27.8 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Poldasu dan Kodam I/BB Siaga, Setiap Tamu Diperiksa

Polisi bersenjata-ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO Maraknya aksi teror dan penyerangan terhadap aparat keamanan beberapa waktu terakhir, memantik Polri dan TNI untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Polda Sumut dan Kodam I Bukit Barisan pun menerapkan sistem keamanan yang sangat ketat bagi siapa saja yang datang bertamu.

Pantauan Sumut Pos di Mapolda Sumut, Selasa (11/7), gerbang masuk dan keluar Mapolda Sumut dijaga ketat. Ditempatkan personel bersenjata lengkap dari Sabhara, Brimob, dan Provost. Mereka juga tampak mengenakan baju anti peluru. Tak ada yang lepas dari pemeriksaan, setiap orang yang hendak masuk diperiksa. Kendaraan mobil diperiksa isinya dan kolongnya, sementara setiap sepedamotor diperiksa joknya.

Setiap orang yang masuk diperiksa ketat, digeledah isi bawaannya. Bagi yang memakai jaket, petugas meminta untuk dibuka selama di dalam Mapoldasu. Mereka ditanyai apa tujuannya. Guna memastikan dan mengetahui tujuan utama orang yang masuk ke sana.

Setiap pos setidaknya ditempatkan dua orang personel Sabhara bersenjata lengkap, dibantu Brimob dan Provost. Bahkan di depan Mapoldasu, tepatnya di seberang jalan, petugas lalulintas lengkap dengan sepedamotornya berjumlah dua orang diparkir.

Pengawalan ketat juga dilakukan di Masjid Al Hidayah yang berada di dalam komplek Mapolda Sumut. Seperti yang terpantau, terdapat dua personel Kepolisian masing-masing dari Brimob dan dari Sabhara Polda Sumut yang secara terus-menerus terlihat mondar mandir melihat aktivitas masyarakat yang akan melaksanakan salat maupun yang berkegiatan di sekitaran masjid. Setiap personel yang berjaga tersebut dilengkapi dengan senjata laras panjang serta rompi.

Bahkan, bagi yang dicurigai, petugas tak segan menghampiri. Khususnya yang membawa tas dan bungkusan bungkusan plastik, petugas meminta agar benda itu diletakkan di luar Masjid Al Hidayah tanpa diperbolehkan dibawa masuk ke dalam masjid.

Walau melakukan penjagaan, tidak membuat para penjaga tersebut melalaikan salat. Ketika azan berkumandang menandakan telah masuk waktu Salat Zuhur, maka dua orang personel yang berjaga bersiap melaksanakan salat berjamaah.

Sedangkan dua orang lainnya tetap berjaga di luar sampai salat berjamaah usai. Setelah itu, dua personel lainnya langsung bersiap untuk melaksanakan Salat Zuhur.

Seorang warga yang kebetulan melaksanakan Salat Zuhur berjamaah di Masjid Al Hidayah Mapolda, Romeo mengaku, awalnya sempat bertanya atas ketatnya pengamanan masyarakat yang akan beribadah. Namun, ia memaklumi bila melihat rentetan teror yang menimpa aparat kepolisian.

Bahkan, penjagaan super ketat saat pisah sambut Kapoldasu dari Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel kepada Irjen Pol Paulus Waterpauw, Sabtu (7/5) lalu, tampak personel Brimob bersenjata lengkap dengan rompi berseliweran radius 100-200 meter di luar komplek Mapoldasu.

Polisi bersenjata-ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO Maraknya aksi teror dan penyerangan terhadap aparat keamanan beberapa waktu terakhir, memantik Polri dan TNI untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Polda Sumut dan Kodam I Bukit Barisan pun menerapkan sistem keamanan yang sangat ketat bagi siapa saja yang datang bertamu.

Pantauan Sumut Pos di Mapolda Sumut, Selasa (11/7), gerbang masuk dan keluar Mapolda Sumut dijaga ketat. Ditempatkan personel bersenjata lengkap dari Sabhara, Brimob, dan Provost. Mereka juga tampak mengenakan baju anti peluru. Tak ada yang lepas dari pemeriksaan, setiap orang yang hendak masuk diperiksa. Kendaraan mobil diperiksa isinya dan kolongnya, sementara setiap sepedamotor diperiksa joknya.

Setiap orang yang masuk diperiksa ketat, digeledah isi bawaannya. Bagi yang memakai jaket, petugas meminta untuk dibuka selama di dalam Mapoldasu. Mereka ditanyai apa tujuannya. Guna memastikan dan mengetahui tujuan utama orang yang masuk ke sana.

Setiap pos setidaknya ditempatkan dua orang personel Sabhara bersenjata lengkap, dibantu Brimob dan Provost. Bahkan di depan Mapoldasu, tepatnya di seberang jalan, petugas lalulintas lengkap dengan sepedamotornya berjumlah dua orang diparkir.

Pengawalan ketat juga dilakukan di Masjid Al Hidayah yang berada di dalam komplek Mapolda Sumut. Seperti yang terpantau, terdapat dua personel Kepolisian masing-masing dari Brimob dan dari Sabhara Polda Sumut yang secara terus-menerus terlihat mondar mandir melihat aktivitas masyarakat yang akan melaksanakan salat maupun yang berkegiatan di sekitaran masjid. Setiap personel yang berjaga tersebut dilengkapi dengan senjata laras panjang serta rompi.

Bahkan, bagi yang dicurigai, petugas tak segan menghampiri. Khususnya yang membawa tas dan bungkusan bungkusan plastik, petugas meminta agar benda itu diletakkan di luar Masjid Al Hidayah tanpa diperbolehkan dibawa masuk ke dalam masjid.

Walau melakukan penjagaan, tidak membuat para penjaga tersebut melalaikan salat. Ketika azan berkumandang menandakan telah masuk waktu Salat Zuhur, maka dua orang personel yang berjaga bersiap melaksanakan salat berjamaah.

Sedangkan dua orang lainnya tetap berjaga di luar sampai salat berjamaah usai. Setelah itu, dua personel lainnya langsung bersiap untuk melaksanakan Salat Zuhur.

Seorang warga yang kebetulan melaksanakan Salat Zuhur berjamaah di Masjid Al Hidayah Mapolda, Romeo mengaku, awalnya sempat bertanya atas ketatnya pengamanan masyarakat yang akan beribadah. Namun, ia memaklumi bila melihat rentetan teror yang menimpa aparat kepolisian.

Bahkan, penjagaan super ketat saat pisah sambut Kapoldasu dari Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel kepada Irjen Pol Paulus Waterpauw, Sabtu (7/5) lalu, tampak personel Brimob bersenjata lengkap dengan rompi berseliweran radius 100-200 meter di luar komplek Mapoldasu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/