Berkali-kali salah beri uang kembalian ke pembeli rotinya di pekan-pekan kecamatan di wilayah Tapanuli Selatan, membuat Nenek Asnah Tanjung –penderita katarak– sedih. Beruntung, ada operasi katarak gratis yang digelar PT Agincourt Resources di Padang Sidempuan tahun 2017 lalu. Sejak sembuh, ia makin sering tertawa lebar: “Alangkah indahnya dunia,” katanya lantang.
‐———————————
Dame Ambarita, Batangtoru
‐———————————
Dipapah putri ketiganya, Nek Asnah Tanjung berjalan dengan percaya diri ke panggung Sopo Daganak, Batangtoru, Tapanuli Selatan, Senin (12/9/2022). Ia adalah mantan pasien operasi katarak gratis –yang digelar PTAR– yang telah lima tahun sembuh.
“Usia saya sekarang 77 tahun. Lima tahun lalu di usia 72 tahun, saya ikut operasi katarak. Sempat takut, tapi akhirnya memberanikan diri ikut,” katanya di acara Pekan Informasi Kesehatan Mata Tambang Emas Martabe ‘Buka Mata, Lihat Indahnya Dunia’. Hadir sejumlah manager PTAR, pejabat kecamatan, direktur RS Mata Mencirim 77 dan RS Bhayangkara Batangtoru, dan undangan lainnya.
Asnah ikut operasi, karena sudah 10 tahun penglihatannya kabur akibat katarak. “Saya berjualan jajanan anak-anak sudah 50 tahun,” kata warga Jalan Tanjung Kelurahan Ujung Padang, Kota Padang Sidempuan ini, dalam testimoninya.
Sejak kedua matanya kena katarak, ia berkali-kali salah memberi uang kembalian kepada pembeli jajanan yang dijualnya ke pekan-pekan. Baru sadar, ketika sudah menghitung uang di rumah, jumlahnya tidak sebanyak yang seharusnya.
Katarak juga membuatnya salah memberi ongkos becak. Seharusnya memberi Rp2.000, tertukar menjadi uang Rp20.000. Tukang becaknya tidak memberitahu pula, dan langsung kabur.
Meski sedih, ia tak sampai menangis. Kata dia, rezeki pasti dikembalikan Tuhan.
“Kadang saya juga nggak tau ada orang berdiri di sekitar saya, kecuali orang itu mengeluarkan suara,” katanya.
Sebenarnya, ia ingin dioperasi. Tapi kendala ekonomi membuat impiannya terkendala. Apalagi, dia belum terdaftar BPJS.
Memilih ikut Operasi Katarak Gratis yang digelar PTAR tahun 2017 lalu, mengubah hidupnya lebih bermakna.
“Saya ikut operasi katarak, tidak ada rasa sakit dan tidak ada efek samping. Sehari menginap di RS usai dioperasi, besoknya perban mata dibuka dan diberi obat tetes mata. Dan… penglihatan langsung terang. Alhamdulillah, Tuhan Maha Kuasa… alangkah indahnya dunia. Saya bisa melihat lagi,” ujarnya penuh semangat.
Sakit kepala yang kerap dideritanya juga ikut menghilang seiring membaiknya penglihatan
Setelah kelima anaknya menikah, Asnah memilih berjualan di rumah. Alasannya, tidak ada tanggungan lagi. Ia juga merasa tidak kuat lagi mengangkat-angkat barang jualan ke pekan-pekan.
“Alhamdulillah, sekarang tidak keliru lagi memberi uang kembalian. Tidak lagi salah memberi ongkos. Tidak nyasar lagi. Dan hobby saya membaca buku bisa kembali saya nikmati. Bahkan sendirian mengunjungi anak ke Binjai pun saya berani,” ucap nenek 12 cucu ini kembali tersenyum lebar.
Untui seluruh kebahagiaan itu, Asnah mengucapkan terimakasih kepada pihak Tambang Emas Martabe, yang sudah menyediakan operasi katarak gratis. “Saya amat senang. Sekarang saya bisa melihat dengan terang. Kepada yang butuh operasi katarak, pesan saya… jangan takut! Mudah-mudahan Tuhan yang Kuasa membuat kita bisa melihat dengan terang,” katanya.
Direktur RS Khusus Mata Mencirim Tujuh Tujuh, dr Syarifuddin A.Sp.M, dalam paparannya di acara pekan informasi kesehatan mata itu menyebutkan, katarak adalah penyakit mata yang ditandai dengan kekeruhan lensa mata. Kekeruhan itu mrnghalangi cahaya masuk sehingga pandangan menjadi kabur.
“Berdasarkan hasil penelitian terbaru, 81 persen kebutaan dan gangguan prnglihatan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Solusinya adalah operasi. Sampai saat ini, belum ditemukan teknik lain selain operasi,” katanya.
Kata dokter lulusan FK USU ini, operasi katarak bisa dilakukan untuk semua usia. Hanya saja, bagi pasien tertentu khususnya anak-anak, dianjurkan dioperasi di RS yang ada fasilitas bius, agar proses operasi tidak terganggu.
“Saat ini, teknologi operasi mata di Indonesia sudah baik. Tingkat keberhasilan operasi katarak mencapai 99,9 persen. Kasus yang ada efek samping kecil sekali, hanya 1-2 kasus. Penyebabnya beragam Misalnya karena si pasien menderita diabetes, atau jaringan urat matanya sudah bermasalah. Intinya, efek sampingnya kecil sekali. Jadi jangan takut ikut operasi,” imbaunya.
PT Agincourt Resources yang mengelola Tambang Emas Martabe menggelar Operasi Katarak Gratis sejal tahun 2011 lalu. Dan untuk ke-8 kalinya digelar tahun 2022. Pemeriksaan Mata tahun ini digelar di RS Bhayangkara Batangtoru, Tapanuli Selatan, pada 11-13 September 2022.
Operasi Katarak digelar di RS Bhayangkara 14, 24 September dan 15 Oktober 2022. Dan di RS Mata Mencirim 77 Medan pada 22 Oktober, 12 dan 23 November 2022. Operasi terbuka untuk umum dan gratis. (Mea)