32.8 C
Medan
Tuesday, April 30, 2024

Advokasi dan KIE Gerakkan Program KB

Foto: Istimewa
BERSAMA: Warga diabadikan bersama anggota DPR RI dan perwakilan BKKBN Sumut, usai sosialisasi Advokasi dan KIE Program KKBPK di Desa Mancang Selesai, Kecamatan Selesai, Langkat, belum lama ini.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumut menggelar kegiatan Sosialisasi Advokasi dan KIE Program KKBPK Bersama Mitra Kerja tahun 2019 di Desa Mancang Selesai, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, belum lama ini.

Turut hadir anggota DPR RI, H Ansory Siregar LC, sebagai mitra kerja dan Dra. Rabiatun Adawiyah, MPHR sebagai Kabid Adpin BKKBN Sumut.

Acara sosialisasi yang dihadiri ratusan warga ini juga digelar berbagai kegiatan hiburan. Di antaranya berupa pertunjukan kesenian, serta pembagian dooprize berhadiah sepeda gunung, kompor gas, dispenser, dan berbagai hadiah menarik lainnya.

Perwakilan BKKBN Sumut, Dra Rabiatun Adawiyah MPHR, mengatakan, kegiatan sosialisasi advokasi dan KIE ini bertujuan meningkatkan dukungan dalam pergerakan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di Sumut.

“Di samping itu, juga bertujuan untuk meningkatkan komitmen dan keterpaduan mitra kerja dalam melakukan Advokasi dan KIE dan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam pembinaan ketahanan keluarga,” ucap Rabiatun Adawiyah.

Program KKBPK ini, katanya melanjutkan, sangat penting bagi keluarga, karena dapat melahirkan generasi yang berkualitas. “Program ini bukan hanya untuk perempuan, tapi juga untuk pria, karena setiap kehamilan bisa direncanakan,” ujarnya.

Sementara itu, H Ansory Siregar LC menambahkan, DPR RI terus berkomitmen untuk mendukung program KKBPK. Sebab program ini juga dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keluarga berencana, serta mendorong masyarakat untuk mengikuti program KB.

Menurutnya, jumlah penduduk harus dikendalikan. Jika tidak, maka satu rumah akan diisi oleh 3-4 kepala keluarga. Dan tentunya, kondisi ini akan berpengaruh terhadap perekonomian, termasuk keluarga. “Jadi, jumlah penduduk harus dikendalikan agar hidup itu enak,” pungkasnya. (rel)

Foto: Istimewa
BERSAMA: Warga diabadikan bersama anggota DPR RI dan perwakilan BKKBN Sumut, usai sosialisasi Advokasi dan KIE Program KKBPK di Desa Mancang Selesai, Kecamatan Selesai, Langkat, belum lama ini.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumut menggelar kegiatan Sosialisasi Advokasi dan KIE Program KKBPK Bersama Mitra Kerja tahun 2019 di Desa Mancang Selesai, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, belum lama ini.

Turut hadir anggota DPR RI, H Ansory Siregar LC, sebagai mitra kerja dan Dra. Rabiatun Adawiyah, MPHR sebagai Kabid Adpin BKKBN Sumut.

Acara sosialisasi yang dihadiri ratusan warga ini juga digelar berbagai kegiatan hiburan. Di antaranya berupa pertunjukan kesenian, serta pembagian dooprize berhadiah sepeda gunung, kompor gas, dispenser, dan berbagai hadiah menarik lainnya.

Perwakilan BKKBN Sumut, Dra Rabiatun Adawiyah MPHR, mengatakan, kegiatan sosialisasi advokasi dan KIE ini bertujuan meningkatkan dukungan dalam pergerakan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di Sumut.

“Di samping itu, juga bertujuan untuk meningkatkan komitmen dan keterpaduan mitra kerja dalam melakukan Advokasi dan KIE dan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam pembinaan ketahanan keluarga,” ucap Rabiatun Adawiyah.

Program KKBPK ini, katanya melanjutkan, sangat penting bagi keluarga, karena dapat melahirkan generasi yang berkualitas. “Program ini bukan hanya untuk perempuan, tapi juga untuk pria, karena setiap kehamilan bisa direncanakan,” ujarnya.

Sementara itu, H Ansory Siregar LC menambahkan, DPR RI terus berkomitmen untuk mendukung program KKBPK. Sebab program ini juga dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keluarga berencana, serta mendorong masyarakat untuk mengikuti program KB.

Menurutnya, jumlah penduduk harus dikendalikan. Jika tidak, maka satu rumah akan diisi oleh 3-4 kepala keluarga. Dan tentunya, kondisi ini akan berpengaruh terhadap perekonomian, termasuk keluarga. “Jadi, jumlah penduduk harus dikendalikan agar hidup itu enak,” pungkasnya. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/