35 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Kalapas: Oknum BNN Sering Minta Duit ke Toni

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Petugas BNN menyusun barang bukti narkoba saat gelar kasus di The City Residence Jalan Sempurna Medan, Senin (11/4). BNN menangkap lima orang tersangka kepemilikan narkoba jaringan internasional dengan barang bukti, 21,425 kg sabu-sabu, 44.849 pil ekstasi dan 6.000 butir pil happy five.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Petugas BNN menyusun barang bukti narkoba saat gelar kasus di The City Residence Jalan Sempurna Medan, Senin (11/4). BNN menangkap lima orang tersangka kepemilikan narkoba jaringan internasional dengan barang bukti, 21,425 kg sabu-sabu, 44.849 pil ekstasi dan 6.000 butir pil happy five.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Lapas saat dikonfirmasi terkait jaringan pengedar narkoba internasional yang dikendalikan Toni alias TG, seorang narapidana di Lapas Klas II A Lubukpakam, Deliserdang, mengaku sedang berada di jalan.

“Saya lagi di jalan, dipanggil Kanwil (Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Sumut, Red),” sebut Setia Budi Irianto ketika dikonfirmasi via ponsel, Senin (11/4).

Namun, ada hal mengejutkan yang dibeberkannya. Menurut Setia Budi, ada oknum BNN yang juga sering datang ke Lapas Klas II B Lubukpakam. Alasannya, oknum BNN itu ingin bertemu TG.

Dia menambahkan, tujuan BNN datang menemui TG untuk meminta uang. “Oknum anggota BNN sering datang juga mintain duit TG itu. Dari anak buah saya tahu ini,” ungkap Setia Budi.

Kata Setia Budi, TG adalah sosok orang yang enggak jelas jika ditanyai. “Orangnya kalau ngomong ngaco. Ngomongnya enggak jelas,” sebut Setia Budi.

Dia membantah jika Lapas Klas II B Lubukpakam memberikan perlakuan istimewa kepada TG. Menurutnya, TG tidur di ruangan nomor 9 yang jumlah di dalam kamar itu berjumlah 7 orang.

“Semuanya kasus narkoba,” tambahnya. (gus/ted/adz)

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Petugas BNN menyusun barang bukti narkoba saat gelar kasus di The City Residence Jalan Sempurna Medan, Senin (11/4). BNN menangkap lima orang tersangka kepemilikan narkoba jaringan internasional dengan barang bukti, 21,425 kg sabu-sabu, 44.849 pil ekstasi dan 6.000 butir pil happy five.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Petugas BNN menyusun barang bukti narkoba saat gelar kasus di The City Residence Jalan Sempurna Medan, Senin (11/4). BNN menangkap lima orang tersangka kepemilikan narkoba jaringan internasional dengan barang bukti, 21,425 kg sabu-sabu, 44.849 pil ekstasi dan 6.000 butir pil happy five.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Lapas saat dikonfirmasi terkait jaringan pengedar narkoba internasional yang dikendalikan Toni alias TG, seorang narapidana di Lapas Klas II A Lubukpakam, Deliserdang, mengaku sedang berada di jalan.

“Saya lagi di jalan, dipanggil Kanwil (Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Sumut, Red),” sebut Setia Budi Irianto ketika dikonfirmasi via ponsel, Senin (11/4).

Namun, ada hal mengejutkan yang dibeberkannya. Menurut Setia Budi, ada oknum BNN yang juga sering datang ke Lapas Klas II B Lubukpakam. Alasannya, oknum BNN itu ingin bertemu TG.

Dia menambahkan, tujuan BNN datang menemui TG untuk meminta uang. “Oknum anggota BNN sering datang juga mintain duit TG itu. Dari anak buah saya tahu ini,” ungkap Setia Budi.

Kata Setia Budi, TG adalah sosok orang yang enggak jelas jika ditanyai. “Orangnya kalau ngomong ngaco. Ngomongnya enggak jelas,” sebut Setia Budi.

Dia membantah jika Lapas Klas II B Lubukpakam memberikan perlakuan istimewa kepada TG. Menurutnya, TG tidur di ruangan nomor 9 yang jumlah di dalam kamar itu berjumlah 7 orang.

“Semuanya kasus narkoba,” tambahnya. (gus/ted/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/