MELIHAT: Warga sedang melihat jembatan yang menghubungkan Dusun II Desa Tamansari, Kecamatan Pulau Bandring, Kabupaten Asahan, dengan Nagori Pagar Besi, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, ambruk diterjang ganasnya arus Sungai Pule.
KISARAN, SUMUTPOS.CO -Jembatan yang menghubungkan Dusun II, Desa Tamansari, Kecamatan Pulau Bandring, Kabupaten Asahan, dengan Nagori Pagar Besi, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, ambruk diterjang ganasnya arus Sungai Pule, yang membelah kedesa itu, Selasa (7/11) lalu.
Akibat ambruknya jembatan yang terbuat dari kayu sepanjang lebih kurang 20 meter itu, praktis 10 desa yang melalui jembatan ini harus memutar haluan lebih jauh sekitar 10 kilometer untuk melintas.
Menanggapi putusnya jembatan tersebut, Anggota DPRD Asahan Fraksi Hanura, yang tinggal di Desa Tamansari, Sumarwan mengatakan, jembatan itu menghubungkan jalan utama Desa Tamansari dengan Nagori Pagar Besi.
“Bagi kami, jembatan itu bukan alternatif. Artinya itu merupakan jalur utama yang menghubungkan Desa Tamansari,” tutur Sumarwan, Minggu (12/11).
Sumarwan juga mengatakan, warga dari kedua desa itu telah menjadikan jembatan yang telah berusia puluhan tahun itu, sebagai sarana interaksi sosial, ekonomi, dan lainnya. Sehingga kedua warga desa saling membutuhkan jembatan tersebut. “Saat ini interaksi sosial dan ekonomi itu terhenti, karena bencana yang terjadi,” katanya.
Ia mengatakan, sebagai perwakilan masyarakat sekitar, Sumarwan menyampaikan, harapan masyarakat yang meminta kebijakaan Bupati Asahan H Taufan Gama Simatupang, agar kembali membangun jembatan tersebut kembali. “Anggaran pembangunan jembatan itu sebesar Rp1,8 miliar. Dan itu sudah ada di PAPBD,” ungkapnya.
“Inilah permohonan kami kepada Bupati Asahan bersama masyarakat, agar jembatan yang ambruk ini bisa dimulai pembangunannya sesegera mungkin, usai banjir surut. Tentunya dengan harapan kualitas pembangunannya cukup bagus,” pungkas Sumarwan. (omi/saz)
