35 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Pencegahan Stunting, BKKBN Gencar Lakukan Sosialisasi

LABUHAN BATU, SUMUTPOS.CO – BKKBN dan Komisi X DPR RI gencar melakukan sosialisasi dan komunikasi, informasi dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana. Tujuannya untuk menekan angka stunting di NS Cafe Jalan Lingga Tiga, Kampung Dalam-Sigambal, Desa N Empat Aek Nabara, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara Kamis (11/01/2024).

Anggota Komisi X DPR RI, H. Saleh Partaonan Daulay sebagai mitra kerja mengatakan mencegah stunting sebenarnya tidak sulit. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan cara tidak hamil terlalu tua, tidak hamil terlalu muda, tidak hamil terlalu dekat, dan tidak hamil terlalu banyak.

Saat ini, BKKBN tidak lagi berjuang mengendalikan jumlah penduduk, namun lebih pada meningkatan kualitas penduduk.

Syamsurizal Lubis Penata KKB Ahli Madya Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara menambahkan Pencegahan stunting menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas penduduk. Sehingga pada tahun 2045 mendatang, Indonesia memiliki generasi yang berkualitas.

“Stunting bukanlah suatu penyakit, melainkan akibat dari kekurangan gizi kronis dan infeksi berkepanjangan. Seperti kanker, stunting juga memiliki stadium atau tahapan,” jelasnya.

“Stadium satu itu ketika berat badan tidak naik. Datang ke faskes terdekat, nanti dicek, kalau tidak ada penyakit akan diintervensi dengan pemberian makanan tambahan (PMT) selama 2-6 minggu, nanti dicek lagi,” ungkapnya. (rel/ram)

LABUHAN BATU, SUMUTPOS.CO – BKKBN dan Komisi X DPR RI gencar melakukan sosialisasi dan komunikasi, informasi dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana. Tujuannya untuk menekan angka stunting di NS Cafe Jalan Lingga Tiga, Kampung Dalam-Sigambal, Desa N Empat Aek Nabara, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara Kamis (11/01/2024).

Anggota Komisi X DPR RI, H. Saleh Partaonan Daulay sebagai mitra kerja mengatakan mencegah stunting sebenarnya tidak sulit. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan cara tidak hamil terlalu tua, tidak hamil terlalu muda, tidak hamil terlalu dekat, dan tidak hamil terlalu banyak.

Saat ini, BKKBN tidak lagi berjuang mengendalikan jumlah penduduk, namun lebih pada meningkatan kualitas penduduk.

Syamsurizal Lubis Penata KKB Ahli Madya Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara menambahkan Pencegahan stunting menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas penduduk. Sehingga pada tahun 2045 mendatang, Indonesia memiliki generasi yang berkualitas.

“Stunting bukanlah suatu penyakit, melainkan akibat dari kekurangan gizi kronis dan infeksi berkepanjangan. Seperti kanker, stunting juga memiliki stadium atau tahapan,” jelasnya.

“Stadium satu itu ketika berat badan tidak naik. Datang ke faskes terdekat, nanti dicek, kalau tidak ada penyakit akan diintervensi dengan pemberian makanan tambahan (PMT) selama 2-6 minggu, nanti dicek lagi,” ungkapnya. (rel/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/