27.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Pengamat Sebut KPU Tidak Netral

Ketua Bawaslu Sumut, Syafrida Rasahan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pengamat Politik, Sohilu Anshor menyebut penggunaan seragam berwarna biru oleh Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara (KPU Sumut) merupakan pelanggaran serius.

Menurutnya, itu sudah membuktikan bahwa KPU Sumut sebagai penyelenggara Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) tidak netral.

Dia bahkan menyarankan agar kasus ini dibawa sampai ke DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu).

“Kalau dari awal sudah seperti ini, bagaimana ke depannya, sudah tidak benar KPU sebagai penyelenggara berbuat seperti itu, seragam biru itu identik dengan parpol Gubernur incumbent, kenapa dipakai saat peluncuran, apa maksudnya,”katanya, Selasa (10/10).

Kata dia, untuk apa Pilgubsu diselenggarakan kalau penyelenggara sudah berpihak kepada salah satu kandidat yang sedang berkuasa saat ini.

“Memang kita harus tahu apa motif KPU pakai seragam itu, kenapa warna seperti itu. Kenapa tidak pilih yang netral, itu kan menjadi tanda tanya besar. Bawaslu Sumut sebagai pengawas harusnya juga bertindak,” bilangnya.

Sayangnya, lanjut dia, sampai saat ini Bawaslu sebagai instansi yang dibentuk untuk mengawasi proses pemilihan umum (pemilu) ataupun pemilihan kepala daerah (pilkada) di Sumut tidak berbuat apapun.

“Apa karena incumbent yang di dukung KPU, sehingga Bawaslu juga tidak bertindak,” bilangnya.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumut, Syafrida mengaku pihaknya tidak akan mempersoalkan seragam biru yang dikenakan oleh KPU Sumut saat launching Pilgubsu beberapa hari lalu.

Menurutnya, warna biru bukan hanya identik dengan Partai Gubernur incumbent atau NasDem.”Demokrat dan PAN juga sama-sama biru, jadi apa yang mau dipermasalahkan,” ucapnya.

Pelaksana Ketua KPU Sumut, Iskandar Zulkarnain mengatakan dirinya tidak mengetahui pasti alasan mengapa warna biru dipergunakan untuk seragam saat launching Pilgubsu kemarin.

“Saya tidak ikut saat pembahasan seragam, karena waktu itu sedang ibadah haji,” bilangnya.

Iskandar mengaku sudah berkoordinasi dengan Komisioner Divisi Parmas dan SDM, Yulhasni tentang seragam tersebut. “Yulhasni bilang seragam yang dipesan itu tidak warna biru terang. Tapi biru donker, gelap. Mungkin sulit cari bahannya, makanya warna jadi seperti itu,”akunya.

Dia juga tidak mempersoalkan anggapan miring dari luar tentang KPU Sumut tidak netral. “Kalau ada yang berpendapat miring, saya pikir wajar. Karena pendapat orang pasti berbeda, yang jelas KPU Sumut netral dan berintegritas,” tegasnya.(dik/azw)

Ketua Bawaslu Sumut, Syafrida Rasahan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pengamat Politik, Sohilu Anshor menyebut penggunaan seragam berwarna biru oleh Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara (KPU Sumut) merupakan pelanggaran serius.

Menurutnya, itu sudah membuktikan bahwa KPU Sumut sebagai penyelenggara Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) tidak netral.

Dia bahkan menyarankan agar kasus ini dibawa sampai ke DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu).

“Kalau dari awal sudah seperti ini, bagaimana ke depannya, sudah tidak benar KPU sebagai penyelenggara berbuat seperti itu, seragam biru itu identik dengan parpol Gubernur incumbent, kenapa dipakai saat peluncuran, apa maksudnya,”katanya, Selasa (10/10).

Kata dia, untuk apa Pilgubsu diselenggarakan kalau penyelenggara sudah berpihak kepada salah satu kandidat yang sedang berkuasa saat ini.

“Memang kita harus tahu apa motif KPU pakai seragam itu, kenapa warna seperti itu. Kenapa tidak pilih yang netral, itu kan menjadi tanda tanya besar. Bawaslu Sumut sebagai pengawas harusnya juga bertindak,” bilangnya.

Sayangnya, lanjut dia, sampai saat ini Bawaslu sebagai instansi yang dibentuk untuk mengawasi proses pemilihan umum (pemilu) ataupun pemilihan kepala daerah (pilkada) di Sumut tidak berbuat apapun.

“Apa karena incumbent yang di dukung KPU, sehingga Bawaslu juga tidak bertindak,” bilangnya.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumut, Syafrida mengaku pihaknya tidak akan mempersoalkan seragam biru yang dikenakan oleh KPU Sumut saat launching Pilgubsu beberapa hari lalu.

Menurutnya, warna biru bukan hanya identik dengan Partai Gubernur incumbent atau NasDem.”Demokrat dan PAN juga sama-sama biru, jadi apa yang mau dipermasalahkan,” ucapnya.

Pelaksana Ketua KPU Sumut, Iskandar Zulkarnain mengatakan dirinya tidak mengetahui pasti alasan mengapa warna biru dipergunakan untuk seragam saat launching Pilgubsu kemarin.

“Saya tidak ikut saat pembahasan seragam, karena waktu itu sedang ibadah haji,” bilangnya.

Iskandar mengaku sudah berkoordinasi dengan Komisioner Divisi Parmas dan SDM, Yulhasni tentang seragam tersebut. “Yulhasni bilang seragam yang dipesan itu tidak warna biru terang. Tapi biru donker, gelap. Mungkin sulit cari bahannya, makanya warna jadi seperti itu,”akunya.

Dia juga tidak mempersoalkan anggapan miring dari luar tentang KPU Sumut tidak netral. “Kalau ada yang berpendapat miring, saya pikir wajar. Karena pendapat orang pasti berbeda, yang jelas KPU Sumut netral dan berintegritas,” tegasnya.(dik/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/