BINJAI, SUMUTPOS.CO- Sedikitnya 14 unit Bus Perintis menjadi barang rongsokan di Pasar Modern Rambung, Binjai Selatan, Rabu (11/9/2024). Ironisnya, Bus Perintis yang terduduk tersebut terlihat sudah ringsek.
Mulai dari kaca, bangku, mesin hingga roda Bus Perintis tersebut. Barang-barang tersebut dipretelin oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Informasi dihimpun, Bus Perintis tersebut dikelola oleh Perusahaan Daerah Angkutan yang merupakan badan usaha milik daerah milik Pemerintah Kota Binjai. Dalam hal ini, Pemko Binjai selalu mengucurkan dana penyertaan modal sejak 4 tahun belakangan.
Meski sudah tidak efesien dalam pengelolaan dan pengoperasiannya, dana penyertaan modal tersebut tetap dikucurkan Pemko Binjai senilai Rp362.177.548 pada 4 tahun belakangan. Bus Perintis tersebut mulanya mangkrak menjadi barang rongsokan di pelataran parkir Gedung Olahraga Kota Binjai.
Namun, Bus Perintis digeser ke Pasar Modern Rambung tahun lalu. Alasannya, GOR Binjai jadi lokasi nikah anak Wali Kota Binjai.
Menanggapi soal dana penyertaan modal, Kabag Perekonomian dan SDA Setdako Binjai, Andi Affandi menepis. Artinya, dana penyertaan modal tersebut terakhir kali masuk ke PD Angkutan pada tahun 2020.
“Pada tahun itu (2020), dana penyertaan modal yang jumlah sekitar 200 jutaan tidak kami realisasikan,” kata Andi.
Dia menjelaskan, Bagian Perekonomian Setdako Binjai tidak merealisasikan dana segar tersebut karena pengoperasiannya sudah tidak maksimal. Karenanya, PD Angkutan pun dilikuidasi untuk dibubarkan atas petunjuk Inspektorat Binjai.
“Nah pada tahun 2022, kami usulkan ke dewan untuk dibuat perda (peraturan daerah) untuk pembubaran PD Angkutan. Namun sampai hari ini, perda tersebut belum juga bergerak,” sambung Andi.
Untuk menghindari terjadinya pencurian hingga perusakan terhadap Bus Perintis yang mangkrak di Pasar Modern Rambung, menurut Andi, pihaknya menyurati Sekretaris Daerah Binjai untuk dilakukan pengamanan. Oleh Sekda Binjai meneruskannya ke Satuan Polisi Pamong Praja untuk melakukan pengamanan dan penjagaan.
“Namun begitulah, bagaimana lagi mau dibilang. Aku pun pusing melihat Bus Perintis ini, karena masih aset,” pungkasnya. (ted/han)