27.8 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Polemik Berakhir, Pedagang Pekan Lelo Bersedia Direlokasi

SEIRAMPAH, SUMUTPOS.CO – Setelah melalui perjalanan yang panjang dan polemik yang menimbulkan banyak kerugian baik dari pedagang maupun dari pemerintah, akhirnya pedagang Pekan Lelo di Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah pun bersedia untuk direlokasi dan berdagang di Pasar Rakyat Sei Rampah.

Hal itu diungkapkan pedagang Pekan Lelo, Muhammad Yunus saat menyambangi Kantor Bupati Serdangbedagai, Jalan Negara, Kecamatan Sei Rampah, Rabu (12/1/2022).

Didampingi mantan Ketua DPRD yang juga Ketua Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Serdangbedagai Sahlan Siregar, Muhammad Yunus menjumpai Bupati Serdangbedagai, Darma Wijaya di ruang kerjanya untuk mengutarakan isi hatinya. Ia mengaku salah dan meminta maaf kepada Pemerintah Kabupaten Serdangbedagai khususnya masyarakat luas karena sudah memperkeruh suasana dengan bertahan di Pekan Lelo.

“Ini kemauan saya sendiri dan tanpa paksaan. Saya meminta maaf kepada pemerintah dan masyarakat. daya akan mendukung program Pemerintah dan akan pindah berdagang di pasar rakyat Sei Rampah,” ungkapnya.

Ia pun mengaku bahwa kondisi Pasar Rakyat Sei Rampah sudah sangat bagus dengan fasilitas yang memadai. “Saya lihat kondisi Pasar Rakyat Sei Rampah sudah sangat bagus, tendanya dan fasilitas lainnya juga memadai, makanya saya mau pindah,” tambahnya.

Pria yang sudah bertahun-tahun berjualan di Pekan Lelo ini pun mengajak para pedagang lain yang masih bertahan di Pekan Lelo Firdaus untuk berkenan di relokasi ke Pasar Rakyat Sei Rampah.

“Ayo kawan-kawan pedagang, kita dukung kebijakan pemerintah demi Sergai Maju Terus, dan supaya gak ada lagi bentrok-bentrok dengan Satpol PP. Satpol PP hanya menjalankan tugas, kita mau jualan dengan tengan, masyarakat juga mau belanja dengan tenang. Makanya kita pindah ke pasar rakyat Sei Rampah,” jelasnya.

Sementara itu, Mantan Ketua DPRD dan juga Ketua Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Serdangbedagai Sahlan Siregar mengaku bahwa kekisruhan Pekan Lelo ini terjadi karena adanya oknum yang memiliki kepentingan dan sengaja mengambil keuntungan sendiri atau kelompok atas kekisruhan ini. “Saya lihat ini pasti ada yang tunggani, semua untuk 2024. Taunya saya orangnya, tapi sudahlah, kasian rakyat kita, pedagang kita,” ungkapnya.

Dia pun mengajak pedagang lainnya yang masih bertahan di Pekan Lelo untuk pindah ke Pasar Rakyat Sei Rampah. “Relokasi ini sudah lama direncanakan, masih jaman saya pun Ketua DPRD nya, pasar rakyat ini sengaja dibangun, bukan mudah itu perjuangannya. Pak Bupati melakukannya untuk ketertiban dan menjalankan program yang sudah ada,” jelas Sahlan.

Sedangkan Kasi Penegakan Satpol PP Serdang Bedagai, Hendri S mengaku bahwa pihaknya sudah melakukan sosialisasi secara persuasif sejak tahun 2020. Pendekatan, diskusi dan fasilitasi terus dilakukan agar mensuksesknya program pemerintah. “Langkah secara persuasif sudah dilakukan sejak 2020, namun kemarin itu ada penertiban bersama OPD maka dilakukanlah penertiban itu. Namun setelah koreksi masing-masing kita pun akhirnya berdamai dengan pedagang dan pak Yunus ini bersedia untuk memaafkan dan didukung pulak untuk direlokasi. Kami harap akan ada lagi pak yunus baru yang menyadari dan bersedia direlokasi ke pasar rakyat Sei Rampah,” pungkasnya. (rel/dek)

SEIRAMPAH, SUMUTPOS.CO – Setelah melalui perjalanan yang panjang dan polemik yang menimbulkan banyak kerugian baik dari pedagang maupun dari pemerintah, akhirnya pedagang Pekan Lelo di Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah pun bersedia untuk direlokasi dan berdagang di Pasar Rakyat Sei Rampah.

Hal itu diungkapkan pedagang Pekan Lelo, Muhammad Yunus saat menyambangi Kantor Bupati Serdangbedagai, Jalan Negara, Kecamatan Sei Rampah, Rabu (12/1/2022).

Didampingi mantan Ketua DPRD yang juga Ketua Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Serdangbedagai Sahlan Siregar, Muhammad Yunus menjumpai Bupati Serdangbedagai, Darma Wijaya di ruang kerjanya untuk mengutarakan isi hatinya. Ia mengaku salah dan meminta maaf kepada Pemerintah Kabupaten Serdangbedagai khususnya masyarakat luas karena sudah memperkeruh suasana dengan bertahan di Pekan Lelo.

“Ini kemauan saya sendiri dan tanpa paksaan. Saya meminta maaf kepada pemerintah dan masyarakat. daya akan mendukung program Pemerintah dan akan pindah berdagang di pasar rakyat Sei Rampah,” ungkapnya.

Ia pun mengaku bahwa kondisi Pasar Rakyat Sei Rampah sudah sangat bagus dengan fasilitas yang memadai. “Saya lihat kondisi Pasar Rakyat Sei Rampah sudah sangat bagus, tendanya dan fasilitas lainnya juga memadai, makanya saya mau pindah,” tambahnya.

Pria yang sudah bertahun-tahun berjualan di Pekan Lelo ini pun mengajak para pedagang lain yang masih bertahan di Pekan Lelo Firdaus untuk berkenan di relokasi ke Pasar Rakyat Sei Rampah.

“Ayo kawan-kawan pedagang, kita dukung kebijakan pemerintah demi Sergai Maju Terus, dan supaya gak ada lagi bentrok-bentrok dengan Satpol PP. Satpol PP hanya menjalankan tugas, kita mau jualan dengan tengan, masyarakat juga mau belanja dengan tenang. Makanya kita pindah ke pasar rakyat Sei Rampah,” jelasnya.

Sementara itu, Mantan Ketua DPRD dan juga Ketua Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Serdangbedagai Sahlan Siregar mengaku bahwa kekisruhan Pekan Lelo ini terjadi karena adanya oknum yang memiliki kepentingan dan sengaja mengambil keuntungan sendiri atau kelompok atas kekisruhan ini. “Saya lihat ini pasti ada yang tunggani, semua untuk 2024. Taunya saya orangnya, tapi sudahlah, kasian rakyat kita, pedagang kita,” ungkapnya.

Dia pun mengajak pedagang lainnya yang masih bertahan di Pekan Lelo untuk pindah ke Pasar Rakyat Sei Rampah. “Relokasi ini sudah lama direncanakan, masih jaman saya pun Ketua DPRD nya, pasar rakyat ini sengaja dibangun, bukan mudah itu perjuangannya. Pak Bupati melakukannya untuk ketertiban dan menjalankan program yang sudah ada,” jelas Sahlan.

Sedangkan Kasi Penegakan Satpol PP Serdang Bedagai, Hendri S mengaku bahwa pihaknya sudah melakukan sosialisasi secara persuasif sejak tahun 2020. Pendekatan, diskusi dan fasilitasi terus dilakukan agar mensuksesknya program pemerintah. “Langkah secara persuasif sudah dilakukan sejak 2020, namun kemarin itu ada penertiban bersama OPD maka dilakukanlah penertiban itu. Namun setelah koreksi masing-masing kita pun akhirnya berdamai dengan pedagang dan pak Yunus ini bersedia untuk memaafkan dan didukung pulak untuk direlokasi. Kami harap akan ada lagi pak yunus baru yang menyadari dan bersedia direlokasi ke pasar rakyat Sei Rampah,” pungkasnya. (rel/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/