Adapun kepergian Parada Siahaan ke Gunungsitoli, sambung mereka, dalam rangka menghantarkan surat penagihan utang pajak dari salah seorang pengusaha di Gunungsitoli. “Saat itu, korban Parada Siahaan didampingi Satpam KP2KP Gunungsitoli, Sozanolo Lase menghantarkan surat tersebut. Dan saat itulah terjadi peristiwa pembunuhan tersebut,” kata mereka.
Masih menurut mereka, Parada Siahaan baru saja selesai berlibur dari Bali bersama istrinya yang sedang hamil 7 bulan. “Korban baru sampai di Sibolga, Senin (11/4) kemarin usai cuti dan berlibur ke Bali. Kemudian malamnya Parada Siahaan berangkat ke Pulau Nias untuk menjalankan tugas,” sebut mereka.
Sebelum berangkat ke Nias, lanjut mereka, Parada Siahaan masih membagi-bagikan baju kepada rekan-rekannya di kantor KPP Pratama Sibolga. “Baju itu merupakan buah tangan yang dibawa korban dari Bali, bahkan ada baju dari Aceh. Sebab sebelum cuti kemarin, Parada sempat ditugaskan ke Aceh,” kata mereka sembari mengatakan, kalau hal itu merupakan kenang-kenangan terakhir dari korban.
Jenazah korban sendiri, kata mereka, direncanakan akan diberangkatkan dengan menggunakan pesawat dari Nias ke Medan, Rabu (13/4). “Jenazah korban dijemput langsung oleh Kepala KPP Pratama Sibolga dan diantar langsung ke rumah duka di Medan,” tandas mereka lantas menambahkan sosok korban merupakan sahabat dan rekan kerja yang baik.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Helfi Assegaf menyebutkan, tersangka merupakan seorang pengusaha jual beli karet. Aksi pembunuhan itu dilakukan tersangka di Jalan Yos Sudarso Desa Hilihao Km 5 Gunungsitoli. Saat ini pihak Polres masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku. Pengakuannya sudah menghabisi dua korban. Polres Nias telah memeriksa sembilan saksi.
“Tersangka sudah mengakui perbuatannya, namun tentang motifnya masih didalami,” tandasnya kepada Posmetro Medan (grup Sumut Pos).
Dikatakannya, modus operandi masih dalam lidik, namun dari keterangan pelaku, kedua orang tersebut menagih pajaknya yang berjumlah Rp14,7 miliar, sehingga merasa tidak sanggup membayar dan kalap. Seketika itu juga, dia langsung melakukan aksi kejahatannya. “Masih diperiksa intensif,” tandasnya.