27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Sektor Pertanian Kunci Pembangunan Nias

ADITIA LAOLI/SuMUT POS
BAGIKAN:Bupati Nias Drs. Sokhiatulo Laoli, MM didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Fonaso Laoli, A.Md. SE secara simbolis menyerahkan Alsintan kepada kelompok tani di 10 kecamatan di Kabupaten Nias.

NIAS, SUMUTPOS.CO –Pemerintah Kabupaten Nias terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian, mengingat sektor ini sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian masyarakat di Kabupaten Nias.

Hal ini dikatakan Bupati Nias Drs Sokhiatulo Laoli, MM pada acara penyerahan secara simbolis Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) kepada kelompok tani, di halaman kantor Dinas Pertanian, Jalan Pertanian, Hiliweto-Gido, Rabu (10/10).

Diungkapkan Sokhiatulo, pada tahun 2017 lalu, sektor pertanian menyumbang angka 1.417.902,77 atau sekitar 47,8 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nias.

“Ini menunjukkan, bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang masih sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian masyarakat di Kabupaten Nias. Untuk itu, pembangunan pertanian merupakan kunci pembangunan perekonomian di Kabupaten Nias”,ungkapnya.

Dikatakannya, melalui Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 50 Tahun 2012 tentang pedoman pengembangan kawasan pertanian, Kabupaten Nias telah ditetapkan sebagai kawasan padi dengan luas baku sawah 7.119,53 Ha. Lahan Sawah ini juga telah ditetapkan menjadi lahan pertanian pangan berkelanjutan berdasarkan pasal 40 ayat (4) Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nias Tahun 2014 – 2034.

“Penetapan kawasan ini mempengaruhi kebijakan pemerintah baik pusat, provinsi maupun Kabupaten terhadap prioritas pembangunan pertanian yang arahnya lebih besar ke bidang tanaman pangan dan hortikultura,”ujarnya.

Sokhiatulo berharap, melalui bantuan alat dan mesin pertanian yang diberikan dapat berpengaruh pada pengolahan lahan pertanian hingga proses panen sehingga produksi, produktifitas hasil pertanian dapat meningkat terutama untuk mencapai target tanaman khususnya komoditi Padi, Jagung dan Kedelai.

“Saya harapkan kepada para kelompok tani penerima manfaat agar benar-benar memanfaatkan bantuan ini dalam menjalankan kegiatan usaha taninya, para petani harus memiliki semangat kerja dan juga penting membangun sikap kekompakkan di kelompok sehingga mesin pertanian ini dapat terpelihara”,Pintanya.

Bupati Nias berpesan, kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan agar fokus meningkatkan produksi komoditi yang potensial untuk dikembangkan seperti padi, jagung, pisang kepok, cabe, kapulaga, dan komoditi lain yang memiliki nilai jual tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

“Bangun kerja sama dengan pihak-pihak luar yang memiliki jaringan agribisnis untuk membantu peningkatan produksi pertanian dan juga pemasaran hasil. Para penyuluh di lapangan laksanakan tugasnya secara maksimal, bantu petani dalam transfomasi ilmu dan keterampilan, sehingga petani kita menjadi pelaku-pelaku agribisnis bukan sebagai petani tradisional lagi”,Katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nias Fonaso Laoli, A.Md. SE melaporkan, pembangunan pertanian di daerah ini, masih dihadapi sejumlah permasalahan, diantaranya : pencapaian luas tambah tanam padi yang masih belum optimal, kekurangan tenaga penyuluh, sarana dan prasarana pertanian yang ma sih belum memadai.

Adapun Alsintan yang dibagikan kepada kelompok tani di 10 kecamatan di Kabupaten Nias berjumlah 89 unit dengan rincian, 20 unit traktor roda dua,15 unit pompa air, 20 unit hand sprayer, 5 unit ricetransplanter, 10 unit cultivator, 10 unit mini tiller, 9 unit power tresher. (mag-5/han)

ADITIA LAOLI/SuMUT POS
BAGIKAN:Bupati Nias Drs. Sokhiatulo Laoli, MM didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Fonaso Laoli, A.Md. SE secara simbolis menyerahkan Alsintan kepada kelompok tani di 10 kecamatan di Kabupaten Nias.

NIAS, SUMUTPOS.CO –Pemerintah Kabupaten Nias terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian, mengingat sektor ini sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian masyarakat di Kabupaten Nias.

Hal ini dikatakan Bupati Nias Drs Sokhiatulo Laoli, MM pada acara penyerahan secara simbolis Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) kepada kelompok tani, di halaman kantor Dinas Pertanian, Jalan Pertanian, Hiliweto-Gido, Rabu (10/10).

Diungkapkan Sokhiatulo, pada tahun 2017 lalu, sektor pertanian menyumbang angka 1.417.902,77 atau sekitar 47,8 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nias.

“Ini menunjukkan, bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang masih sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian masyarakat di Kabupaten Nias. Untuk itu, pembangunan pertanian merupakan kunci pembangunan perekonomian di Kabupaten Nias”,ungkapnya.

Dikatakannya, melalui Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 50 Tahun 2012 tentang pedoman pengembangan kawasan pertanian, Kabupaten Nias telah ditetapkan sebagai kawasan padi dengan luas baku sawah 7.119,53 Ha. Lahan Sawah ini juga telah ditetapkan menjadi lahan pertanian pangan berkelanjutan berdasarkan pasal 40 ayat (4) Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nias Tahun 2014 – 2034.

“Penetapan kawasan ini mempengaruhi kebijakan pemerintah baik pusat, provinsi maupun Kabupaten terhadap prioritas pembangunan pertanian yang arahnya lebih besar ke bidang tanaman pangan dan hortikultura,”ujarnya.

Sokhiatulo berharap, melalui bantuan alat dan mesin pertanian yang diberikan dapat berpengaruh pada pengolahan lahan pertanian hingga proses panen sehingga produksi, produktifitas hasil pertanian dapat meningkat terutama untuk mencapai target tanaman khususnya komoditi Padi, Jagung dan Kedelai.

“Saya harapkan kepada para kelompok tani penerima manfaat agar benar-benar memanfaatkan bantuan ini dalam menjalankan kegiatan usaha taninya, para petani harus memiliki semangat kerja dan juga penting membangun sikap kekompakkan di kelompok sehingga mesin pertanian ini dapat terpelihara”,Pintanya.

Bupati Nias berpesan, kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan agar fokus meningkatkan produksi komoditi yang potensial untuk dikembangkan seperti padi, jagung, pisang kepok, cabe, kapulaga, dan komoditi lain yang memiliki nilai jual tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

“Bangun kerja sama dengan pihak-pihak luar yang memiliki jaringan agribisnis untuk membantu peningkatan produksi pertanian dan juga pemasaran hasil. Para penyuluh di lapangan laksanakan tugasnya secara maksimal, bantu petani dalam transfomasi ilmu dan keterampilan, sehingga petani kita menjadi pelaku-pelaku agribisnis bukan sebagai petani tradisional lagi”,Katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nias Fonaso Laoli, A.Md. SE melaporkan, pembangunan pertanian di daerah ini, masih dihadapi sejumlah permasalahan, diantaranya : pencapaian luas tambah tanam padi yang masih belum optimal, kekurangan tenaga penyuluh, sarana dan prasarana pertanian yang ma sih belum memadai.

Adapun Alsintan yang dibagikan kepada kelompok tani di 10 kecamatan di Kabupaten Nias berjumlah 89 unit dengan rincian, 20 unit traktor roda dua,15 unit pompa air, 20 unit hand sprayer, 5 unit ricetransplanter, 10 unit cultivator, 10 unit mini tiller, 9 unit power tresher. (mag-5/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/