30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

2020, Pembangunan KIB akan Rampung

BERSAMA: Wali Kota Binjai, Muhammad Idaham (pakaian safari abu-abu) bersama dengan Kanwil BPN Sumut, Kepala BPN Binjai dan perwakilan PTPN II bagian pertanahan, melakukan pengukuran lahan di eks HGU Tunggurono, Binjai Timur.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Binjai akhirnya berhasil menguasai lahan eks PTPN seluas 132 hektar di Kelurahan Tunggurono, Binjai Timur. Selanjutnya, pembangunan Kawasan Industri Binjai (KIB) akan dilakukan dan ditarget 2020 sudah rampung.

Sejauh ini, Pemko Binjai tengah menyiapkan perencanaannya. Wali Kota Binjai, HM Idaham mengucapkan puji syukur atas kepemilikan lahan 132 hektar yang sudah diserahkan kepada Pemko Binjai.

Lahan seluas 132 hektar tersebut secara sah milik Pemko Binjai sejak 31 Desember 2018. “Tentunya setelah ini kita akan mempersiapkan segala sesuatunya untuk persiapan membangun Kawasan Industri Binjai. Lokasinya yang strategis berada di dekat pintu Tol Megawati diharapkan mampu meningkatkan PAD untuk Kota Binjai, “ungkap Idaham kepada wartawan usai acara peletakan batu pertama renovasi Masjid Ubudiyah di Jalan Teratai, Kelurahan Jatiutomo, Binjai Utara, baru-baru ini.

Wali Kota dua periode ini juga menjelaskan, capaian tersebut merupakan cita-cita bersama guna mewujudkan Binjai yang semula sebagai kota jasa, kedepannya akan menjadi kota industri. Setelah KIB terbangun, tentu saja jumlah tenaga kerja dapat terserap karena tersedianya lapangan pekerjaan.

“Kalau sudah terbangun KIB ini kita berharap pertumbuhan ekonomi di Kota Binjai akan menjadi lebih baik lagi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kota kita ini, “ katanya.

Kawasan Industri Ramah Lingkungan

Sementara itu, Asisten I Pemko Binjai, Otto Harianto mengaku akan membangun akses jalan sepanjang 800 meter dengan lebar 27 meter guna menghubungkan Jalan Makalona ke titik depan Tol Megawati.

“Akses jalan itu nantinya akan memudahkan pihak pengusaha yang memiliki pabrik di KIB dapat terhubung langsung ke tol Megawati,”ujar Otto, beberapa waktu lalu saat ditemui Sumut Pos di ruang kerjanya.

Mengenai konsep pembangunan KIB, Otto menyatakan, pabrik-pabrik yang berada di KIB harus tetap ramah lingkungan. Artinya, pabrik-pabrik memproduksi benda kering tanpa menghasilkan limbah dan polusi udara. “KIB hampir sama dengan KIM, bedanya kalau KIM yang mengelola pihak swasta, sedangkan KIB sepenuhnya milik Pemko Binjai,” katanya.

Dia menambahkan, Pemko Binjai sebagai pihak pengelola hanya menyediakan lahan dan akses infrastruktur yang dibutuhkan. Sedangkan, investor diberikan hak sewa lahan oleh Pemko Binjai untuk membangun pabrik di KIB tersebut.

“Jadi nanti yang mengelola KIB tersebut adalah PD Pembangunan selaku BUMD milik Pemko Binjai. Merekalah nanti yang bekerja untuk menarik investor ke sini,” katanya.

Otto berharap mendapat doa restu dan dukungan dari seluruh masyarakat untuk mewujudkan pembangunan KIB. Sebab, keberadaan KIB tentu saja dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan warga sekitar.

“ Kalau sudah terbangun KIB, pastinya tingkat pertumbuhan ekonomi di Kota Binjai akan meningkat secara drastis, dan hotel-hotel besar juga akan berdiri disini karena ramai dikunjungi warga dari luar. Mudah-mudahan targetnya tahun 2020 ini KIB sudah selesai dibangun,”pungkasnya. (ted/han)

BERSAMA: Wali Kota Binjai, Muhammad Idaham (pakaian safari abu-abu) bersama dengan Kanwil BPN Sumut, Kepala BPN Binjai dan perwakilan PTPN II bagian pertanahan, melakukan pengukuran lahan di eks HGU Tunggurono, Binjai Timur.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Binjai akhirnya berhasil menguasai lahan eks PTPN seluas 132 hektar di Kelurahan Tunggurono, Binjai Timur. Selanjutnya, pembangunan Kawasan Industri Binjai (KIB) akan dilakukan dan ditarget 2020 sudah rampung.

Sejauh ini, Pemko Binjai tengah menyiapkan perencanaannya. Wali Kota Binjai, HM Idaham mengucapkan puji syukur atas kepemilikan lahan 132 hektar yang sudah diserahkan kepada Pemko Binjai.

Lahan seluas 132 hektar tersebut secara sah milik Pemko Binjai sejak 31 Desember 2018. “Tentunya setelah ini kita akan mempersiapkan segala sesuatunya untuk persiapan membangun Kawasan Industri Binjai. Lokasinya yang strategis berada di dekat pintu Tol Megawati diharapkan mampu meningkatkan PAD untuk Kota Binjai, “ungkap Idaham kepada wartawan usai acara peletakan batu pertama renovasi Masjid Ubudiyah di Jalan Teratai, Kelurahan Jatiutomo, Binjai Utara, baru-baru ini.

Wali Kota dua periode ini juga menjelaskan, capaian tersebut merupakan cita-cita bersama guna mewujudkan Binjai yang semula sebagai kota jasa, kedepannya akan menjadi kota industri. Setelah KIB terbangun, tentu saja jumlah tenaga kerja dapat terserap karena tersedianya lapangan pekerjaan.

“Kalau sudah terbangun KIB ini kita berharap pertumbuhan ekonomi di Kota Binjai akan menjadi lebih baik lagi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kota kita ini, “ katanya.

Kawasan Industri Ramah Lingkungan

Sementara itu, Asisten I Pemko Binjai, Otto Harianto mengaku akan membangun akses jalan sepanjang 800 meter dengan lebar 27 meter guna menghubungkan Jalan Makalona ke titik depan Tol Megawati.

“Akses jalan itu nantinya akan memudahkan pihak pengusaha yang memiliki pabrik di KIB dapat terhubung langsung ke tol Megawati,”ujar Otto, beberapa waktu lalu saat ditemui Sumut Pos di ruang kerjanya.

Mengenai konsep pembangunan KIB, Otto menyatakan, pabrik-pabrik yang berada di KIB harus tetap ramah lingkungan. Artinya, pabrik-pabrik memproduksi benda kering tanpa menghasilkan limbah dan polusi udara. “KIB hampir sama dengan KIM, bedanya kalau KIM yang mengelola pihak swasta, sedangkan KIB sepenuhnya milik Pemko Binjai,” katanya.

Dia menambahkan, Pemko Binjai sebagai pihak pengelola hanya menyediakan lahan dan akses infrastruktur yang dibutuhkan. Sedangkan, investor diberikan hak sewa lahan oleh Pemko Binjai untuk membangun pabrik di KIB tersebut.

“Jadi nanti yang mengelola KIB tersebut adalah PD Pembangunan selaku BUMD milik Pemko Binjai. Merekalah nanti yang bekerja untuk menarik investor ke sini,” katanya.

Otto berharap mendapat doa restu dan dukungan dari seluruh masyarakat untuk mewujudkan pembangunan KIB. Sebab, keberadaan KIB tentu saja dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan warga sekitar.

“ Kalau sudah terbangun KIB, pastinya tingkat pertumbuhan ekonomi di Kota Binjai akan meningkat secara drastis, dan hotel-hotel besar juga akan berdiri disini karena ramai dikunjungi warga dari luar. Mudah-mudahan targetnya tahun 2020 ini KIB sudah selesai dibangun,”pungkasnya. (ted/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/