25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

9 Dusun di Langkat Direndam Banjir

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
TERENDAM: Seorang anak perempuan terendam banjir saat melintasi jalan yang tak jauh dari rumahnya di Kecamatan Besitang, Rabu (11/10).

SUMUTPOS.CO – Hujan deras yang melanda sebagian kawasan Sumatera Utara, mengakibatkan 9 Dusun di Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, mengalami kebanjiran, Rabu (11/10) subuh.

BANJIR terparah kali ini menimpa Desa Sekoci dan Desa Bukit Mas. Ketinggian air di dua desa ini mencapai 1 sampai 1,5 meter. Parahnya, banjir kali ini membuat sebagian warga disana terisolir.

Camat Besitang Ibnu Kasir mengaku, sejauh ini Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langkat, Koramil serta Kecamatan, masih berjibaku untuk menyisir lokasi yang terpencil untuk mengevakuasi para korban.

“Ini kita masih di lapangan dan tengah menyisir lokasi bajir di Kecamatan Besitang. Memang kondisi terparah di Desa Skoci dan Desa Bukit mas,” kata dia.

Kenapa paling parah? Sebab, menurut Ibnu dua desa ini merupakan dataran rendah. Sehingga, air dengan cepat meninggi dan merendam desa tersebut.

Pun demikian, pihaknya terus berupaya melakukan penyisiran dan mengevakuasi warga yang terisolir.

“Untuk mencapai kedua desa ini, kita sudah menurunkan perahu karet untuk evakuasi warga. Dimana, di Desa Skoci terdapat 5 dusun dan di Desa Bukit Mas terdapat 4 dusun,” jelas Camat.

Untuk mengatisipasi banjir susulan, pihaknya sudah mendirikan tenda pengungsian. Selain itu, dapur umum juga sudah didirikan untuk menampung warga sekitar.

“Meski kondisi air sudah agak menurun, namun kita masih terus memantau. Karena cuaca memang agak ekstrim. Kita juga sudah mendirikan posko di Madrasa Pak Anef,” terangnya.

“Kebetulan kita sudah mendapat ijin untuk mendirikan posko disana dan ada tiga tenda pengungsi disana yang kita dirikan,” sambung Ibnu sembari mengaku sejauh ini tidak ada korban jiwa.

Terpisah, Kepala BPBD Irwansyah mengaku, belum bisa memastikan berapa lokasi yang terendam air. Sebab, anggota di lapangan sedang bekerja.

“Dari laporan sementara, cuma Kecamatan Besitang yang tersendam banjir. Sementara, kecamatan lain masih aman terkendali,” kata Ibnu sembari berjanji akan mengirim data daerah mana saja yang kebanjiran di Kabupaten Langkat.

Menurut Kepala BPBD, bencana banjir di Kecamatan Besitang terjadi akibat intensitas air yang cukup tinggi saat hujan kemarin.

“Hujan cukup deras mengakibatkan air masuk ke rumah warga sejak pukul 00.00 WIB. Hingga pukul 10.00 WIB air bertambah naik,” jelas dia.

Bencana ini sangat menyulitkan warga di Desa Bukit Mas. Di daerah tersebut sedikitnya ada 97 kepala keluarga terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1-1,5 meter.

Demikian juga dengan Desa Sekoci. Disana ada 435 kepala keluarga direndam banjir dengan ketinggian air 1 hingga 2 meter.

“Sementara di Kelurahan Kampung Lama ada 504 rumah terendam air dengan ketinggian air 1-1,5 meter. Di Kelurahan Pekan Besitang ada 200 rumah dengan ketinggian air 1 hingga 1,5 meter,” sebut dia.

Sedangkan di Kelurahan Bukit Kubu, sedikitnya ada 300 rumah terendam air dengan tinggi air 1 hingga 1,5 meter. “Kita sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan, Pilek Besitang dan Koramil. Disini kita sudah mendirikan tenda posko di Kelurahan Kampung Lama, Kecamatan Besitang,” tuturnya.

“Kita juga sudah mengevakuasi warga Desa Sekoci yang terjebak banjir ke daerah posko pengungsian yang telah disiapkan,” sambungnya sembari mengakhiri.(bam/ala)

 

 

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
TERENDAM: Seorang anak perempuan terendam banjir saat melintasi jalan yang tak jauh dari rumahnya di Kecamatan Besitang, Rabu (11/10).

SUMUTPOS.CO – Hujan deras yang melanda sebagian kawasan Sumatera Utara, mengakibatkan 9 Dusun di Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, mengalami kebanjiran, Rabu (11/10) subuh.

BANJIR terparah kali ini menimpa Desa Sekoci dan Desa Bukit Mas. Ketinggian air di dua desa ini mencapai 1 sampai 1,5 meter. Parahnya, banjir kali ini membuat sebagian warga disana terisolir.

Camat Besitang Ibnu Kasir mengaku, sejauh ini Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langkat, Koramil serta Kecamatan, masih berjibaku untuk menyisir lokasi yang terpencil untuk mengevakuasi para korban.

“Ini kita masih di lapangan dan tengah menyisir lokasi bajir di Kecamatan Besitang. Memang kondisi terparah di Desa Skoci dan Desa Bukit mas,” kata dia.

Kenapa paling parah? Sebab, menurut Ibnu dua desa ini merupakan dataran rendah. Sehingga, air dengan cepat meninggi dan merendam desa tersebut.

Pun demikian, pihaknya terus berupaya melakukan penyisiran dan mengevakuasi warga yang terisolir.

“Untuk mencapai kedua desa ini, kita sudah menurunkan perahu karet untuk evakuasi warga. Dimana, di Desa Skoci terdapat 5 dusun dan di Desa Bukit Mas terdapat 4 dusun,” jelas Camat.

Untuk mengatisipasi banjir susulan, pihaknya sudah mendirikan tenda pengungsian. Selain itu, dapur umum juga sudah didirikan untuk menampung warga sekitar.

“Meski kondisi air sudah agak menurun, namun kita masih terus memantau. Karena cuaca memang agak ekstrim. Kita juga sudah mendirikan posko di Madrasa Pak Anef,” terangnya.

“Kebetulan kita sudah mendapat ijin untuk mendirikan posko disana dan ada tiga tenda pengungsi disana yang kita dirikan,” sambung Ibnu sembari mengaku sejauh ini tidak ada korban jiwa.

Terpisah, Kepala BPBD Irwansyah mengaku, belum bisa memastikan berapa lokasi yang terendam air. Sebab, anggota di lapangan sedang bekerja.

“Dari laporan sementara, cuma Kecamatan Besitang yang tersendam banjir. Sementara, kecamatan lain masih aman terkendali,” kata Ibnu sembari berjanji akan mengirim data daerah mana saja yang kebanjiran di Kabupaten Langkat.

Menurut Kepala BPBD, bencana banjir di Kecamatan Besitang terjadi akibat intensitas air yang cukup tinggi saat hujan kemarin.

“Hujan cukup deras mengakibatkan air masuk ke rumah warga sejak pukul 00.00 WIB. Hingga pukul 10.00 WIB air bertambah naik,” jelas dia.

Bencana ini sangat menyulitkan warga di Desa Bukit Mas. Di daerah tersebut sedikitnya ada 97 kepala keluarga terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1-1,5 meter.

Demikian juga dengan Desa Sekoci. Disana ada 435 kepala keluarga direndam banjir dengan ketinggian air 1 hingga 2 meter.

“Sementara di Kelurahan Kampung Lama ada 504 rumah terendam air dengan ketinggian air 1-1,5 meter. Di Kelurahan Pekan Besitang ada 200 rumah dengan ketinggian air 1 hingga 1,5 meter,” sebut dia.

Sedangkan di Kelurahan Bukit Kubu, sedikitnya ada 300 rumah terendam air dengan tinggi air 1 hingga 1,5 meter. “Kita sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan, Pilek Besitang dan Koramil. Disini kita sudah mendirikan tenda posko di Kelurahan Kampung Lama, Kecamatan Besitang,” tuturnya.

“Kita juga sudah mengevakuasi warga Desa Sekoci yang terjebak banjir ke daerah posko pengungsian yang telah disiapkan,” sambungnya sembari mengakhiri.(bam/ala)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/