25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Hujan Deras, 10 Rumah Rusak Diterjang Luapan Sungai di Simalungun

Foto: Metro Siantar/JPNN Air Sungai Salbe meluap dan menghantam rumah warga hingga 3 rumah rusak parah dan 7 rumah lainnya rusak ringan, Senin(20/8/2015).
Foto: Metro Siantar/JPNN
Air Sungai Salbe meluap dan menghantam rumah warga hingga 3 rumah rusak parah dan 7 rumah lainnya rusak ringan, Senin(20/8/2015).

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Curah hujan yang tinggi serta meluapnya Sungai Salbe mengakibatkan 10 rumah warga di Dusun Salbe, Nagori Togu Domu Nauli, Kecamatan Dolok Pardamean, Simalungun rusak, Senin (10/8/2015). Tiga di antaranya rusak parah.

Pantauan Metro Siantar (grup Sumut Pos) di lokasi kejadian, derasnya hujan mengakibatkan sungai tidak dapat menampung volume air. Akibatnya, air meluap dan menghantam rumah warga hingga 3 rumah rusak parah dan 7 rumah lainnya rusak ringan.

Kerusakan ini juga diakibatkan hantaman air bercampur bongkahan batu besar dari pegunungan. Namun, tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut.

“Bukan longsor, tapi sungai meluap bercampur bongkahan batu. Akibatnya 3 rumah warga yang berdekatan dengan sungai rusak parah. Kejadiannya semalam (Senin, red) sekira pukul 10.00 WIB,” jelas Djasiun Sitio (61), warga Salbe, Nagori Togu Domu Nauli, Kecamatan Dolok Pardamean, Selasa (11/8).

Masih kata Djasiun, rumah warga yang rusak parah adalah milik Frans Sitio, M Sinaga dan L Sihaloho.

“Mengetahui hujan lebat, warga langsung mengungsi sehingga tidak ada korban jiwa. Namun beberapa barang tidak sempat diselamatkan. Papan bagian depan rumah juga rusak (jebol) diterjang bebatuan besar,” tambahnya.

Senada disampaikan warga lainnya, Fernando Manik. Dia mengatakan, hujan terus berlanjut hingga dini hari. “Tadi malam hujan deras, tiba-tiba air bercampur bongkahan batu menerpa,” kata Fernando Manik.

Masih kata Fernando, setiap hujan deras, maka warga harus berhati-hati karena kondisi di sana rawan longsor. “Daerah Salbe merupakan pegunungan batu, sehingga jika hujan deras, akan rawan longsor atau banjir. Yang paling sering adalah longsor sehingga jalan tertutup,” ungkapnya.

Foto: Metro Siantar/JPNN Air Sungai Salbe meluap dan menghantam rumah warga hingga 3 rumah rusak parah dan 7 rumah lainnya rusak ringan, Senin(20/8/2015).
Foto: Metro Siantar/JPNN
Air Sungai Salbe meluap dan menghantam rumah warga hingga 3 rumah rusak parah dan 7 rumah lainnya rusak ringan, Senin(20/8/2015).

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Curah hujan yang tinggi serta meluapnya Sungai Salbe mengakibatkan 10 rumah warga di Dusun Salbe, Nagori Togu Domu Nauli, Kecamatan Dolok Pardamean, Simalungun rusak, Senin (10/8/2015). Tiga di antaranya rusak parah.

Pantauan Metro Siantar (grup Sumut Pos) di lokasi kejadian, derasnya hujan mengakibatkan sungai tidak dapat menampung volume air. Akibatnya, air meluap dan menghantam rumah warga hingga 3 rumah rusak parah dan 7 rumah lainnya rusak ringan.

Kerusakan ini juga diakibatkan hantaman air bercampur bongkahan batu besar dari pegunungan. Namun, tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut.

“Bukan longsor, tapi sungai meluap bercampur bongkahan batu. Akibatnya 3 rumah warga yang berdekatan dengan sungai rusak parah. Kejadiannya semalam (Senin, red) sekira pukul 10.00 WIB,” jelas Djasiun Sitio (61), warga Salbe, Nagori Togu Domu Nauli, Kecamatan Dolok Pardamean, Selasa (11/8).

Masih kata Djasiun, rumah warga yang rusak parah adalah milik Frans Sitio, M Sinaga dan L Sihaloho.

“Mengetahui hujan lebat, warga langsung mengungsi sehingga tidak ada korban jiwa. Namun beberapa barang tidak sempat diselamatkan. Papan bagian depan rumah juga rusak (jebol) diterjang bebatuan besar,” tambahnya.

Senada disampaikan warga lainnya, Fernando Manik. Dia mengatakan, hujan terus berlanjut hingga dini hari. “Tadi malam hujan deras, tiba-tiba air bercampur bongkahan batu menerpa,” kata Fernando Manik.

Masih kata Fernando, setiap hujan deras, maka warga harus berhati-hati karena kondisi di sana rawan longsor. “Daerah Salbe merupakan pegunungan batu, sehingga jika hujan deras, akan rawan longsor atau banjir. Yang paling sering adalah longsor sehingga jalan tertutup,” ungkapnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/