29 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Modus: Minta Tolong Bawakan Surat Izin Sakit Teman Sekolah

Perkosaan anak-anak-Ilustrasi
Perkosaan anak-anak-Ilustrasi

KISARAN, SUMUTPOS.CO – Para orangtua diimbau meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya, terutama anak-anak sekolah dasar (SD). Dari hasil investigasi Komisi Perlindungan Anak (KPA) Asahan, sudah ada lima bocah SD jadi korban pelaku kejahatan seksual alias penjahat kelamin. Ini ancaman serius, karena dapat menghancurkan masa depan korban dengan trauma berat dan dalam.

“Ini serius, dari hasil investigasi yang kita lakukan sudah ada lima korbannya,” ungkap Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPA) Kabupaten Asahan Alex Margolang, kepada Metro Asahan (Grup Sumut Pos), Selasa (11/8).

Alex mengatakan, korbannya rata-rata anak di bawah umur dan masih duduk di bangku sekolah dasar.

Dia melanjutkan dari hasil investigasi diketahui modus yang dilakukan pelaku dengan berpura-pura minta tolong si korban agar membawakan surat izin sakit anaknya yang satu sekolah. Pelaku lantas membujuk korban untuk mengambil surat izin anaknya di rumah. Si korban lantas dinaikkan ke sepeda motor.

“Setelah naik ke sepedamotornya, korban kemudian dibawa ke tempat sepi dan biasanya di sanalah dia melakukan aksinya,” ujar Alex.

“Ini kita ketahui dari pengakuan para korban yang kita temui,” ujarnya lagi.

Alex menyebutkan, para korban kejahatan seksual itu antara lain salah satu murid SD kelas V, warga Kisaran Naga. Si korban nyaris jadi budak seks pelaku saat dibawa ke depan Kantor Perpajakan. Beruntung dia berhasil lolos karena berteriak-teriak. Pelaku pun melepaskan korbannya. Namun sayang, kejadian ini tidak dilaporkan ke pihak berwajib.

Korban berikutnya seorang murid SDN 010093 kelas III. Korban yang ini juga berusaha berteriak-teriak sehingga pelaku melepaskannya. 

Perkosaan anak-anak-Ilustrasi
Perkosaan anak-anak-Ilustrasi

KISARAN, SUMUTPOS.CO – Para orangtua diimbau meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya, terutama anak-anak sekolah dasar (SD). Dari hasil investigasi Komisi Perlindungan Anak (KPA) Asahan, sudah ada lima bocah SD jadi korban pelaku kejahatan seksual alias penjahat kelamin. Ini ancaman serius, karena dapat menghancurkan masa depan korban dengan trauma berat dan dalam.

“Ini serius, dari hasil investigasi yang kita lakukan sudah ada lima korbannya,” ungkap Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPA) Kabupaten Asahan Alex Margolang, kepada Metro Asahan (Grup Sumut Pos), Selasa (11/8).

Alex mengatakan, korbannya rata-rata anak di bawah umur dan masih duduk di bangku sekolah dasar.

Dia melanjutkan dari hasil investigasi diketahui modus yang dilakukan pelaku dengan berpura-pura minta tolong si korban agar membawakan surat izin sakit anaknya yang satu sekolah. Pelaku lantas membujuk korban untuk mengambil surat izin anaknya di rumah. Si korban lantas dinaikkan ke sepeda motor.

“Setelah naik ke sepedamotornya, korban kemudian dibawa ke tempat sepi dan biasanya di sanalah dia melakukan aksinya,” ujar Alex.

“Ini kita ketahui dari pengakuan para korban yang kita temui,” ujarnya lagi.

Alex menyebutkan, para korban kejahatan seksual itu antara lain salah satu murid SD kelas V, warga Kisaran Naga. Si korban nyaris jadi budak seks pelaku saat dibawa ke depan Kantor Perpajakan. Beruntung dia berhasil lolos karena berteriak-teriak. Pelaku pun melepaskan korbannya. Namun sayang, kejadian ini tidak dilaporkan ke pihak berwajib.

Korban berikutnya seorang murid SDN 010093 kelas III. Korban yang ini juga berusaha berteriak-teriak sehingga pelaku melepaskannya. 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/