orangtuanya. “Petunjuk sudah ada, tapi kita sedang mencari barang bukti,” kata Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Fahrijal SIK kepada wartawan. (sof/ing/smg)

Berita terkait: Anak Mutilasi Kedua Orangtua Kandung

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/