25.6 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Masyarakat Gerebek Lokasi Judi Pasar 7 Tandam Hilir

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Masyarakat yang terdiri ibu-ibu perwiritan bersama pemuda remaja masjid menggerebek lokasi perjudian mesin, mulai dari tembak ikan, jekpot slot dan lainnya di Jalan Binjai-Stabat, Desa Tandam Hilir I, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang atau yang biasa akrab disebut Jalan Pasar 7 Tandam Hilir, Sabtu (12/8) petang. Aksi gerebek yang dilakukan masyarakat diunggah akun Instagram @seputaran.binjai dan viral di media sosial.

Dalam video yang dilihat Sumut Pos, masyarakat dan pemuda remaja masjid didominasi kaum ibu-ibu menggerebek lokasi judi tersebut dari pintu belakang. Mereka berjumlah belasan orang langsung merangsek masuk dari belakang, karena pintu masuk untuk pemain dari belakang.

Sepintas dilihat dari depan, ruko 2 pintu bertingkat ini seperti tidak ada aktivitas di dalamnya. Namun nyatanya aktivitas perjudian dari berbagai jenis mesin, bebas beroperasi di balik pintu ruko tersebut.

Kapolres Binjai, AKBP Rio Alexander Panelewen ketika dikonfirmasi video viral aksi gerebek masyarakat, langsung memberikan atensi dan respon cepat. Mantan Kapolres Nduga ini menyebut akan turun ke lokasi menemui masyarakat guna mendengar langsung aspirasi mereka perihal lokasi praktik perjudian yang diduga sudah lama beroperasi.

Benar saja, jebolan Akademi Kepolisian 2004 ini langsung turun menemui masyarakat di Masjid Al-Ikhlas Tandam, tak jauh dari lokasi judi tersebut. Rio datang didampingi Kanit Pidum, Ipda Herbert Silaban dan beberapa anggota lainnya.

Namun, tidak terlihat Kapolsek Binjai, AKP Budiadin. Orang nomor satu di Polres Binjai ini memperkenalkan diri kepada masyarakat sebagai pejabat baru yang menjabat sejak 1 bulan belakangan.

“Saya dapat laporan kejadian tadi, jadi saya harus turun ke TKP. Penasaran saya, gak mau cuma liat laporan saja. Saya mau turun ke lapangan dan mendengar langsung aspirasi dari ibu-ibu,” katanya.

Mendengar hal ini, masyarakat ibu-ibu perwiritan langsung menyampaikan keluh kesahnya kepada Kapolres Binjai.

Masni, mewakili ibu-ibu perwiritan menegaskan, masyarakat resah melihat lokasi perjudian tersebut. Bahkan, masyarakat dan ibu-ibu perwiritan sudah berulang kali meminta agar tempat judi tembak ikan tersebut ditutup. Namun, permintaan mereka dihiraukan.

Dia menambahkan, masyarakat seperti kucing-kucingan dengan pengelola tempat penyakit masyarakat (Pekat) tersebut. Artinya ketika didatangi, tempat judi ini tutup.

Ketika mereka pulang, tempat judi tersebut buka. “Kami sebagai masyarakat Dusun I Pasar Umum terutama kami emak-emak wirit, kami resah dan gelisah dengan keadaan game itu di dusun kami. Anak kami ke situ, suami-suami kami ke situ, gajian abis gajian, suami ke situ, istri kekurangan belanja, anak sekolah kekurangan uang sekolah, ribut kami pak. Jadi kami keberatan ada itu, fasilitas itu kami keberatan ada di dusun kami ini,” ujar wanita berhijab merah tersebut.

“Adanya fasilitas itulah makanya anak-anak kami, suami-suami kami kesana. Andaikan itu tidak ada, tak akan ke sana, resah kali kami sebagai mamak-mamak ini,” imbuhnya

Ibu-ibu perwiritan juga merasa diikuti setelah meminta secara baik-baik kepada pengelola tempat judi untuk menutup saja usaha ilegal tersebut. Bahkan saat ibadah, kata Masni, merasa diikuti oleh orang-orang yang diduga suruhan dari pengelola atau pemilik lokasi judi tersebut.

“Wirit saja kami sekarang, sudah ada yang nungguin kami, takut didemon, resah kami. Wirit kami ada yang jaga di situ, ada intel mereka,” katanya.

“Harusnya kami yang ke sana, kok kami pula yang dijaga. Selama ini kami baik-baik ke sana minta ditutup, kami datang tutup, kami pulang buka dan selalu seperti itu,” tambahnya.

Warga lainnya pun menyampaikan keluhan dan aspirasinya perihal tempat judi tersebut. Tak lupa, masyarakat dan ibu-ibu perwiritan juga mengucapkan terima kasih atas kedatangan Kapolres Binjai yang merespon langsung keluhan mereka.

“Silap mata HP hilang, tabung gas hilang, angsa-angsa hilang, anak malas sekolah. Kami sangat berterima kasih karena direspon, malam ini direspon langsung.
Besar di dalam itu, di dalam banyak mesin dan kami berharap itu ditutup,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya.

Sementara, Kapolres Binjai mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah menggeruduk lokasi praktik perjudian tersebut. Pasalnya, masyarakat telah ambil alih pekerjaan polisi yang menggerebek lokasi perjudian. Artinya secara tidak langsung, masyarakat telah membantu polisi untuk penegakan hukum dan memberantas praktik perjudian.

“Terima kasih banyak sudah membantu kami pihak kepolisian dan jujur sebenarnya saya terbuka saja, saya sebagai kapolres, saya malu. Tapi saya terima kasih kepada masyarakat, saya malu, saya sebagai aparat keamanan, masyarakat lebih cepat bertindak,” ujar Rio.

Dia mengapresiasi tindakan yang dilakukan masyarakat bersama ibu-ibu perwiritan karena telah menggerebek lokasi judi tersebut. “Saya terima kasih banyak, saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya buat masyarakat dan saya terharu malam ini. Rupanya di Binjai ini, masih ada masyarakat yang tidak suka judi,” ujar Rio.

Kepada masyarakat, Rio menegaskan, Polres Binjai akan memberantas praktik perjudian di wilayah hukumnya. Sebab, Polres Binjai telah mendapat dukungan dari masyarakat.

Usai tatap muka dengan masyarakat, Rio merasa lega saat diwawancarai. “Saya bertemu dengan masyarakat untuk mendengar aspirasi langsung dari masyarakat dan ibu-ibu dan bapak-bapak yang masuk di wilayah hukum Polsek Binjai Tandam. Adapun aspirasi yang diberikan adalah terkait dengan perjudian,” kata Rio.

“Saya sudah mendengarkan semua apa unek-unek masyarakat dan tentunya kita akan tindak lanjut kedepan supaya tidak terjadi lagi hal hal seperti ini. Aksi masyarakat mendatangi tempat praktik perjudian kemudian dibubarkan. Kami setelah mengetahui dari masyarakat, tentunya kami akan menindaklanjuti dengan tegas,” pungkasnya. (ted/tri)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Masyarakat yang terdiri ibu-ibu perwiritan bersama pemuda remaja masjid menggerebek lokasi perjudian mesin, mulai dari tembak ikan, jekpot slot dan lainnya di Jalan Binjai-Stabat, Desa Tandam Hilir I, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang atau yang biasa akrab disebut Jalan Pasar 7 Tandam Hilir, Sabtu (12/8) petang. Aksi gerebek yang dilakukan masyarakat diunggah akun Instagram @seputaran.binjai dan viral di media sosial.

Dalam video yang dilihat Sumut Pos, masyarakat dan pemuda remaja masjid didominasi kaum ibu-ibu menggerebek lokasi judi tersebut dari pintu belakang. Mereka berjumlah belasan orang langsung merangsek masuk dari belakang, karena pintu masuk untuk pemain dari belakang.

Sepintas dilihat dari depan, ruko 2 pintu bertingkat ini seperti tidak ada aktivitas di dalamnya. Namun nyatanya aktivitas perjudian dari berbagai jenis mesin, bebas beroperasi di balik pintu ruko tersebut.

Kapolres Binjai, AKBP Rio Alexander Panelewen ketika dikonfirmasi video viral aksi gerebek masyarakat, langsung memberikan atensi dan respon cepat. Mantan Kapolres Nduga ini menyebut akan turun ke lokasi menemui masyarakat guna mendengar langsung aspirasi mereka perihal lokasi praktik perjudian yang diduga sudah lama beroperasi.

Benar saja, jebolan Akademi Kepolisian 2004 ini langsung turun menemui masyarakat di Masjid Al-Ikhlas Tandam, tak jauh dari lokasi judi tersebut. Rio datang didampingi Kanit Pidum, Ipda Herbert Silaban dan beberapa anggota lainnya.

Namun, tidak terlihat Kapolsek Binjai, AKP Budiadin. Orang nomor satu di Polres Binjai ini memperkenalkan diri kepada masyarakat sebagai pejabat baru yang menjabat sejak 1 bulan belakangan.

“Saya dapat laporan kejadian tadi, jadi saya harus turun ke TKP. Penasaran saya, gak mau cuma liat laporan saja. Saya mau turun ke lapangan dan mendengar langsung aspirasi dari ibu-ibu,” katanya.

Mendengar hal ini, masyarakat ibu-ibu perwiritan langsung menyampaikan keluh kesahnya kepada Kapolres Binjai.

Masni, mewakili ibu-ibu perwiritan menegaskan, masyarakat resah melihat lokasi perjudian tersebut. Bahkan, masyarakat dan ibu-ibu perwiritan sudah berulang kali meminta agar tempat judi tembak ikan tersebut ditutup. Namun, permintaan mereka dihiraukan.

Dia menambahkan, masyarakat seperti kucing-kucingan dengan pengelola tempat penyakit masyarakat (Pekat) tersebut. Artinya ketika didatangi, tempat judi ini tutup.

Ketika mereka pulang, tempat judi tersebut buka. “Kami sebagai masyarakat Dusun I Pasar Umum terutama kami emak-emak wirit, kami resah dan gelisah dengan keadaan game itu di dusun kami. Anak kami ke situ, suami-suami kami ke situ, gajian abis gajian, suami ke situ, istri kekurangan belanja, anak sekolah kekurangan uang sekolah, ribut kami pak. Jadi kami keberatan ada itu, fasilitas itu kami keberatan ada di dusun kami ini,” ujar wanita berhijab merah tersebut.

“Adanya fasilitas itulah makanya anak-anak kami, suami-suami kami kesana. Andaikan itu tidak ada, tak akan ke sana, resah kali kami sebagai mamak-mamak ini,” imbuhnya

Ibu-ibu perwiritan juga merasa diikuti setelah meminta secara baik-baik kepada pengelola tempat judi untuk menutup saja usaha ilegal tersebut. Bahkan saat ibadah, kata Masni, merasa diikuti oleh orang-orang yang diduga suruhan dari pengelola atau pemilik lokasi judi tersebut.

“Wirit saja kami sekarang, sudah ada yang nungguin kami, takut didemon, resah kami. Wirit kami ada yang jaga di situ, ada intel mereka,” katanya.

“Harusnya kami yang ke sana, kok kami pula yang dijaga. Selama ini kami baik-baik ke sana minta ditutup, kami datang tutup, kami pulang buka dan selalu seperti itu,” tambahnya.

Warga lainnya pun menyampaikan keluhan dan aspirasinya perihal tempat judi tersebut. Tak lupa, masyarakat dan ibu-ibu perwiritan juga mengucapkan terima kasih atas kedatangan Kapolres Binjai yang merespon langsung keluhan mereka.

“Silap mata HP hilang, tabung gas hilang, angsa-angsa hilang, anak malas sekolah. Kami sangat berterima kasih karena direspon, malam ini direspon langsung.
Besar di dalam itu, di dalam banyak mesin dan kami berharap itu ditutup,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya.

Sementara, Kapolres Binjai mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah menggeruduk lokasi praktik perjudian tersebut. Pasalnya, masyarakat telah ambil alih pekerjaan polisi yang menggerebek lokasi perjudian. Artinya secara tidak langsung, masyarakat telah membantu polisi untuk penegakan hukum dan memberantas praktik perjudian.

“Terima kasih banyak sudah membantu kami pihak kepolisian dan jujur sebenarnya saya terbuka saja, saya sebagai kapolres, saya malu. Tapi saya terima kasih kepada masyarakat, saya malu, saya sebagai aparat keamanan, masyarakat lebih cepat bertindak,” ujar Rio.

Dia mengapresiasi tindakan yang dilakukan masyarakat bersama ibu-ibu perwiritan karena telah menggerebek lokasi judi tersebut. “Saya terima kasih banyak, saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya buat masyarakat dan saya terharu malam ini. Rupanya di Binjai ini, masih ada masyarakat yang tidak suka judi,” ujar Rio.

Kepada masyarakat, Rio menegaskan, Polres Binjai akan memberantas praktik perjudian di wilayah hukumnya. Sebab, Polres Binjai telah mendapat dukungan dari masyarakat.

Usai tatap muka dengan masyarakat, Rio merasa lega saat diwawancarai. “Saya bertemu dengan masyarakat untuk mendengar aspirasi langsung dari masyarakat dan ibu-ibu dan bapak-bapak yang masuk di wilayah hukum Polsek Binjai Tandam. Adapun aspirasi yang diberikan adalah terkait dengan perjudian,” kata Rio.

“Saya sudah mendengarkan semua apa unek-unek masyarakat dan tentunya kita akan tindak lanjut kedepan supaya tidak terjadi lagi hal hal seperti ini. Aksi masyarakat mendatangi tempat praktik perjudian kemudian dibubarkan. Kami setelah mengetahui dari masyarakat, tentunya kami akan menindaklanjuti dengan tegas,” pungkasnya. (ted/tri)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/