31.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Instruksikan Gubsu Bersihkan Danau Toba, Luhut: Stop Izin KJA

istimewa
KERAMBA: Keramba jaring apung (KJA) yang ada di perairan Danau Toba.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan geram dengan kondisi Danau Toba yang semakin kotor. Kondisi ini tak terlepas dari keberadaan keramba jaring apung (KJA) di danau vulkanik terbesar di dunia itu. Karenanya, Luhut menegaskan, Danau Toba harus bersih dari keramba jaring apung.

Luhut menginstruksikan kepada Gubenur Sumut Edy Rahmayadi dan para bupati sekawasann

Danau Toba untuk tidak memberikan izin KJA kembali kepada pengusaha maupun perorangan. “Dengan kondisi ini, promosi Danau Toba akan menjadi jelek. Saya titip Pak Gubernur dan Pak Bupati, Danau Toba jangan dicemari lagi. Itu saya minta untuk dilakukan,” tegas Luhut kepada wartawan di sela peluncuran Grab Car Airport di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Kamis (11/7) siang.

Dia juga memastikan, keberadaan KJA hanya akan merusak Danau Toba dan pastinya juga merusak lingkungan. Akibatnya, wisatawan tidak akan mau lagi berkunjung ke Danau Toba. Terkait keramba milik masyarajat yang juga tidak sedikit jumlahnya, akan ikut diurus agar bersedia dihentikan usahanya. “Pemda, ayo kita kerjasama. Maaf ya, jangan dikasih-kasih duit… kita diam. Sudah tidak seperti lagi itu kita. Nanti rakyat kita berikan konvensasi. Kita harus bangga menjadi orang Indonesia,” ungkap Luhut.

Ia juga tidak mau lagi kondisi Danau Toba diperparah dengan banyak sampah, kotoran ternak, bahkan limbah rumah tangga yang dibuang ke danau. Untuk itu Luhut meminta Pemprov Sumut dan Pemkab sekawasan Danau Toba membuat aturan soal kebersihan keseluruhannya.

“Sampah kita tidak main-main. Saya meminta kepada Gubernur Sumut dan para Bupati membuat aturan. Jangan keramba jaring itu dikasih (izin) lagi. Jangan orang mengambil ikannya, lalu diekspor. Yang menikmati orang Swiss dan Eropa. Kita malah mendapat kotorannya,” kata Luhut.

Luhut juga menginstruksikan Geburnur Sumut Edy Rahmayadi membuat peraturan tegas soal KJA dan Pemprov Sumut harus menjadi leader. “Pak Gubernur harus diurus. Jangan taik babi dibuang ke Danau Toba. Para Bupati jangan sampai kotoran rumah tangga dibuang ke situ, tak mau lagi nanti turis datang melihat Danau Toba,” tegasnya.

Untuk memperbaiki itu semua, Luhut akan menggelar rapat bersama Pemkab sekawasan Danau Toba hari ini, Jumat (12/7). Termasuk akan membicarakan pembangunan infrastruktur di danau vulkanik itu. “Saya rapat besok (hari ini, red) di Danau Toba untuk menyatukan itu. Enam bulan ke depan sudah baik, PUPR harus memperbaiki apa. Kemudian, menteri Lingkungan Hidup, Menteri Desa sudah saya rapatkan. Ini saya kunjungi per daerah. Seminggu lagi ke Brobudur, ke Mandalika dan Labuhan Bajo,” tandas Luhut. (gus)

istimewa
KERAMBA: Keramba jaring apung (KJA) yang ada di perairan Danau Toba.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan geram dengan kondisi Danau Toba yang semakin kotor. Kondisi ini tak terlepas dari keberadaan keramba jaring apung (KJA) di danau vulkanik terbesar di dunia itu. Karenanya, Luhut menegaskan, Danau Toba harus bersih dari keramba jaring apung.

Luhut menginstruksikan kepada Gubenur Sumut Edy Rahmayadi dan para bupati sekawasann

Danau Toba untuk tidak memberikan izin KJA kembali kepada pengusaha maupun perorangan. “Dengan kondisi ini, promosi Danau Toba akan menjadi jelek. Saya titip Pak Gubernur dan Pak Bupati, Danau Toba jangan dicemari lagi. Itu saya minta untuk dilakukan,” tegas Luhut kepada wartawan di sela peluncuran Grab Car Airport di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Kamis (11/7) siang.

Dia juga memastikan, keberadaan KJA hanya akan merusak Danau Toba dan pastinya juga merusak lingkungan. Akibatnya, wisatawan tidak akan mau lagi berkunjung ke Danau Toba. Terkait keramba milik masyarajat yang juga tidak sedikit jumlahnya, akan ikut diurus agar bersedia dihentikan usahanya. “Pemda, ayo kita kerjasama. Maaf ya, jangan dikasih-kasih duit… kita diam. Sudah tidak seperti lagi itu kita. Nanti rakyat kita berikan konvensasi. Kita harus bangga menjadi orang Indonesia,” ungkap Luhut.

Ia juga tidak mau lagi kondisi Danau Toba diperparah dengan banyak sampah, kotoran ternak, bahkan limbah rumah tangga yang dibuang ke danau. Untuk itu Luhut meminta Pemprov Sumut dan Pemkab sekawasan Danau Toba membuat aturan soal kebersihan keseluruhannya.

“Sampah kita tidak main-main. Saya meminta kepada Gubernur Sumut dan para Bupati membuat aturan. Jangan keramba jaring itu dikasih (izin) lagi. Jangan orang mengambil ikannya, lalu diekspor. Yang menikmati orang Swiss dan Eropa. Kita malah mendapat kotorannya,” kata Luhut.

Luhut juga menginstruksikan Geburnur Sumut Edy Rahmayadi membuat peraturan tegas soal KJA dan Pemprov Sumut harus menjadi leader. “Pak Gubernur harus diurus. Jangan taik babi dibuang ke Danau Toba. Para Bupati jangan sampai kotoran rumah tangga dibuang ke situ, tak mau lagi nanti turis datang melihat Danau Toba,” tegasnya.

Untuk memperbaiki itu semua, Luhut akan menggelar rapat bersama Pemkab sekawasan Danau Toba hari ini, Jumat (12/7). Termasuk akan membicarakan pembangunan infrastruktur di danau vulkanik itu. “Saya rapat besok (hari ini, red) di Danau Toba untuk menyatukan itu. Enam bulan ke depan sudah baik, PUPR harus memperbaiki apa. Kemudian, menteri Lingkungan Hidup, Menteri Desa sudah saya rapatkan. Ini saya kunjungi per daerah. Seminggu lagi ke Brobudur, ke Mandalika dan Labuhan Bajo,” tandas Luhut. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/