MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pelopor muda melakukan survei terhadap sosok yang digadang-gadang bakal menjadi Balon (Bakal Calon) Gubernur Sumut (Gubsu). Hasilnya cukup mencengangkan, Gubernur incumbent, Tengku Erry Nuradi kalah populer dibandingkan Letjen TNI Eddy Hermansyah, Abdon Nababan, dan Maruara Sirait.
Pelopor melakukan survei dengan metode pendekatan deskriptif kualitatif yang dilakukan di 33 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara dengan jumlah sampel 677 responden dari masing-masing kabupaten/kota.
Koordinator Tim Survei Pelopor Muda, Agus Andreas Tampubolon menyebutkan survei dilakukan secara online yang dilaksanakan sejak 17 Juli–17 Agustus 2017. Responden yang berhasil dihimpun yaitu 677 responden.
Disebutkannya kecenderungan profil responden adalah anak muda rentang usia 17-25 tahun dan berstatus mahasiswa/pelajar.
Sementara itu, demografi responden tersebar diberbagai kab/kota di Sumut, dan Medan menjadi kota dengan responden terbanyak yakni 19,8 persen.
“Ada 4 nama kandidat kuat yang paling diharapkan oleh masyarakat Sumatera Utara untuk menjadi pemimpin versi Pelopor Muda adalah Penggiat Sosial Abdon Nababan (9,6 persen), DPR RI Maruarar Sirait (8,7 persen), Pengusaha Ade Sandra Purba (7,8 persen) dan Pangkostrad Edi Rahmayadi (7,2 persen),”katanya, Selasa (10/9).
Sedangkan posisi incumbent, kata dia, berada diposisi yang cukup mengkhawatirkan yakni diangka 5 persen.
Disebutkannya, berdasarkan temuan survei, ada kecenderungan bahwa masyarakat Sumut cukup bingung menentukan kebanggaan, cukup banyak melihat masalah dan memiliki banyak harapan.
Hal itu terlihat dari jumlah pilihan jawaban responden ketika ditanya tentang kebanggaan di Sumut, masalah utama di Sumut, dan harapan masyarakat Sumut, yang progres jawaban lebih dari tiga terus meningkat.
“Tiga hal yang menjadi kebanggaan Sumut, yaitu pariwisata 69 persen, kebudayaan 67,5 persen, toleransi 48,4 persen. Ketiga kebanggaan tersebut memiliki range yang sangat jauh dibandingkan indikator lainnya. Itu menunjukkan ketiga kebanggaan itulah yang paling signifikan di Sumut,” tuturnya.
Lebih lanjut Agus memaparkan, secara umum masalah di Sumut cukup kompleks. Secara khusus masalah utamanya yakni jalan raya rusak 54,8 persen narkoba 44,9 persen, dan birokrasi rumit 41,8 persen.