25.2 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

3 Minggu Dirawat, Asner Silalahi Wafat, Dua Kali, Wali Kota Siantar Meninggal Sebelum Dilantik

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Pematangsiantar terpilih periode 2020-2025, Asner Silalahi, meninggal dunia, Rabu (13/1). Asner meninggal setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Columbia Asia (RSCA), Medan.

MENINGGAL: Asner Silalahi bersama istri saat memberikan hak suaranya di TPS pada Pilkada serentak, 9 Desember 2020. Asner meninggal dunia setelah dirawat tiga pekan di RS Colombia Asia.

Meninggalnya Asner menjadi catatan sejarah bagi Kota Pematangsiantar. Karena, untuk kedua kalinya wali kota terpilih meninggal dunia sebelum dilantik. Sebelumnya, Wali Kota Pematangsiantar terpilih periode 2015-2020, Hulman Sitorus, meninggal dunia pada 8 Desember 2016 yang dikabarkan karena sakit jantungn

Humas RSCA, Novel mengatakan, Asner Silalahi meninggal dunia pada Rabu (13/1) sore. Kata dia, Asner menjalani perawatan sejak tiga minggu lalu. Namun demikian, dia tak menjelaskan ketika ditanya perihal penyebab meninggalnya Wali Kota Pematangsiantar terpilih tersebut atau penyakit yang diderita. Begitu juga terkait kabar, apakah meninggal akibat terinfeksi Covid-19 atau tidak.

“Pasien atas nama Asner Silalahi benar telah meninggal dunia hari ini pukul 17.30 WIB, pasien rawat inap pada 23 Desember,” ujar Novel singkat melalui pesan WhatsApp, kemarin sore.

Sementara itu, beredar kabar di grup WhatsApp jurnalis Medan mengenai surat hasil laboratorium pemeriksaan Rapid Test PCR Covid-19 Asner Silalahi pada 12 Januari 2021 pukul 12.07 WIB. Dalam surat itu, terdapat kesimpulan hasil pemeriksaan terhadap Asner bahwasannya negatif Covid-19 tertanggal 13 Januari 2021 pukul 18.08 WIB.

Terkait hasil laboratorium tersebut, Novel yang dikonfirmasi via pesan WhatsApp awalnya tidak merespon. Pesan yang dikirimkan hanya dibaca dan tak dibalas. Sedangkan saat dihubungi melalui sambungan seluler, ternyata diblok atau tidak menerima panggilan masuk. Namun tadi malam, sekira pukul 21.00 WIB, Novel baru membalas konfirmasi tersebut via WhatsApp. “Pemulasaraan jenazah noncovid,” sebutnya.

Sementara, Bolmen Silalahi, adik kandung Asner Silalahi membenarkan, abangnya Asner Silalahi meninggal dunia di RS Clombia Medan setelah menjalani perawatan dan isolasi selama 2 minggu. Asner Silalahi tutup usia 60 tahun meninggalkan satu istri dan tiga anak. Dua putra dan satu putri.

Tohap Manurung, salah seorang anggota Tim Media Center Pasangan Calon Wali Kota Asner Silalahi dan Wakil Wali Kota dr Susanti Dewayani juga membenarkan kabar duka tersebut. “Asner Silalahi meninggal dunia dan jenazahnya akan dibawa langsung ke Sampuran, Kabupaten Simalungun,” kata Tohap melalui pesan WhatsApp.

Diketahui, Asner Silalahi adalah calon tunggal di Pilkada Siantar 2020 berpasangan dengan dr Susanti Dewayani. Pasangan Asner-Susanti dengan julukan PASTI itu memenangkan Pilkada Siantar pada 9 Desember 2020 melawan kotak kosong. Keduanya diusung oleh 8 partai politik yaitu, PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, Nasdem, Demokrat, Gerindra, PKPI dan PAN.

Pasca-pemungutan suara Pilkada Serentak 2020, Asner berduka karena kakak kandungnya, Mangatur Silalahi meninggal dunia akibat sakit di salah satu RS di Kota Medan, Rabu 9 Desember 2020. Saat Rapat Setelah perhelatan pilkada, Asner juga jarang muncul. Ia dikabarkan sempat menjalani perawatan di RS Kota Medan karena terpapar Covid 19.

Parpol Pengusung Berbelasungkawa

Sejumlah parpol pengusung dan pendukung Asner Silalahi di Pilkada Pematang Siantar Desember lalu, menyatakan dukacita mendalam atas kepergiannya. “Saya sungguh terkejut mendengar kabar dukacita Pak Asner ini. Pertama, kami keluarga besar DPD Partai Golkar Sumut tentu menyampaikan dukacita sedalam-dalamnya atas kepergian beliau,” kata Ketua Korbid Kepartaian Golkar Sumut, Hanafiah Harahap menjawab Sumut Pos, tadi malam.

Ia mengungkapkan kesan positif terhadap pribadi seorang Asner Silalahi. Di mana saat bertemu dan berkoordinasi jelang hari pencoblosan Pilkada, dalam rangka pemenangan paslon Asner dan Susanti. “Saat itu sejumlah pengurus dan kader Golkar Sumut bersama ketua DPD Bapak Musa Rajekshah, berkoordinasi dengan beliau. Kami melihat beliau adalah sosok yang sangat percaya diri, bersahaja dan cocok sebagai pemimpin di Siantar. Sekali lagi kami mengucapkan rasa duka mendalam atas wafatnya Pak Asner Silalahi,” pungkasnya.

Wakil Ketua PDI Perjuangan Sumut, Aswan Jaya juga membenarkan kabar dukacita tersebut. “Iya benar,” katanya.

Diakuinya, Asner meninggal di Medan. Segenap keluarga besar PDIP Sumut sangat berduka atas wafatnya Asner. “Ya, tentu menjadi luka yang mendalam bagi kita keluarga besar PDIP. Kita padahal berharap beliau akan membangun Siantar ke depan,” tuturnya.

Partai NasDem Sumut juga menyampaikan rasa belasungkawa mendalam atas wafatnya Asner. “Seluruh kader NasDem merasa berdukacita dan kehilangan sosok pemimpin yang memiliki kapasitas untuk membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi warga Pematang Siantar,” kata Ketua NasDem Sumut, Iskandar.

Disinggung kabar Asner terpapar Covid-19, Iskandar belum dapat memastikan kebenaran informasi dimaksud. “Informasinya begitu, tapi saya perlu pastikan lagi kebenarannya. Lebih baik ditanyakan ke pihak rumah sakit bersangkutan,” tutupnya. (ris/prn/esa/spg)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Pematangsiantar terpilih periode 2020-2025, Asner Silalahi, meninggal dunia, Rabu (13/1). Asner meninggal setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Columbia Asia (RSCA), Medan.

MENINGGAL: Asner Silalahi bersama istri saat memberikan hak suaranya di TPS pada Pilkada serentak, 9 Desember 2020. Asner meninggal dunia setelah dirawat tiga pekan di RS Colombia Asia.

Meninggalnya Asner menjadi catatan sejarah bagi Kota Pematangsiantar. Karena, untuk kedua kalinya wali kota terpilih meninggal dunia sebelum dilantik. Sebelumnya, Wali Kota Pematangsiantar terpilih periode 2015-2020, Hulman Sitorus, meninggal dunia pada 8 Desember 2016 yang dikabarkan karena sakit jantungn

Humas RSCA, Novel mengatakan, Asner Silalahi meninggal dunia pada Rabu (13/1) sore. Kata dia, Asner menjalani perawatan sejak tiga minggu lalu. Namun demikian, dia tak menjelaskan ketika ditanya perihal penyebab meninggalnya Wali Kota Pematangsiantar terpilih tersebut atau penyakit yang diderita. Begitu juga terkait kabar, apakah meninggal akibat terinfeksi Covid-19 atau tidak.

“Pasien atas nama Asner Silalahi benar telah meninggal dunia hari ini pukul 17.30 WIB, pasien rawat inap pada 23 Desember,” ujar Novel singkat melalui pesan WhatsApp, kemarin sore.

Sementara itu, beredar kabar di grup WhatsApp jurnalis Medan mengenai surat hasil laboratorium pemeriksaan Rapid Test PCR Covid-19 Asner Silalahi pada 12 Januari 2021 pukul 12.07 WIB. Dalam surat itu, terdapat kesimpulan hasil pemeriksaan terhadap Asner bahwasannya negatif Covid-19 tertanggal 13 Januari 2021 pukul 18.08 WIB.

Terkait hasil laboratorium tersebut, Novel yang dikonfirmasi via pesan WhatsApp awalnya tidak merespon. Pesan yang dikirimkan hanya dibaca dan tak dibalas. Sedangkan saat dihubungi melalui sambungan seluler, ternyata diblok atau tidak menerima panggilan masuk. Namun tadi malam, sekira pukul 21.00 WIB, Novel baru membalas konfirmasi tersebut via WhatsApp. “Pemulasaraan jenazah noncovid,” sebutnya.

Sementara, Bolmen Silalahi, adik kandung Asner Silalahi membenarkan, abangnya Asner Silalahi meninggal dunia di RS Clombia Medan setelah menjalani perawatan dan isolasi selama 2 minggu. Asner Silalahi tutup usia 60 tahun meninggalkan satu istri dan tiga anak. Dua putra dan satu putri.

Tohap Manurung, salah seorang anggota Tim Media Center Pasangan Calon Wali Kota Asner Silalahi dan Wakil Wali Kota dr Susanti Dewayani juga membenarkan kabar duka tersebut. “Asner Silalahi meninggal dunia dan jenazahnya akan dibawa langsung ke Sampuran, Kabupaten Simalungun,” kata Tohap melalui pesan WhatsApp.

Diketahui, Asner Silalahi adalah calon tunggal di Pilkada Siantar 2020 berpasangan dengan dr Susanti Dewayani. Pasangan Asner-Susanti dengan julukan PASTI itu memenangkan Pilkada Siantar pada 9 Desember 2020 melawan kotak kosong. Keduanya diusung oleh 8 partai politik yaitu, PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, Nasdem, Demokrat, Gerindra, PKPI dan PAN.

Pasca-pemungutan suara Pilkada Serentak 2020, Asner berduka karena kakak kandungnya, Mangatur Silalahi meninggal dunia akibat sakit di salah satu RS di Kota Medan, Rabu 9 Desember 2020. Saat Rapat Setelah perhelatan pilkada, Asner juga jarang muncul. Ia dikabarkan sempat menjalani perawatan di RS Kota Medan karena terpapar Covid 19.

Parpol Pengusung Berbelasungkawa

Sejumlah parpol pengusung dan pendukung Asner Silalahi di Pilkada Pematang Siantar Desember lalu, menyatakan dukacita mendalam atas kepergiannya. “Saya sungguh terkejut mendengar kabar dukacita Pak Asner ini. Pertama, kami keluarga besar DPD Partai Golkar Sumut tentu menyampaikan dukacita sedalam-dalamnya atas kepergian beliau,” kata Ketua Korbid Kepartaian Golkar Sumut, Hanafiah Harahap menjawab Sumut Pos, tadi malam.

Ia mengungkapkan kesan positif terhadap pribadi seorang Asner Silalahi. Di mana saat bertemu dan berkoordinasi jelang hari pencoblosan Pilkada, dalam rangka pemenangan paslon Asner dan Susanti. “Saat itu sejumlah pengurus dan kader Golkar Sumut bersama ketua DPD Bapak Musa Rajekshah, berkoordinasi dengan beliau. Kami melihat beliau adalah sosok yang sangat percaya diri, bersahaja dan cocok sebagai pemimpin di Siantar. Sekali lagi kami mengucapkan rasa duka mendalam atas wafatnya Pak Asner Silalahi,” pungkasnya.

Wakil Ketua PDI Perjuangan Sumut, Aswan Jaya juga membenarkan kabar dukacita tersebut. “Iya benar,” katanya.

Diakuinya, Asner meninggal di Medan. Segenap keluarga besar PDIP Sumut sangat berduka atas wafatnya Asner. “Ya, tentu menjadi luka yang mendalam bagi kita keluarga besar PDIP. Kita padahal berharap beliau akan membangun Siantar ke depan,” tuturnya.

Partai NasDem Sumut juga menyampaikan rasa belasungkawa mendalam atas wafatnya Asner. “Seluruh kader NasDem merasa berdukacita dan kehilangan sosok pemimpin yang memiliki kapasitas untuk membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi warga Pematang Siantar,” kata Ketua NasDem Sumut, Iskandar.

Disinggung kabar Asner terpapar Covid-19, Iskandar belum dapat memastikan kebenaran informasi dimaksud. “Informasinya begitu, tapi saya perlu pastikan lagi kebenarannya. Lebih baik ditanyakan ke pihak rumah sakit bersangkutan,” tutupnya. (ris/prn/esa/spg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/