25.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Pimpin Rapat Evaluasi Penanganan Pengungsi Sinabung, Edy Rahmayadi: Perbanyak Pasokan Air Bersih

PRAN HASIBUAN/SUMUT POS
PIMPIN: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memimpin rapat evaluasi penanganan pengungsi korban bencana erupsi Gunug Sinabung di Ruang Rapat Lantai 10, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Selasa (12/3).

KARO, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) H Edy Rahmayadi, memimpin rapat evaluasi penanganan pengungsi korban bencana erupsi Gunug Sinabung di Ruang Rapat Lantai 10, Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Medan, Selasa (12/3).

Pada kesempatan tersebut, Edy mengingatkan Pemkab Karo dan pihak terkait, untuk memperhatikan sumber air bersih pada relokasi tahap ketiga pengungsi korban bencana erupsi Gunung Sinabung.

Edy mengatakan, pasokan air bersih harus diperbanyak. Jika tidak ada air bersih, pembangunan relokasi pengungsi tersebut akan percuma.

“Saya percaya, pasti banyak pasokan air di Karo itu. Saya tak percaya, kalau di Karo tidak ada air,” ungkap Edy.

Menurut Edy, pasokan air juga dibutuhkan untuk mengairi lahan pertanian. Termasuk pertanian yang nanti akan digarap oleh warga relokasi. Selain itu, masa depan Sumut juga ada di Kabupaten Karo, sebagai satu sentra usaha pertanian. “Tanah Karo adalah tempat yang sangat memungkinkan untuk menghidupi Sumut, makanya saya mau itu segera dilakukan,” harapnya.

Dia juga berpesan, agar di tempat relokasi dibangun fasilitas umum, seperti lapangan sepak bola atau bola voli. “Sarana olahraga sangat dibutuhkan oleh masyarakat, selain terhibur, masyarakat juga sehat,” jelas Edy.

Edy berharap kepada seluruh pihak terkait, agar menyegerakan relokasi tahap ketiga tersebut. Untuk itu, kepada pihak TNI dan Polri diminta bahu membahu menyelesaikan segala permasalahan mengenai keamanan dan ketertiban di daerah tersebut. “Semua pihak termasuk Pemkab, TNI, Polri dan pihak terkait, harus bersinergi dalam hal tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Karo, Terkelin Brahmana mengatakan, lokasi relokasi tahap ketiga sudah ditetapkan di Siosar. Pembangunan tersebut berdasarkan pengembangan dari relokasi tahap pertama yang dilakukan pada 2014 hingga 2015. “Untuk lahan usaha tani sudah mendapatkan izin tukar menukar dari Kementerian Kehutanan seluas 480 hektare,” bebernya.

Dia juga menyampaikan, alokasi anggaran relokasi tahap ketiga di Siosar ini sebesar Rp161 miliar. Desa yang direlokasi di antaranya Sigarang-garang, Sukanalu, Mardingding, dan Dusun Laukawar. Dalam relokasi tahap ketiga, akan dibangun rumah untuk 892 kepala keluarga. Juga ada lahan usaha tani untuk pengungsi. Serta fasilitas umum dan sosial yang diperlukan masyarakat Siosar, seperti jalan, masjid, gereja, drainase, air bersih, dan lainnya.

Turut hadir dalam pertamuan itu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sumut dan Pemkab Karo, Dandim 0205/TK Letkol Inf Taufik Rizal, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Karo Gloria Sinuhaji, serta Wakapolres Karo Kompol Edward Saragih. (prn/saz)

PRAN HASIBUAN/SUMUT POS
PIMPIN: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memimpin rapat evaluasi penanganan pengungsi korban bencana erupsi Gunug Sinabung di Ruang Rapat Lantai 10, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Selasa (12/3).

KARO, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) H Edy Rahmayadi, memimpin rapat evaluasi penanganan pengungsi korban bencana erupsi Gunug Sinabung di Ruang Rapat Lantai 10, Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Medan, Selasa (12/3).

Pada kesempatan tersebut, Edy mengingatkan Pemkab Karo dan pihak terkait, untuk memperhatikan sumber air bersih pada relokasi tahap ketiga pengungsi korban bencana erupsi Gunung Sinabung.

Edy mengatakan, pasokan air bersih harus diperbanyak. Jika tidak ada air bersih, pembangunan relokasi pengungsi tersebut akan percuma.

“Saya percaya, pasti banyak pasokan air di Karo itu. Saya tak percaya, kalau di Karo tidak ada air,” ungkap Edy.

Menurut Edy, pasokan air juga dibutuhkan untuk mengairi lahan pertanian. Termasuk pertanian yang nanti akan digarap oleh warga relokasi. Selain itu, masa depan Sumut juga ada di Kabupaten Karo, sebagai satu sentra usaha pertanian. “Tanah Karo adalah tempat yang sangat memungkinkan untuk menghidupi Sumut, makanya saya mau itu segera dilakukan,” harapnya.

Dia juga berpesan, agar di tempat relokasi dibangun fasilitas umum, seperti lapangan sepak bola atau bola voli. “Sarana olahraga sangat dibutuhkan oleh masyarakat, selain terhibur, masyarakat juga sehat,” jelas Edy.

Edy berharap kepada seluruh pihak terkait, agar menyegerakan relokasi tahap ketiga tersebut. Untuk itu, kepada pihak TNI dan Polri diminta bahu membahu menyelesaikan segala permasalahan mengenai keamanan dan ketertiban di daerah tersebut. “Semua pihak termasuk Pemkab, TNI, Polri dan pihak terkait, harus bersinergi dalam hal tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Karo, Terkelin Brahmana mengatakan, lokasi relokasi tahap ketiga sudah ditetapkan di Siosar. Pembangunan tersebut berdasarkan pengembangan dari relokasi tahap pertama yang dilakukan pada 2014 hingga 2015. “Untuk lahan usaha tani sudah mendapatkan izin tukar menukar dari Kementerian Kehutanan seluas 480 hektare,” bebernya.

Dia juga menyampaikan, alokasi anggaran relokasi tahap ketiga di Siosar ini sebesar Rp161 miliar. Desa yang direlokasi di antaranya Sigarang-garang, Sukanalu, Mardingding, dan Dusun Laukawar. Dalam relokasi tahap ketiga, akan dibangun rumah untuk 892 kepala keluarga. Juga ada lahan usaha tani untuk pengungsi. Serta fasilitas umum dan sosial yang diperlukan masyarakat Siosar, seperti jalan, masjid, gereja, drainase, air bersih, dan lainnya.

Turut hadir dalam pertamuan itu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sumut dan Pemkab Karo, Dandim 0205/TK Letkol Inf Taufik Rizal, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Karo Gloria Sinuhaji, serta Wakapolres Karo Kompol Edward Saragih. (prn/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/