26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Aliansi Pemuda Mahasiswa Binjai Tolak UU Cipta Kerja

ASPIRASI: Ratusan massa tergabung dalam Aliansi Pemuda Mahasiswa Kota Binjai menyampaikan aspirasi penolakan UU Cipta Kerja di gedung DPRD Sementara Kota Binjai, Senin (12/10).

BINJAI, SUMUTPOS.CO-Aksi penolakan UU Cipta Kerja kembali disuarakan ratusan mahasiswa di gedung DPRD Kota Binjai Sementara,  Jalan T Amir Hamzah, Kelurahan Nangka, Binjai Utara, Senin (12/10).

Dalam orasinya, mereka menyatakan sikap menolak disahkannya UU Cipta Kerja oleh DPR RI. Para mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda Kota Binjai juga mengancam akan tetap melakukan aksi sampai wakil rakyat di Kota Binjai menandatangani petisi dukungan penolakan UU Cipta Kerja tersebut.

“Kami menuntut Ketua DPRD Binjai hadir. Jangan alasan sakit tapi bisa bagi-bagi beras,” kata Koordinator Lapangan, Zulham.

 “Kami akan sewa tenda dan akan menginap di Gedung DPRD ini. Sepakat kawan-kawan?” seru Koordinator Aksi, Ade Tanjung.

 “Sepakat,” teriak massa.

Meski berorasi hingga 60 menit, Anggota DPRD Binjai yang berada di dalam gedung tak kunjung keluar.

 Tak lama kemudian, Ketua DPRD Binjai yang akrab disapa Haji Kires, ini tiba di lokasi dengan menumpangi Toyota Fortuner warna hitam. Para mahasiswa pun kemudian dipersilahkan masuk.

 “Saya isolasi mandiri, kurang sehat. Prinsipnya, kami tidak bisa memutuskan sepihak. Arti kata, harus didiskusikan terkait apa yang kalian sampaikan kepada kami. Ini akan kami bahas bersama kawan-kawan DPRD lainnya. Kami mendukung (aspirasi mahasiswa) prinsipnya,” ujar dia.

Sementara itu, aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa nyaris disusupi oleh kalangan pelajar.

Namun oleh PS Kapolsek Binjai Utara, AKP Teuku Fathir yang melakukan pengawalan selama aksi unjukrasa tersebut, langsung dicegah.

Mantan Kasat Reskrim Polres Langkat ini langsung mengerahkan Satuan Polisi Pamong Praja untuk melihat kelompok lain yang ingin datang. “Pak Satpol PP, tolong itu ada kelompok dari pelajar yang mau masuk. Tolong dicegah,” kata Fathir.

 Dia juga terlihat berkoordinasi dengan Kanit Pidum, Iptu Hotdiatur Purba untuk mencegah kelompok lain masuk ke dalam kumpulan massa aksi. Bahkan, kelompok di luar massa aksi sempat mendekat.

“Ada terlihat gerak-gerik yang mencurigakan dan diduga kelompok tersebut ada membawa benda yang tidak pantas. Mencurigakan dari tampilannya. Diduga ada niat tidak baik dan mau menyusup ke dalam massa aksi. Karena tampilan mereka bukan dari bagian mahasiswa,” tandas Fathir.

Koordinator Aksi Mahasiswa juga mendapat kabar ini saat berorasi. “Kepada adik-adik pelajar, tolong di rumah saja. Ikuti belajar secara daring,” kata Koordinator Aksi.

 Aksi berjalan damai. Sekitar pukul 15.30 WIB, para mahasiswa pun membubarkan diri usai menyuarakan aspirasinya kepada anggota DPRD Kota Binjai.(ted/han)

ASPIRASI: Ratusan massa tergabung dalam Aliansi Pemuda Mahasiswa Kota Binjai menyampaikan aspirasi penolakan UU Cipta Kerja di gedung DPRD Sementara Kota Binjai, Senin (12/10).

BINJAI, SUMUTPOS.CO-Aksi penolakan UU Cipta Kerja kembali disuarakan ratusan mahasiswa di gedung DPRD Kota Binjai Sementara,  Jalan T Amir Hamzah, Kelurahan Nangka, Binjai Utara, Senin (12/10).

Dalam orasinya, mereka menyatakan sikap menolak disahkannya UU Cipta Kerja oleh DPR RI. Para mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda Kota Binjai juga mengancam akan tetap melakukan aksi sampai wakil rakyat di Kota Binjai menandatangani petisi dukungan penolakan UU Cipta Kerja tersebut.

“Kami menuntut Ketua DPRD Binjai hadir. Jangan alasan sakit tapi bisa bagi-bagi beras,” kata Koordinator Lapangan, Zulham.

 “Kami akan sewa tenda dan akan menginap di Gedung DPRD ini. Sepakat kawan-kawan?” seru Koordinator Aksi, Ade Tanjung.

 “Sepakat,” teriak massa.

Meski berorasi hingga 60 menit, Anggota DPRD Binjai yang berada di dalam gedung tak kunjung keluar.

 Tak lama kemudian, Ketua DPRD Binjai yang akrab disapa Haji Kires, ini tiba di lokasi dengan menumpangi Toyota Fortuner warna hitam. Para mahasiswa pun kemudian dipersilahkan masuk.

 “Saya isolasi mandiri, kurang sehat. Prinsipnya, kami tidak bisa memutuskan sepihak. Arti kata, harus didiskusikan terkait apa yang kalian sampaikan kepada kami. Ini akan kami bahas bersama kawan-kawan DPRD lainnya. Kami mendukung (aspirasi mahasiswa) prinsipnya,” ujar dia.

Sementara itu, aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa nyaris disusupi oleh kalangan pelajar.

Namun oleh PS Kapolsek Binjai Utara, AKP Teuku Fathir yang melakukan pengawalan selama aksi unjukrasa tersebut, langsung dicegah.

Mantan Kasat Reskrim Polres Langkat ini langsung mengerahkan Satuan Polisi Pamong Praja untuk melihat kelompok lain yang ingin datang. “Pak Satpol PP, tolong itu ada kelompok dari pelajar yang mau masuk. Tolong dicegah,” kata Fathir.

 Dia juga terlihat berkoordinasi dengan Kanit Pidum, Iptu Hotdiatur Purba untuk mencegah kelompok lain masuk ke dalam kumpulan massa aksi. Bahkan, kelompok di luar massa aksi sempat mendekat.

“Ada terlihat gerak-gerik yang mencurigakan dan diduga kelompok tersebut ada membawa benda yang tidak pantas. Mencurigakan dari tampilannya. Diduga ada niat tidak baik dan mau menyusup ke dalam massa aksi. Karena tampilan mereka bukan dari bagian mahasiswa,” tandas Fathir.

Koordinator Aksi Mahasiswa juga mendapat kabar ini saat berorasi. “Kepada adik-adik pelajar, tolong di rumah saja. Ikuti belajar secara daring,” kata Koordinator Aksi.

 Aksi berjalan damai. Sekitar pukul 15.30 WIB, para mahasiswa pun membubarkan diri usai menyuarakan aspirasinya kepada anggota DPRD Kota Binjai.(ted/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/