28.9 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

JR Saragih Pilih Putra Amin Rais sebagai Pasangan

Mumtaz Rais, putra Amien Rais,

Meski begitu, Yahdi nampaknya tidak terlalu mempermasalahkan klaim dari kubu JR Saragih. “Biasa klaim mengklaim menjelang pilgubsu. Suhu politik juga makin panas. Saat ini proses penjaringan Balon Gubsu sudah di DPP. Mekanisme di DPW sudah selesai,” tuturnya.

Yang lebih mengherankan, kata Yahdi, Mumtaz Raiz tidak pernah mengikuti penjaringan Balon Gubsu baik di tingkat DPW maupun DPP. “Kenapa nama Mumtaz Raiz keluar, saya pun tidak tahu,” pungkasnya.

Sementara, Penasehat PAN Kota Medan Ahmad Arief menilai sah-sah saja jika JR Saragih ingin menggandeng Mumtaz Raiz. Secara kalkulasi politik, menurutnya ‘perkawinan’ dua tokoh tersebut sudah tepat. “Hitung-hitungannya kan begini, Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Demokrat sebanyak 14 kursi dan kursi PAN 6 kursi. Total dari situkan sudah pas untuk maju dalam Pilgubsu,” katanya.

Apalagi ia menyebut, JR Saragih termasuk salah satu nama yang direkomendasi DPD PAN bersama Eddy Rahmayadi. Menurutnya, itu sudah menjadi konsekuensi DPP PAN Sumut harus bisa menerima hal tersebut. “Jadi sah-sah saja dia (JR) berusaha melakukan pendekatan-pendekatan kepada calon tertentu,” katanya.

Namun demikian, Arif menyatakan DPP PAN sejauh ini belum memutuskan satu nama dari dua rekomendasi tersebut. “Secara tertulis memang belum. DPP-lah nanti yang putuskan satu nama. Dalam politik itukan dinamis, bisa saja berubah menit terakhir,” katanya.

Berdasar informasi yang diterimanya di internal, sosok terkuat dari dua nama tersebut ialah Pangkostrad Edy Rahmayadi. Pun begitu, di satu sisi, Arif belum mengetahui apakah sudah ada konfirmasi DPP PAN terhadap nama Mumtaz Rais untuk digandeng dengan JR.

“Muntaz itu anak pendiri PAN dan menantu ketua umum PAN. Jadi saya pikir JR cerdas melihat siapa yang akan dia gandeng. Soal kemungkinan pasangan ini punya peluang, saya pikir bakal dahsyat dan seru melihatnya,” kata mantan Ketua PAN Kota Medan itu.

Pengamat politik, Sohibul Anshor Siregar meyakini bahwa Mumtaz Raiz tidak akan maju di Pilgubsu 2018. “Mumtaz itu jalurnya bukan di dunia politik,” kata Sohibul.

Dia menilai, manuver seperti itu dilakukan Partai Demokrat Sumut untuk menjaga elektabilitas dan popularitas dari JR Saragih. “Sepertinya hanya sensasi belaka,” cetusnya.

Muhammadiyah sebagai organisasi yang mendirikan PAN, diyakininya akan memberikan pandangan terkait sosok yang akan di usung di Pilgubsu 2018. “Pengurus PAN Sumut sudah menjadwalkan agenda pertemuan dengan PW Muhammadiyah Sumut. Banyak hal yang akan dibahas, salah satunya Pilkada 2018. Kecil kemungkinan bahkan hampir pasti JR Saragih-Mumtaz Raiz tidak akan maju di Pilgubsu 2018,” jelasnya. (dik/prn/adz)

Mumtaz Rais, putra Amien Rais,

Meski begitu, Yahdi nampaknya tidak terlalu mempermasalahkan klaim dari kubu JR Saragih. “Biasa klaim mengklaim menjelang pilgubsu. Suhu politik juga makin panas. Saat ini proses penjaringan Balon Gubsu sudah di DPP. Mekanisme di DPW sudah selesai,” tuturnya.

Yang lebih mengherankan, kata Yahdi, Mumtaz Raiz tidak pernah mengikuti penjaringan Balon Gubsu baik di tingkat DPW maupun DPP. “Kenapa nama Mumtaz Raiz keluar, saya pun tidak tahu,” pungkasnya.

Sementara, Penasehat PAN Kota Medan Ahmad Arief menilai sah-sah saja jika JR Saragih ingin menggandeng Mumtaz Raiz. Secara kalkulasi politik, menurutnya ‘perkawinan’ dua tokoh tersebut sudah tepat. “Hitung-hitungannya kan begini, Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Demokrat sebanyak 14 kursi dan kursi PAN 6 kursi. Total dari situkan sudah pas untuk maju dalam Pilgubsu,” katanya.

Apalagi ia menyebut, JR Saragih termasuk salah satu nama yang direkomendasi DPD PAN bersama Eddy Rahmayadi. Menurutnya, itu sudah menjadi konsekuensi DPP PAN Sumut harus bisa menerima hal tersebut. “Jadi sah-sah saja dia (JR) berusaha melakukan pendekatan-pendekatan kepada calon tertentu,” katanya.

Namun demikian, Arif menyatakan DPP PAN sejauh ini belum memutuskan satu nama dari dua rekomendasi tersebut. “Secara tertulis memang belum. DPP-lah nanti yang putuskan satu nama. Dalam politik itukan dinamis, bisa saja berubah menit terakhir,” katanya.

Berdasar informasi yang diterimanya di internal, sosok terkuat dari dua nama tersebut ialah Pangkostrad Edy Rahmayadi. Pun begitu, di satu sisi, Arif belum mengetahui apakah sudah ada konfirmasi DPP PAN terhadap nama Mumtaz Rais untuk digandeng dengan JR.

“Muntaz itu anak pendiri PAN dan menantu ketua umum PAN. Jadi saya pikir JR cerdas melihat siapa yang akan dia gandeng. Soal kemungkinan pasangan ini punya peluang, saya pikir bakal dahsyat dan seru melihatnya,” kata mantan Ketua PAN Kota Medan itu.

Pengamat politik, Sohibul Anshor Siregar meyakini bahwa Mumtaz Raiz tidak akan maju di Pilgubsu 2018. “Mumtaz itu jalurnya bukan di dunia politik,” kata Sohibul.

Dia menilai, manuver seperti itu dilakukan Partai Demokrat Sumut untuk menjaga elektabilitas dan popularitas dari JR Saragih. “Sepertinya hanya sensasi belaka,” cetusnya.

Muhammadiyah sebagai organisasi yang mendirikan PAN, diyakininya akan memberikan pandangan terkait sosok yang akan di usung di Pilgubsu 2018. “Pengurus PAN Sumut sudah menjadwalkan agenda pertemuan dengan PW Muhammadiyah Sumut. Banyak hal yang akan dibahas, salah satunya Pilkada 2018. Kecil kemungkinan bahkan hampir pasti JR Saragih-Mumtaz Raiz tidak akan maju di Pilgubsu 2018,” jelasnya. (dik/prn/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/