27.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Kerupuk ‘Kulit Biawak’ Itu Ternyata Kulit Ikan Bletong

Slamet menunjukan kerupuk kulit ikan bletong, yang dikira kulit biawak.

LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Beredarnya isu kerupuk biawak di Kel. Rengas Pulau, Kec. Medan Marelan, ternyata hanya kabar hoax (palsu). Kerupuk tersebut terbuat dari kulit ikan bletong dan tasik.

Hebohnya kabar kerupuk biawak tersebut telah membuat Slamet (50), selaku pengusaha kerupuk tersebut merasa dirugikan. Warga Jl. Kapten Rahmadbuddin Gg. Jambu, Lorong Sejati, Kel. Rengas Pulau, Kec. Medan Marelan pengolah kulit ikan merasa ada pihak yang mencoba merusak usahanya.

Merebaknya isu kerupuk biawak itu pun telah meresahkan masyarakat. Isu yang cepat menguap, untungnya cepat ditanggapi bersama Kadis Pertahanan Pangan, Muslim, Lurah, dan Kepling Link 9.

Pihaknya menyambangin rumah Slamet yang berada di Lorong Sejati dan mereka langsung melakukan pengrebekan, halasil saat menggeledah isi dalam rumahnya tidak ditemukan kulit biawak. Yang di dapat hanya kulit ikan bletong dan tasik.

“Aku terkejut melihat kedatangan banyak orang, ketika disamperin dengan Kadis Pertahanan Pangan, dikatakan kalau saya mengedarkan kerupuk kulit biawak. Itu semua tidak benar dengan berita tersebut, padahal itu kulit ikan Bletong dan Tasik yang dikasih sama teman ku. Bukan kulit biawak yang seperti di berita,” ucap Slamet di kediamannya.

Slamet yang setiap harinya bekerja sebagai pedagang Udang di pajak Jl. Cemara selama 24 tahun mengisahkan awal pembuatan kerupuk.

Karena melihat seringnya terbuang kulit ikan bletong, ia pun meminta kepada temananya yang bernama Amon, untuk mengolah kulit ikan tersebut menjadi kerupuk kulit.

Namun ketika kulit kulit tersebut dijemur depan rumahnya, terlihat seperti biawak. Dengan kejadian ini Slamet sangat menyesalkan tentang berita yang tidak benar itu.

“Aku kesal sekali dengan yang buat berita itu. Tapi aku ikhlasan ke yang maha kuasa biar aja, aku pun enggak mau lagi perpanjang masalah ini,” jelasnya.

Kadis Pertahanan Pangan ketika dikonfirmasi saat berada di lokasi mengatakan, ia sudah mengeledah isi rumah Slamet namun tidak ditemukan kulit biawak, tetapi hanya kulit ikan.

“Ini kulit ikan bukan biawak, sempelnya juga sudah kita bawa, untuk kembali di cek kebenarnya agar tidak ada lagi berita Hoax seperti ini” kata Muslim. (wal/bdh)

Slamet menunjukan kerupuk kulit ikan bletong, yang dikira kulit biawak.

LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Beredarnya isu kerupuk biawak di Kel. Rengas Pulau, Kec. Medan Marelan, ternyata hanya kabar hoax (palsu). Kerupuk tersebut terbuat dari kulit ikan bletong dan tasik.

Hebohnya kabar kerupuk biawak tersebut telah membuat Slamet (50), selaku pengusaha kerupuk tersebut merasa dirugikan. Warga Jl. Kapten Rahmadbuddin Gg. Jambu, Lorong Sejati, Kel. Rengas Pulau, Kec. Medan Marelan pengolah kulit ikan merasa ada pihak yang mencoba merusak usahanya.

Merebaknya isu kerupuk biawak itu pun telah meresahkan masyarakat. Isu yang cepat menguap, untungnya cepat ditanggapi bersama Kadis Pertahanan Pangan, Muslim, Lurah, dan Kepling Link 9.

Pihaknya menyambangin rumah Slamet yang berada di Lorong Sejati dan mereka langsung melakukan pengrebekan, halasil saat menggeledah isi dalam rumahnya tidak ditemukan kulit biawak. Yang di dapat hanya kulit ikan bletong dan tasik.

“Aku terkejut melihat kedatangan banyak orang, ketika disamperin dengan Kadis Pertahanan Pangan, dikatakan kalau saya mengedarkan kerupuk kulit biawak. Itu semua tidak benar dengan berita tersebut, padahal itu kulit ikan Bletong dan Tasik yang dikasih sama teman ku. Bukan kulit biawak yang seperti di berita,” ucap Slamet di kediamannya.

Slamet yang setiap harinya bekerja sebagai pedagang Udang di pajak Jl. Cemara selama 24 tahun mengisahkan awal pembuatan kerupuk.

Karena melihat seringnya terbuang kulit ikan bletong, ia pun meminta kepada temananya yang bernama Amon, untuk mengolah kulit ikan tersebut menjadi kerupuk kulit.

Namun ketika kulit kulit tersebut dijemur depan rumahnya, terlihat seperti biawak. Dengan kejadian ini Slamet sangat menyesalkan tentang berita yang tidak benar itu.

“Aku kesal sekali dengan yang buat berita itu. Tapi aku ikhlasan ke yang maha kuasa biar aja, aku pun enggak mau lagi perpanjang masalah ini,” jelasnya.

Kadis Pertahanan Pangan ketika dikonfirmasi saat berada di lokasi mengatakan, ia sudah mengeledah isi rumah Slamet namun tidak ditemukan kulit biawak, tetapi hanya kulit ikan.

“Ini kulit ikan bukan biawak, sempelnya juga sudah kita bawa, untuk kembali di cek kebenarnya agar tidak ada lagi berita Hoax seperti ini” kata Muslim. (wal/bdh)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/