BINJAI, SUMUTPOS.CO – Setelah diresmikan Presiden Jokowi pada Jumat (4/2), jalan tol seksi 1 Binjai-Stabat sepanjang 11,8 km sudah bisa dilalui semua jenis kendaraan umum mulai hari ini, Sabtu (12/2), pukul 00.00 WIB. Pengoperasian ini tanpa tarif alias gratis.
Jalan tol Binjai-Stabat merupakan bagian dari ruas tol Binjai-Langsa sepanjang 130,9 km, yang tercakup dalam tol Trans Sumatera yang menghubungkan Sumut, Aceh dan Lampung.
“Untuk penggunaan pengoperasian jalan tol Stabat, direncanakan besok, tetapi mulai hari ini sudah ada kenderaan umum yang memasuki ruas tol Stabat,” kata Panit 2 Unit 8 SAT PJR Ditlantas Polda Sumut, Ipda Kurniawan Hulu SH MH di pintu masuk tol Stabat, Langkat, Jumat (12/2).
Menurutnya, penggunaan Jalan tol Stabat sesuai informasi dari pengelola Jalan tol Medan – Binjai (Hutama Karya). Saat peresmian tol Binjai-Stabat di gerbang tol Stabat, Kabupaten Langkat, Presiden Jokowi mengatakan, terbangunnya tol ini, membantu akses ke kawasan wisata Bukit Lawang Ecotourist Bahorok, kawasan wisata Tangkahan, dan kawasan wisata rohani Tuan Guru Babussalam di Kabupaten Langkat. Sektor pertanian, perikanan dan perkebunan.
Kemudian akses dari Binjai ke Stabat, Stabat ke Binjai, Binjai ke Medan (lebih kurang 17 km), dan Medan ke bandara Kualanamu (42 km). Sedangkan tol seksi 2 Stabat-Tanjung Pura sepanjang 26,7 km, saat ini masih kontruksi. Penguasaan lahan 43,3%, kontruksi 50,3% diperkirakan siap operasi Februari 2023.
Begitu juga untuk ruas tol seksi 3 Tanjung Pura-Pangkalan Brandan sepanjang 9 km, lahan 23,7%, kontruksi 9,4% diperkirakan siap operasi Februari 2023. Ruas tol seksi 4 Pangkalan Brandan-Kuwala Simpang (Aceh) sepanjang 44,2 km, lahan 1,1%, kontruksi 0,0% dan diperkirakan operasi Februari 2024. Begitu juga ruas tol seksi 5 Kuwala Simpang- Langsa yang masih kontruksi dan diprogramkan operasi Februari 2024.
Executive Vice President (EVP) Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol (OPT) PT Hutama Karya (Persero) Dwi Aryono Bayuaji mengatakan, perseroan sebagai pengelola telah melakukan persiapan matang sebelum mengoperasikan ruas tersebut.
“Sesuai arahan pemerintah, kami sudah siap mengoperasikan tol tersebut sejak menerima Sertifikat Laik Operasi (SLO) atas Jalan Tol Binjai-Stabat pada 28 Januari 2021 lalu,” kata Dwi dalam keterangan resmi, Jumat (11/2/2022). Dalam pengoperasiannya kali ini, Tol Binjai-Stabat sudah dilengkapi dengan personel yang telah siaga maupun fasilitas mulai dari kendaraan ambulans, derek, Patroli Jalan Raya (PJR), rescue, dan lainnya.
Sesuai arahan Pemerintah, pada masa sosialisai kali ini pengoperasian ruas jalan tol masih belum dikenakan tarif alias gratis. Meski belum bertarif, pengguna jalan tol diwajibkan menempelkan kartu uang elektronik saat melintas. “Kami juga imbau masyarakat dapat menggunakan jalan tol secara bijak dengan selalu mematuhi tata tertib yang berlaku,” ucapnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat pengguna jalan tol untuk mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol. Contohnya, menggunakan satu kartu Uang Elektronik (UE) hanya untuk satu kendaraan serta memastikan kecukupan saldo sebelum memasuki gerbang tol (GT).
Jika telah rampung secara keseluruhan, infrastruktur konektivitas tersebut akan menghubungkan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dengan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Menurut dia, kehadiran tol ini akan memudahkan ke berbagai destinasi wisata di Sumut seperti kawasan wisata Bukit Lawang, Tangkahan, dan Tuan Guru. (kps)