25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Irjen Rycko Janji Tindak Personel Nakal

FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel (kiri) melakukan salam komando dengan Irjen Pol Raden Budi Winarso usai melakukan serah terima jabatan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/10/2016). Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel resmi menggantikan Irjen Pol Raden Budi Winarso sebagai Kapolda Sumatra Utara.
FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS
Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel (kiri) melakukan salam komando dengan Irjen Pol Raden Budi Winarso usai melakukan serah terima jabatan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/10/2016). Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel resmi menggantikan Irjen Pol Raden Budi Winarso sebagai Kapolda Sumatra Utara.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kapolda Sumatera Utara yang baru, Inspektur Jenderal (Irjen) Rycko Amelza Dahniel mengaku akan fokus mengubah kultur personelnya, meliputi budaya koruptif, hedonis, hingga kekerasan berlebih. Hal ini disampaikan Rycko usai dilantik Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menggantikan Irjen Raden Budi Winarso di Rupatama Mabes Polri, Rabu (12/10) pagi.

“Saya akan terapkan perintah Kapolri soal perbaikan kinerja supaya‎ Polri semakin baik,” kata Rycko.

Dikatakannya, sesampainya dia di Mapolda Sumut, yang pertama dilakukannya dalah melakukan pemetaan kasus yang rawan terjadi di Sumut, seperti begal, narkoba, korupsi hingga konflik sosial.

Ryco yang juga bekas Wakapolda Jawa Barat ini mengatakan akan mengoptimalkan peran dan fungsi dari pengawas internal Polri, baik Propam maupun Irwasda untuk memonitor para anggota agar tidak melakukan penyalahgunaan wewenang. Rycko juga berencana menggandeng pengawas internal, khusus untuk menindak anggotanya yang “nakal”.

“Saya tindak tegas anggota yang salah, jangan jadi anggota Polri lagi.‎ Bukan hanya pengawas internal tapi saja juga libatkan pengawas eksternal. Selain itu saya juga gandeng Deputi Penindakan KPK untuk sama-sama membangun budaya antikorupsi,” tambahnya.

Selain Kapolda Sumut, Kapolri juga melantik enam Kapolda lainnya serta dua pejabat Polri yakni, Inspektur Jenderal Lutfi Lubihanto sebagai Kepala Badan Intelejen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri. Sebelumnya, ia menjabat sebagai wakil kepala Baintelkam.

Kepala Baintelkam sebelumnya dijabat oleh Komisaris Jenderal Noer Ali, yang memasuki masa pensiun. Pejabat berikutnya yang dilantik yaitu Brigadir Jenderal Raja Erizman sebagai Kepala Divisi Hukum Polri. Raja sebelumnya adalah Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama Sekolah Pimpinan Polri. Kini mantan Kapolda Lampung Brigadir Jenderal Ike Edwin yang akan mengisi posisi itu.

Tito juga melantik Brigadir Jenderal Sudjarno sebagai Kapolda Lampung. Dulunya Sudjarno bekerja di Badan Pemeliharaan Keamanan. Sementara Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian yang ditinggalkan Rycko diisi oleh Brigadir Jenderal Remigius Sigid Tri Hardjanto.

Mantan ajudan Presiden Joko Widodo, Komisaris Besar Listyo Sigit Prabowo, dilantik menjadi Kapolda Banten, menggantikan Brigadir Jenderal Ahmad Dofiri, yang dimutasikan ke Divisi Hukum Polri. Sedangkan Brigadir Jenderal Yovianes Mahar dipindahkan dari jabatan Kapolda Kepulauan Bangka Belitung menjadi Kapolda Bengkulu. Lalu Brigadir Jenderal Anton Wahono Sudarminto dari Kepala Biro Pengamanan Internal Divisi Profesi dan Pengamanan dilantik menjadi Kapolda Kepulauan Bangka Belitung.

“Saya akan senantiasa mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara daripada kepentingan saya sendiri, seseorang, atau golongan,” kata Tito membacakan sumpah jabatan, diikuti pejabat yang dilantik.

Mereka juga berjanji tidak akan melakukan korupsi, kolusi, nepotisme, dan gratifikasi dari siapa saja.(bbs/adz)

FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel (kiri) melakukan salam komando dengan Irjen Pol Raden Budi Winarso usai melakukan serah terima jabatan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/10/2016). Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel resmi menggantikan Irjen Pol Raden Budi Winarso sebagai Kapolda Sumatra Utara.
FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS
Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel (kiri) melakukan salam komando dengan Irjen Pol Raden Budi Winarso usai melakukan serah terima jabatan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/10/2016). Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel resmi menggantikan Irjen Pol Raden Budi Winarso sebagai Kapolda Sumatra Utara.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kapolda Sumatera Utara yang baru, Inspektur Jenderal (Irjen) Rycko Amelza Dahniel mengaku akan fokus mengubah kultur personelnya, meliputi budaya koruptif, hedonis, hingga kekerasan berlebih. Hal ini disampaikan Rycko usai dilantik Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menggantikan Irjen Raden Budi Winarso di Rupatama Mabes Polri, Rabu (12/10) pagi.

“Saya akan terapkan perintah Kapolri soal perbaikan kinerja supaya‎ Polri semakin baik,” kata Rycko.

Dikatakannya, sesampainya dia di Mapolda Sumut, yang pertama dilakukannya dalah melakukan pemetaan kasus yang rawan terjadi di Sumut, seperti begal, narkoba, korupsi hingga konflik sosial.

Ryco yang juga bekas Wakapolda Jawa Barat ini mengatakan akan mengoptimalkan peran dan fungsi dari pengawas internal Polri, baik Propam maupun Irwasda untuk memonitor para anggota agar tidak melakukan penyalahgunaan wewenang. Rycko juga berencana menggandeng pengawas internal, khusus untuk menindak anggotanya yang “nakal”.

“Saya tindak tegas anggota yang salah, jangan jadi anggota Polri lagi.‎ Bukan hanya pengawas internal tapi saja juga libatkan pengawas eksternal. Selain itu saya juga gandeng Deputi Penindakan KPK untuk sama-sama membangun budaya antikorupsi,” tambahnya.

Selain Kapolda Sumut, Kapolri juga melantik enam Kapolda lainnya serta dua pejabat Polri yakni, Inspektur Jenderal Lutfi Lubihanto sebagai Kepala Badan Intelejen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri. Sebelumnya, ia menjabat sebagai wakil kepala Baintelkam.

Kepala Baintelkam sebelumnya dijabat oleh Komisaris Jenderal Noer Ali, yang memasuki masa pensiun. Pejabat berikutnya yang dilantik yaitu Brigadir Jenderal Raja Erizman sebagai Kepala Divisi Hukum Polri. Raja sebelumnya adalah Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama Sekolah Pimpinan Polri. Kini mantan Kapolda Lampung Brigadir Jenderal Ike Edwin yang akan mengisi posisi itu.

Tito juga melantik Brigadir Jenderal Sudjarno sebagai Kapolda Lampung. Dulunya Sudjarno bekerja di Badan Pemeliharaan Keamanan. Sementara Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian yang ditinggalkan Rycko diisi oleh Brigadir Jenderal Remigius Sigid Tri Hardjanto.

Mantan ajudan Presiden Joko Widodo, Komisaris Besar Listyo Sigit Prabowo, dilantik menjadi Kapolda Banten, menggantikan Brigadir Jenderal Ahmad Dofiri, yang dimutasikan ke Divisi Hukum Polri. Sedangkan Brigadir Jenderal Yovianes Mahar dipindahkan dari jabatan Kapolda Kepulauan Bangka Belitung menjadi Kapolda Bengkulu. Lalu Brigadir Jenderal Anton Wahono Sudarminto dari Kepala Biro Pengamanan Internal Divisi Profesi dan Pengamanan dilantik menjadi Kapolda Kepulauan Bangka Belitung.

“Saya akan senantiasa mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara daripada kepentingan saya sendiri, seseorang, atau golongan,” kata Tito membacakan sumpah jabatan, diikuti pejabat yang dilantik.

Mereka juga berjanji tidak akan melakukan korupsi, kolusi, nepotisme, dan gratifikasi dari siapa saja.(bbs/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/