SIDIMPUAN, SUMUTPOS.CO – DG alias Gerendel (21) harus meringkuk di kantor polisi. Pria yang tinggal di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara ini, dibui karena mencabuli anak tetangganya, Rabu (10/5).
Ceritanya, pagi itu, Gerendel mendatangi rumah tetangganya yang sekaligus dijadikan warung kopi. Setelah duduk, ia pun memesan kopi. Tak lama berselang, LS, si pemilik warung meminta Gerendel menjaga rumah sekaligus kedua anaknya.
Sebab, LS dan suami hendak membeli sarapan. Begitu keduanya pergi, Gerendel masuk ke kamar anak pemilik warung. Saat itu, Gerendel melihat MA (7) yang masih duduk di kelas dua SD dan adiknya tertidur di dalam kamar. Lalu, Gerendel melakukan aksinya.
“Kejadiannya pagi. Saat itu kami pergi beli sarapan,” ucap orangtua korban.
LS menceritakan, setibanya di rumah usai membeli sarapan, ia mendapati pelaku masih duduk di warungnya. LS sama sekali tak menaruh rasa curiga. Namun, alangkah terkejutnya LS saat masuk ke dalam rumah dan mendengar pengaduan MA.
“Ngadu dia sama saya. Dibilangnya, kenapa mamak izinkan si Gerendel masuk kamar dan melakukan hal tak senonoh. Terkejut saya mendengarnya,” kata LS.
Mendengar ucapan MA, LS langsung ingin menjumpai Gerendel. Namun sayang, Gerendel sudah pergi dari warung miliknya.
SIDIMPUAN, SUMUTPOS.CO – DG alias Gerendel (21) harus meringkuk di kantor polisi. Pria yang tinggal di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara ini, dibui karena mencabuli anak tetangganya, Rabu (10/5).
Ceritanya, pagi itu, Gerendel mendatangi rumah tetangganya yang sekaligus dijadikan warung kopi. Setelah duduk, ia pun memesan kopi. Tak lama berselang, LS, si pemilik warung meminta Gerendel menjaga rumah sekaligus kedua anaknya.
Sebab, LS dan suami hendak membeli sarapan. Begitu keduanya pergi, Gerendel masuk ke kamar anak pemilik warung. Saat itu, Gerendel melihat MA (7) yang masih duduk di kelas dua SD dan adiknya tertidur di dalam kamar. Lalu, Gerendel melakukan aksinya.
“Kejadiannya pagi. Saat itu kami pergi beli sarapan,” ucap orangtua korban.
LS menceritakan, setibanya di rumah usai membeli sarapan, ia mendapati pelaku masih duduk di warungnya. LS sama sekali tak menaruh rasa curiga. Namun, alangkah terkejutnya LS saat masuk ke dalam rumah dan mendengar pengaduan MA.
“Ngadu dia sama saya. Dibilangnya, kenapa mamak izinkan si Gerendel masuk kamar dan melakukan hal tak senonoh. Terkejut saya mendengarnya,” kata LS.
Mendengar ucapan MA, LS langsung ingin menjumpai Gerendel. Namun sayang, Gerendel sudah pergi dari warung miliknya.